Posted on Leave a comment

Kadar Asam Urat untuk Skrining Deteksi Risiko Kelainan Jantung

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dr Alexandra Gabriella mengatakan, skrining perlu dilakukan untuk mengetahui risiko adanya kelainan masalah jantung yang bisa saja dialami oleh atlet profesional saat berolahraga.

“Kalau mau skrining kelainan masalah jantung disarankan harus ada dari dokter jantung yang bisa menginterpretasikannya, bisa dari EKG, treadmill atau dari pemeriksaan USG jantung atau ekokardiografi, kalau dari EKG-nya ada yang mencurigakan pasti atletnya dikasih tahu,” katanya dilansir dari Antara.

“Tensi enggak boleh tinggi, kurangi rokok, alkohol, LDL (kolesterol) harus di bawah 100, asam urat wanita harus di bawah 6 dan laki-laki di bawah 7, tidak boleh ada diabetes dan gula tinggi, kalau tinggi HbA1C-nya harus normal,” jelas Gaby.

SUMBER:

  1. https://www.beritasatu.com/lifestyle/2826451/pentingnya-skrining-untuk-deteksi-risiko-kelainan-jantung
  2. https://mediaindonesia.com/humaniora/683404/atlet-profesional-tetap-harus-lakukan-skrining-jantung
Posted on Leave a comment

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah pada Penduduk Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

Jurnal Keperawatan Soedirman
Vol. 4 No. 3 (2009)

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat Darah pada Penduduk Desa Banjaranyar Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas

Kumalasari, Tyas Sitaresmi
Saryono, Saryono
Purnomo, Iwan


Article Info
Published date:
01 Nov 2009

ABSTRACT
Copyrights © 2009

Original source: http://jks.fkik.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/240

SUMBER: http://portalgaruda.fti.unissula.ac.id/?ref=browse&mod=viewarticle&article=153108

Posted on Leave a comment

Apa Itu Tanaman Kratom yang Digenjot Jokowi Jadi Komoditas Ekspor?

Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan serius ingin memaksimalkan potensi dagang tanaman kratom Indonesia. Bahkan pada Kamis (20/6) kemarin Jokowi sempat menggelar rapat bersama sejumlah menteri ekonomi Kabinet Indonesia Maju untuk membahas rencana ekspor komoditas itu.

Rapat ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, BNN, BRIN, dan beberapa pihak lainnya.

Apa Itu Tanaman Kratom?

Berdasarkan informasi dalam laporan ‘Kratom: Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi’ Kementerian Kesehatan, Kratom merupakan salah satu tanaman yang masuk dalam suku Rubiaceae. Mudahnya, tanaman ini masuk dalam suku yang sama seperti tanaman kopi.

Secara morfologi, kratom berupa tanaman pohon dengan batang lurus dan kulit batang berwarna abu kecoklatan. Warna tulang dan urat daun menjadi salah satu parameter pembeda, karena terdapat dua jenis warna, yaitu hijau dan coklat kemerahan.

Tanaman kratom biasanya tumbuh subur di daerah dekat aliran sungai pada jenis tanah aluvial yang kaya bahan organik. Karena itu tanaman ini banyak tersebar di wilayah
Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia, Filipina, Kamboja, Vietnam, Papua Nugini dan tentunya Indonesia.

Tanaman kratom secara tradisional digunakan di Malaysia dan Thailand untuk mengurangi rasa nyeri, relaksasi, mengatasi diare, menurunkan panas, dan mengurangi kadar gula darah.

Sedangkan di Indonesia, secara tradisional tanaman kratom banyak digunakan untuk menambah stamina, mengatasi nyeri, rematik, asam urat, hipertensi, gejala stroke, diabetes, susah tidur, luka, diare, batuk, kolesterol, tipus, dan menambah nafsu makan.

Pada dasarnya, hanya bagian daun dari tanaman kratom yang dapat dimanfaatkan dengan cara dikunyah, diseduh seperti teh, dihisap sebagai rokok, dan dicerna sebagai tablet terkompresi atau kapsul. Konsumsi tanaman kratom dosis rendah dapat memberikan efek stimulan, sedangkan dosis tinggi memberikan efek sedatif.

