Posted on Leave a comment

IAKMI Dan Civitas Akademika Senam Bersama Ciptakan Pola Hidup Sehat

MEDAN (Waspada): Menjaga kesehatan adalah hal yang fundamental bagi setiap individu. Penting untuk memahami bahwa kesehatan tidak hanya bergantung pada kebiasaan makan dan istirahat yang teratur, tetapi juga pada kesadaran diri terhadap kondisi kesehatan pribadi.

“Pada hari ini, kami melanjutkan kegiatan ‘My Data Our Health’ yang dimulai kemarin, hari ini dengan melakukan senam bersama. Acara kemarin dibuka oleh Pak Dekan dan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk mahasiswa dan dosen. Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan melalui pola hidup yang sehat, baik dalam hal makan, olahraga, maupun istirahat,” ujar Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan Dr. Irwansyah, SH.I, MH, Jumat (21/6/2024).

Rekam medis memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan. Data kesehatan ini memberikan panduan bagi kita untuk mengantisipasi dan mencegah penyakit yang mungkin kita alami, seperti asam urat, kolesterol, dan asam lambung.

“Dengan adanya data ini, kita dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat,” terangnya.

Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) bertanggung jawab untuk mendalami ilmu kesehatan masyarakat. Terdapat berbagai program studi di FKM, seperti Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dan Prodi Gizi. Kegiatan akademik di FKM, termasuk mata kuliah dan peminatan, melibatkan kerjasama antara mahasiswa dan dosen untuk memperdalam pengetahuan dan keterampilan dalam bidang kesehatan.

Kuliah Pakar dan Pengembangan Aplikasi

Kuliah pakar merupakan salah satu kegiatan penting yang diselenggarakan oleh Ikatan Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Pengda Sumatera Utara bekerjasama dengan FKM UINSU.

“Ini adalah kerjasama kita yang pertama. Jadi kita menyambut baik, karena ini bagian yang tidak terpisahkan dari program
FKM. Dari kegiatan akademisi, kemarin talksow kemudian pakar, kita gandeng semua, kita tarik kegiatan-kegiatan ini menjadi kegiatan perkuliahan, semalam kita sudah melakukan kuliah pakar dengan narasumber dari pengajar Universitas Indonesia Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc.,” terangnya.

BACA JUGA:  Meriahkan HUT Bhayangkara Ke-78, Polsek Koto Gasib Taja Lomba Fashion Show, Mewarnai Serat, Gelar Cek Kesehatan Gratis hingga Berbagi Paket Sembako

Menurut dia, narasumber yang hadir dari berbagai institusi, seperti pengajar dari Universitas Indonesia dan Dinas Kesehatan Kota Medan serta Provinsi Sumatera Utara, memberikan wawasan yang mendalam tentang topik tertentu, termasuk aplikasi “My Data Our Health.”

Meskipun aplikasi ini belum diajarkan secara rinci kepada mahasiswa, kuliah pakar memberikan landasan akademis yang kuat tentang pentingnya data kesehatan dalam pengelolaan penyakit.

Pentingnya Kerjasama dan Pengembangan

Kerjasama dengan berbagai pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, sangat penting untuk pengembangan FKM. Kerjasama ini membuka peluang bagi FKM untuk lebih dikenal di tingkat nasional dan internasional. Sebagai Wakil Dekan 3 FKM yang membidangi kerjasama dan kemahasiswaan, saya, Dr. H. Irwansyah, S.H., sangat mendukung upaya ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di FKM.

Dalam talkshow ‘My Data Our Health’, Ketua Dewan Pakar PP IAKMI sekaligus pengajar di UI, Prof. dr. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc mengungkapkan pentingnya transformasi dalam sistem pelayanan kesehatan yang berbasis data.

Dalam sebuah acara yang diadakan baru-baru ini, ia menyoroti berbagai aspek terkait penggunaan data dalam pelayanan kesehatan, tantangan privasi, serta pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak dalam sistem kesehatan.

Transformasi layanan kesehatan, terutama yang berbasis data, memerlukan perhatian khusus terhadap privasi dan keamanan informasi. Prof. Adang menekankan bahwa informasi pribadi harus dilindungi agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak berwenang. Hal ini menjadi prinsip dasar dalam transformasi kesehatan yang inklusif dan adil.

Prof. Adang juga mengenang pengalamannya sebagai Kepala Puskesmas pada tahun 1980-an. Pada masa itu, pelayanan kesehatan lebih sederhana dengan dominasi dokter dan perawat. Saat ini, tenaga kesehatan lebih beragam, termasuk Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM), yang berperan penting dalam manajemen Puskesmas. Perubahan ini menunjukkan perkembangan positif dalam bidang kesehatan masyarakat.

BACA JUGA:  Peringati hari Hipertensi Sedunia, Dinkes Berau Gelar Pengukuran Tekanan Darah hingga Senam Bersama

Data kesehatan sangat penting dalam pelayanan kesehatan modern. Setiap orang, terutama mereka yang tinggal di kota besar seperti Medan, harus dapat mengakses data kesehatan mereka. Penggunaan data ini tidak hanya untuk kepentingan individu tetapi juga untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam manajemen kesehatan masyarakat.

Transformasi digital dalam kesehatan menghadirkan tantangan dan peluang. Salah satu tantangan utama adalah memastikan semua pihak, termasuk BPJS Kesehatan, terlibat aktif dalam penggunaan data untuk meningkatkan layanan kesehatan. Prof. Adang mengkritik kurangnya keterlibatan BPJS dalam penanganan masalah kesehatan masyarakat seperti tuberkulosis. Ia menekankan perlunya kerjasama yang lebih erat antara BPJS dan instansi kesehatan lainnya untuk mencapai tujuan kesehatan yang lebih holistik.

Kesuksesan penanggulangan penyakit, seperti COVID-19, kata Adang, menunjukkan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam upaya kesehatan. Pengalaman ini harus dijadikan contoh dalam menangani penyakit lain seperti diare dan demam berdarah (DBD). Semua pihak, termasuk dinas kesehatan dan Puskesmas, harus berkolaborasi dalam menggunakan data untuk strategi penanggulangan yang efektif.(cbud)

2024-06-21

SUMBER: https://www.waspada.id/medan/iakmi-dan-civitas-akademika-senam-bersama-ciptakan-pola-hidup-sehat/

Tinggalkan Balasan