Posted on Leave a comment

Apakah Makan Cokelat Pantangan buat Penderita Asam Urat?

JAKARTA – Ada anggapan bahwa penderita asam urat pantang makan cokelat. Hal itu dikarenakan beredar dugaan bahwa kandungan theobromin dalam cokelat tinggi purin. Benarkah demikian?

Cokelat sejatinya memiliki segudang manfaat buat kesehatan. Namun, penderita asam urat perlu menghindarinya karena dianggap bisa memperparah sakit yang mereka idap.

Asam urat sendiri merupakan bentuk radang sendi yang menyebabkan rasa sakit, panas, bengkak, dan kemerahan, sering kali terjadi pada sendi jempol kaki. Salah satu faktor pemicu penyakit ini adalah terlalu banyak kadar uric acid (asam urat) di dalam tubuh yang dapat membentuk kristal di persendian sehingga menimbulkan rasa sakit.

Diketahui, makanan tinggi purin dapat meningkatkan risiko asam urat. Makanan tinggi purin antara lain jeroan, daging merah, serta beberapa jenis seafood seperti ikan sarden, tuna, trout, dan teri. Mengonsumsi alkohol dan fruktosa juga bisa meningkatkan risiko asam urat.

Mengutip laman Medical News Today, cokelat sebenarnya bukan makanan tinggi purin.

Pernyataan yang sama tercantum di laman Dokter Sehat. Menurut laman tersebut, cokelat justru kaya kandungan antioksidan layaknya senyawa asam fenolik dan methylxanthine yang sangat baik bagi tubuh.

Jika ada anggapan bahwa kandungan theobromin di dalam cokelat tinggi purin, pakar kesehatan menyebutkan bahwa hal itu tidaklah benar.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rafael Franco dalam jurnal Nutrients yang diterbitkan pada 2013 membuktikan bahwa theobromine termasuk dalam jenis xanthine yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan metabolisme purin di dalam tubuh. Hal ini berarti, mengonsumsi cokelat tidak akan memberikan dampak bagi masalah asam urat.

Sementara itu, Dr. Steven Warren melalui penelitian berjudul Flavonoid Research menemukan fakta bahwa kandungan flavonoid dan procyanidin di dalam cokelat mampu memberikan efek antioksidan serta antiperadangan yang bisa menurunkan rasa nyeri saat asam urat kambuh.

Hanya saja, beberapa kandungan di dalam cokelat, terutama cokelat putih dan cokelat susu, dapat meningkatkan kadar uric acid sehingga memunculkan risiko bagi seseorang terkena penyakit asam urat.

Studi lain di tahun 2018 menemukan bahwa jika seseorang memasukkan sedikit cokelat hitam atau bubuk cokelat ke dalam makanannya, hal itu dapat membantu mengurangi produksi asam urat. Tapi masalahnya cokelat mengandung gula, lemak, dan garam dalam jumlah tinggi. Ketika mengetahui fakta ini, seseorang tentu bakal memperhitungkan hal tersebut agar tak dilakukan dalam dietnya.

Cara alami untuk mengatasi asam urat adalah dengan menerapkan pola hidup sehat serta menjaga asupan. Yakni tidak mengonsumsi makanan tinggi purin, membatasi minuman yang dimaniskan dengan fruktosa, dan mempertahankan berat badan ideal dengan cara rutin berolahraga.

Seseorang dengan asam urat mungkin merasakan bahwa diet seimbang mampu meredakan kondisi tersebut. Dia bisa makan cokelat batangan sebagai bagian dari variasi diet sehat itu. Namun, seperti telah disebutkan, cokelat batangan mengandung lemak jenuh dan gula tinggi, yang dapat menyebabkan penambahan berat badan.

Kenaikan berat badan diketahui dapat menyebabkan peningkatan kadar uric acid sehingga meningkatkan risiko asam urat dan juga masalah kesehatan lain.

Studi Terkait Cokelat dan Asam Urat

– Tinjauan tahun 2017 melaporkan manfaat cokelat untuk asam urat antara lain meningkatkan sirkulasi dan menawarkan beberapa perlindungan terhadap penyakit jantung yang diketahui menambah risiko asam urat, mengurangi tekanan darah tinggi yang juga merupakan faktor risiko asam urat, serta mengurangi peradangan di usus yang terkait dengan asam urat.