Efek tersebut disebabkan oleh senyawa mitraginin dan 7-hidroksimitraginin yang bertanggung jawab sebagai analgesik, antiinflamasi, antidepresan, psikoaktif dan opioid. Khasiat psikoaktif ini lah yang membuat tanaman kratom berpotensi untuk disalahgunakan.

Penyalahgunaan tanaman kratom dilaporkan mengakibatkan kejang, psikosis akut, bahkan hingga kematian. Namun demikian, dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan kratom sebagai recreational drug semakin populer di seluruh dunia.

Tanaman kratom disebut oleh banyak orang sebagai produk psikoaktif aman dan legal, dapat memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, dan memberikan manfaat dalam terapi kecanduan opiat.

Pemerintah Mau Atur Ekspor Tanaman Kratom

Dalam catatan detikcom, selama ini tanaman kratom tersebut diekspor secara bebas tanpa diatur pemerintah. Bahkan karena tidak adanya standardisasi yang baik komoditas ini sedang anjlok harganya di pasar.

Setelah melaksanakan rapat bersama Jokowi dan sejumlah menteri pada Kamis (20/6) kemarin, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah tengah berencana akan mengatur tiga hal yang dalam pengelolaan tanaman kratom. Mulai dari tata kelolanya, tata niaganya, hingga legalitasnya.

Ia menjelaskan, untuk pengaturan tata niaga nanti akan dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan. Dalam hal ini akan diatur soal standardisasi produk yang bisa diekspor dan diperjualbelikan.

Pasalnya selama ini karena tidak ada standardisasi produk, komoditas yang diekspor mutunya buruk sehingga harganya jadi turun, bahkan ada yang ditolak oleh pembelinya.

“Kemendag atur tata niaganya untuk bentuk suatu standardisasi sehingga tak ada lagi kratom produk Indonesia yang kandung bakteri ecoli, salmonela, logam berat. Karena sudah ada eksportir kita di-reject barangnya,” beber Moeldoko.

“Kenapa terjadi? Karena belum diatur tata niaganya dengan baik,” lanjutnya.

Proses standardisasi ini juga bakal diawasi langsung oleh BPOM hingga surveyor. Mereka akan mengawasi proses produksi hingga kandungan produk.

“Kan perlu ada standardisasi dan proses produksinya itu diawasi oleh siapa? Mungkin aturannya ditentukan BPOM tapi produsen akan disurvei surveyor sehingga standar bisa terjaga dengan baik,” beber Moeldoko.

Dari tata kelola, ada wacana melibatkan Kementerian Pertanian untuk mengelola produksi kratom. Selama ini kratom sendiri tidak masuk dalam klasifikasi tanaman pertanian, namun lebih ke tanaman hutan. Maka dari itu agar proses produksinya lebih baik, Kementerian Pertanian akan diikutsertakan.

Legalitas Tanaman Kratom Selama Ini

Hingga saat ini, tanaman kratom disebut-sebut masuk kategori narkotika golongan I. Sebab kratom adalah tanaman herbal yang masuk dalam kategori New Psychoactive Substances (NPS).

Namun, menurut Moeldoko dari hasil rapat internal, Kementerian Kesehatan menyatakan kratom tidak masuk dalam kategori narkotika. Namun, dia mengakui ada unsur zat sedatif atau penenang di dalamnya dan tidak bahaya digunakan dalam ambang batas tertentu.

Oleh karenanya pemerintah akan mengatur seberapa besar zat sedatifnya yang aman digunakan untuk masyarakat luas. Riset bakal dilakukan BRIN untuk menentukan hal tersebut, hasil tersebut yang bakal digunakan sebagai standar baru setiap produk kratom.

“Dari Kemenkes bilang kratom tidak masuk kategori narkotika berikutnya untuk itu maka perlu diatur baik dan BRIN kita minta penelitian atas kratom ini. Berikutnya memang ada sedatifnya ada, tapi dalam jumlah tertentu,” jelas Moeldoko.

“Maka dikejar lagi supaya Brin lakukan langkah riset lanjutan untuk ketahui seberapa besar sesungguhnya ini bahaya,” katanya terkait tanaman kratom.(fdl/fdl)

Ignacio Geordi Oswaldo
Senin, 24 Jun 2024 17:12 WIB

SUMBER: https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7406349/apa-itu-tanaman-kratom-yang-digenjot-jokowi-jadi-komoditas-ekspor

Posted on Leave a comment

Tanaman Kratom Lagi Ramai Dibahas, Ini Kandungan dan Manfaatnya

Palembang – Tanaman kratom merupakan tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, banyak tumbuh di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Tanaman itu telah digunakan sejak dulu dalam pengobatan tradisional untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti meredakan nyeri hingga mengurangi kecemasan.

Dalam beberapa tahun ini, tanaman kratom banyak diekspor ke berbagai negara dan menjadi salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat di Kalimantan. Akan tetapi, hingga saat ini tanaman tersebut masih ramai dibahas karena efeknya yang seperti narkoba.

Lantas, apa itu kratom dan apa manfaatnya bagi kesehatan? Simak penjelasan berikut yang telah detikSumbagsel rangkum dari berbagai sumber.

Apa Itu Tanaman Kratom?

Dikutip Buku Kratom Prospek Kesehatan dan Sosial Ekonomi, kratom (Mitragyna speciosa Korth) termasuk ke dalam suku Rubiaceae seperti tanaman kopi. Secara morfologi, kratom berupa tanaman pohon dengan batang lurus dan kulit batang berwarna abu kecoklatan.

Warna tulang dan urat daun menjadi salah satu parameter pembeda, dikarenakan terdapat dua jenis warna, yakni hijau dan coklat kemerahan. Kratom tumbuh subur di daerah dekat aliran sungai pada jenis tanah alluvial yang kaya bahan organik.

Akan tetapi, kratom bukan termasuk tanaman air namun mempunyai kemampuan bertahan hidup apabila kondisi lahan sewaktu-waktu tergenang air. Di daerah Kapuas Hulu, kratom banyak ditanam masyarakat di halaman, dan untuk budidaya skala luas dilakukan di kebun dan di lahan dekat sungai.

Secara tradisional di Malaysia dan Thailand, kratom digunakan untuk mengurangi rasa nyeri, relaksasi, mengatasi diare, menurunkan panas, dan mengurangi kadar gula darah. Sedangkan di Indonesia, kratom digunakan untuk menambah stamina, mengatasi nyeri, rematik, hipertensi, asam urat, diabetes, gejala stroke, susah tidur, luka, batuk, kolesterol, tipes, hingga menambah nafsu makan.

Kandungan Tanaman Kratom

Dilansir Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, daun kratom memiliki kandungan senyawa aktif yang berkontribusi pada efek terapeutiknya. Beberapa senyawa utama yang terkandung di dalam daun kratom antara lain:

* Mitragynine
* 7-hydroxymitragynine
* Speciociliatine
* Corynantheidine
* Speciogynine
* Paynantheine
* Mitraphylline

Selain alkaloid, daun kratom juga mengandung flavonoid, fenol, terpenoid, dan tannin yang semuanya berkontribusi pada manfaat kesehatan daun ini.

Manfaat Daun Kratom

Masih dari sumber yang sama, terdapat berbagai manfaat dari daun kratom. Sebagai berikut.

1. Mengurangi Rasa Sakit

Daun kratom dikenal memiliki kemampuan untuk mengurangi rasa sakit berkat kandungan alkaloid mitragynine dan 7-hydroxymitragynine yang bekerja pada reseptor opioid di otak. Hal ini menjadikannya alternatif alami untuk mengatasi berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri kronis, akut, dan neuropatik.