– Tinjauan lain dari tahun 2013 menyarankan adanya asupan polifenol kakao yang bisa berpengaruh terhadap obesitas. Obesitas sendiri merupakan saah satu faktor risiko asam urat.

– Studi kecil yang dilakukan pada 2018 menunjukkan bahwa mengonsumsi produk turunan kakao dapat menghambat kristalisasi asam urat.(tsa)

Titi Sutinah Apridawaty
Kamis, 11 Juli 2024 – 09:15 WIB

SUMBER: https://lifestyle.sindonews.com/read/1413321/155/apakah-makan-cokelat-pantangan-buat-penderita-asam-urat-1720663671?showpage=all

Posted on Leave a comment

Penderita Asam Urat Harus Tahu, Ini Makanan Pantangan yang Harus Dihindari

PRABUMULIHPOS.DISWAY.ID – Seperti yang kita tahu bahwa penyakit asam urat urat ini sering dialami oleh masyarakat Indonesia.

Bagi penderita asam urat ada beberapa pantangan yang sebaiknya jangan di konsumsi atau sebisa mungkin di hindari.

Salah satu pantangan yang dihindari yakni dari segi makanan. Nah, bagi penderita asam urat, agar tubuh tetap terjaga dengan baik yakni memperhatikan makanan yang di konsumsi.

Sebetulnya makanan yang mengandung tinggi purin ini sebaiknya tidak di konsumsi atau dihindari.

Memang makanan pantang tersebut memiliki citarasa yang enak namun makanan tersebut dapat memperparah Kondisi asam urat.

Dikutip dari channel YouTube @caradokter, sebenarnya purin sendiri secara alami telah di hasilkan. Oleh tubuh akan tetapi bisa juga di temukan di berbagai makanan tertentu.

“Asam urat merupakan zat hasil pecahan purin yang mana didalam tubuh kita ini terdapat purin, namun purin ini juga bisa di temukan di berbagai makanan ataupun minuman tertentu,”ujar narasi dikutip pada channel YouTube @caradokter, pada Selasa 25 Juni 2024.

Perlu kamu tahu bahwa dalam keadaan normal, asam urat ini diproses oleh ginjal dan dikeluarkan oleh tubuh dalam bentuk urine.

Nah, jika kadar asam urat terlalu banyak atau berlebih atau ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat dengan baik.

Adapun beberapa makanan pantangan yang sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat seperti dikutip dari channel YouTube @caradokter adalah sebagai berikut.

Pertama, jeroan. Jeroan menjadi salah satu makanan yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat.

Hal ini karena pada jeroan seperti hati, jantung dan ampela menjadi makanan menjadi penyebab asam urat tinggi.

Kedua, makanan laut. Makanan laut ini juga merupakan salah satu makanan yang dipercaya dapat menjadi penyebab asam urat.

Adapun beberapa jenis makanan laut yang dimaksud adalah udang, kerang dan tri yang menjadi penyebab asam urat sebab memiliki kadar purin yang cukup tinggi.

Ketiga, daging merah. Nah, daging merah ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya asam urat tinggi.

Pasalnya daging merah seperti kambing dan domba, sapi, kalkun, burung puyuh memiliki zat yang mampu menjadi penyebab asam urat.

Keempat, daging olahan. Selain daging merah ternyata daging olahan ini juga menjadi salah satu penyebab asam urat.

Tak hanya daging merah segar saja yang menjadi penyebab asam urat tetapi makanan yang sudah diolah dari daging seperti salami dan ham menjadi pemicu asam urat kambuh.

Kelima, minuman manis. Minuman manis seperti halnya soda menjadi penyebab asam urat.

Memang jenis minuman ini tidak mengandung purin tetapi terdapat kandungan fruktosa yang tinggi.

Itulah beberapa jenis makanan dan minuman sebaiknya dihindari bagi penderita asam urat. (*)

Reporter: Erna
Editor: Ros Diana
Selasa 25-06-2024,10:56 WIB

SUMBER: https://prabumulihpos.disway.id/read/643901/penderita-asam-urat-harus-tahu-ini-makanan-pantangan-yang-harus-dihindari

Posted on Leave a comment

Apakah Tensi Tinggi Boleh Makan Daging Kambing? Berikut Anjuran Dokter

17/06/2024, 08:25 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

KOMPAS.com – Menyembelih dan mengonsumsi daging kambing di Hari Raya Idul Adha adalah bagian tradisi umat Islam sedunia.