2. Menurunkan Kadar Gula Darah

Penelitian menunjukkan bahwa daun kratom dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini menjadikannya pilihan potensial sebagai suplemen alami bagi penderita diabetes yang ingin mengontrol kadar gula darah secara lebih efektif.

3. Mengatasi Kecemasan dan Depresi

Kratom juga bermanfaat dalam mengurangi gejala kecemasan dan depresi. Senyawa aktif dalam kratom dapat memberikan efek relaksasi dan euforia, membantu meningkatkan suasana hati dan kesejahteraan mental, sehingga membuat individu merasa lebih tenang dan bahagia.

4. Meningkatkan Energi dan Stamina

Di Asia Tenggara, daun kratom sering digunakan untuk meningkatkan energi dan stamina. Alkaloid dalam kratom memberikan efek stimulan ringan yang membantu meningkatkan kewaspadaan dan daya tahan tubuh, membuat pengguna merasa lebih bertenaga dan siap menjalani aktivitas sehari-hari.

5. Mendukung Proses Withdrawal dari Opioid

Beberapa penelitian dan laporan anekdotal menunjukkan bahwa daun kratom dapat membantu orang yang mengalami withdrawal dari obat opioid. Daun kratom dapat mengurangi gejala withdrawal seperti kecemasan, mual, dan nyeri, sehingga mempermudah proses pemulihan dari ketergantungan opioid.

6. Mengatasi Diare

Manfaat lain dari daun kratom adalah kemampuannya dalam mengatasi diare. Dengan sifat antispasmodik yang dimilikinya, daun kratom membantu meredakan kejang otot di saluran pencernaan, sehingga efektif dalam mengurangi frekuensi dan keparahan diare.

7. Mengurangi Peradangan

Kratom memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat berkat kandungan mitraphylline dan senyawa lainnya. Manfaat ini membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga bermanfaat untuk meredakan kondisi seperti arthritis dan penyakit inflamasi lainnya.

8. Menambah Nafsu Makan

Di Indonesia, daun kratom sering digunakan untuk menambah nafsu makan. Efek stimulan dari kratom dapat meningkatkan keinginan untuk makan, menjadikannya bermanfaat bagi individu yang mengalami gangguan makan atau kehilangan nafsu makan akibat penyakit.

Akan tetapi, penggunaan kratom juga mempunyai beberapa risiko. Dalam dosis tinggi, konsumsi kratom bisa menyebabkan masalah pernapasan, kerusakan organ hati dan ketergantungan.

Ciri-ciri Tanaman Kratom

Dilansir Badan Narkotika Nasional (BNN), kratom memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

• Ciri khas daun seperti dilapisi lilin sehingga tampak mengkilap.
• Daun berwarna hijau tua.
• Panjang daun bisa tumbuh di kisaran 14-20 centimeter dan lebarnya 7-12 centimeter.
• Tulang daunnya berwarna kemerahan.
• Bunganya kuning, berbentuk bulat bergerigi.
• Termasuk pohon perdu dengan ketinggian mencapai kurang lebih 15 meter, cabangnya menyebar lebih dari 4,5 meter, berbatang lurus dan bercabang.
• Tumbuh di daerah dengan tanah yang sedikit basah.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu tanaman kratom lengkap dengan manfaatnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya detikers!

Artikel ini ditulis oleh Amir Yusuf, peserta program Magang Merdeka Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.(dai/dai)

Amir Yusuf
detikSumbagsel
Ahad, 23 Jun 2024 10:01 WIB

SUMBER: https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7403115/tanaman-kratom-lagi-ramai-dibahas-ini-kandungan-dan-manfaatnya

Posted on Leave a comment

Apakah Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi? Simak Ulasannya di Sini

ERA.id – Daun seledri selalu diidentikkan dengan bahan pelengkap yang digunakan pada masakan seperti sop dan soto. Daun-daunan ini mampu menjadikan cita rasa masakan menjadi gurih dan membuat makanan semakin beraroma menarik.

Namun, tahukah Anda, ternyata jenis daun-daunan ini juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Salah satunya menurunkan darah tinggi. Namun, apakah seledri bisa menurunkan darah tinggi secara efektif?

Beberapa sumber menjelaskan, daun seledri efektif dalam menurunkan tekanan darah. Hal ini tentunya merupakan kabar menyenangkan bagi yang memiliki tekanan darah tinggi. Untuk informasi lebih lanjut, simak penjelasan di bawah ini.

Apakah Seledri Bisa Menurunkan Darah Tinggi?

Rutin mengonsumsi daun seledri diyakini membantu mengurangi risiko tekanan darah tinggi alias hipertensi. Kandungan ekstrak heksananya berfungsi dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu, seledri juga mengandung metanol dan ekstrak etanol.

Zat-zat tersebut diyakini dapat meningkatkan sirkulasi, mengurangi peradangan dan membantu menurunkan tekanan darah. Umumnya, pengidap hipertensi mengonsumsinya dalam bentuk jus. Untuk menurunkan tekanan darah, Anda dapat rutin mengonsumsi segelas jus daun seledri setiap harinya.

Manfaat Daun Seledri yang Lain

Selain menurunkan tekanan darah, daun seledri juga memiliki segudang manfaat kesehatan yang lain. Berikut manfaat lain dari daun seledri yang bisa Anda ketahui:

Menurunkan Kolesterol

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Departemen Farmakologi di University of Singapore menyimpulkan bahwa daun seledri berfungsi dalam menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Dalam studi tersebut, peneliti mengambil objek tikus yang diberi makanan berlemak tinggi selama delapan pekan.

Selama penelitian tersebut berlangsung, peneliti juga memberi ekstrak daun seledri untuk menyaksikan perubahan kadar kolesterol. Dari hasil yang didapatkan, kelompok percobaan yang diberi ekstrak seledri mengalami pengurangan kolesterol total (TC), kolesterol LDL-C dan trigliserida (TG).

Mengurangi Penumpukan Lemak di Hati

Penelitian lain yang dilakukan menyimpulkan daun seledri dapat membantu mengurangi penumpukan lemak di hati. Peneliti dari Departemen Nutrisi dan Ilmu Pangan di Universitas Helwan di Mesir memberi makan tikus dengan seledri yang dikombinasikan dengan sawi putih. Dari hasilnya, tikus-tikus tersebut mengalami pengurangan jumlah penumpukan lemak berbahaya di dalam hati.

Mengurangi Peradangan

Daun seledri memiliki kandungan antioksidan dan polisakarida yang berfungsi sebagai antiinflamasi atau anti-peradangan. Antioksidan seperti flavonoid dan polifenol dapat melindungi dari kerusakan karena radikal bebas (atau stres oksidatif). Jika didiamkan, peradangan dapat mengembangkan penyakit kronis seperti kanker, penyakit jantung, artritis dan sebagainya.

Peneliti juga sudah mengidentifikasi terdapat lebih dari selusin jenis antioksidan yang berbeda dalam daun seledri. Termasuk asam fenolik seperti asam caffeic dan asam ferulic, dan flavanols seperti quercetin. Semua zat tersebut diyakini mampu mengobati nyeri sendi, infeksi ginjal dan hati, asam urat, gangguan kulit, sindrom iritasi usus besar serta infeksi saluran kemih.

Adapun untuk mendapatkan manfaatnya dengan mengonsumsi, Anda dapat mencoba mengonsumsi jus daun seledri minimal satu kali sehari. Pastikan untuk memilih daun seledri terbaik, tetapi tidak berlebihan. Namun, karena termasuk dalam kategori herbal, pengonsumsian daun seledri harus dengan pengawasan dokter atau ahli herbal agar tidak menyebabkan kontraindikasi.

Tim Editor
23 Jun 2024 07:00

SUMBER: https://era.id/health/158695/apakah-seledri-bisa-menurunkan-darah-tinggi-simak-ulasannya-di-sini