Namun, daging kambing termasuk makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Lantas, apakah tensi tinggi boleh makan daging kambing?

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, mengatakan penderita hipertensi atau individu dengan tensi tinggi tetap boleh mengonsumsi daging kambing.

Namun, pengidap hipertensi sebaiknya berhati-hati dalam membatasi porsi yang dikonsumsi. Jangan sampai makan daging kambing secara berlebihan.

Faisal menganjurkan porsi yang aman bagi penderita hipertensi yaitu tidak lebih dari 50 gram per hari.

Selain itu, orang dengan tensi tinggi sebaiknya memilih bagian daging yang bebas lemak.

“Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging (bagian) paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain,” kata Faisal, dikutip dari Antara, Ahad (16/6/2024).

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan efek makan daging kambing berlebihan yaitu membuat kadar kolesterol jahat (LDL) naik dan menumpuk di pembuluh darah.

Penumpukan kolesterol dapat membentuk plak yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh sehingga akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Sementara purin pada daging merah diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Asam urat yang jika berlebihan dapat terjadi hiperurisemia yang merupakan faktor risiko hipertensi.

Dokter yang berpraktik di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo juga menyarankan penderita penderita hipertensi untuk mengolah daging kambing secara sehat agar aman dikonsumsi, antara lain hindari metode menggoreng.

“Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, menumis, atau membakar,” kata Faisal menjelaskan.

Memasak daging kambing dengan kadar garam yang berlebihan juga memengaruhi risiko hipertensi. Garam dapat meningkatkan natrium dalam daging yang menyebabkan retensi air di tubuh sehingga menyebabkan kondisi aliran tinggi di pembuluh arteri.

Saat mengonsumsi daging kambing, kata sang dokter memberikan saran, masyarakat bisa memperbanyak sayur dan buat untuk membantu menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh.

Setelah mengonsumsi daging kambing saat Idul Adha, selalu pantau tekanan darah secara rutin dan konsultasikan dengan dokter jika tekanan darah meningkat.

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24F17082545668/apakah-tensi-tinggi-boleh-makan-daging-kambing-berikut-anjuran-dokter

Posted on Leave a comment

Penderita Asam Urat Tinggi Baiknya Batasi Konsumsi Torpedo Kambing, Ini Alasannya

Jakarta – Idul Adha yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia identik dengan pemotongan hewan kurban. Tak hanya itu perayaan tersebut biasanya turut menghadirkan berbagai hidangan olahan daging hingga jeroan dari hewan kurban.

Adapun salah satu jenis jeroan yang kerap menjadi ‘incaran’ adalah torpedo kambing. Sebab, torpedo oleh sebagian masyarakat dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya pada stamina.

Dilansir detikHealth, terkait dengan konsumsi torpedo dan jeroan pada umumnya, spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD mengingatkan orang-orang dengan beberapa jenis kondisi kesehatan sebaiknya mengurangi konsumsi jeroan. Salah satunya adalah mereka yang memiliki masalah asam urat tinggi.

“Karena jeroan dan torpedo termasuk makanan tinggi purin atau ‘bahan baku’ asam urat,” kata dr Rudy ketika dihubungi detikcom.

Berkaitan dengan hipertensi, dr Rudy mengatakan secara umum mengonsumsi jeroan seperti torpedo tidak secara langsung mengakibatkan tekanan darah tinggi. Hanya saja, kandungan purin yang tinggi di dalam jeroan bisa berkontribusi dalam proses perkembangan hipertensi.

“Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi melalui berbagai mekanisme, termasuk disfungsi endotel, peningkatan peradangan, dan stres oksidatif,” sambungnya.

dr Rudy mengatakan sudah ada beberapa penelitian soal keterkaitan antara tingginya kadar asam urat dalam tubuh dan kenaikan tekanan darah. Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh melebihi batas normal dikenal dengan kondisi hiperurisemia.

“Studi menunjukkan bahwa hiperurisemia dapat mengganggu fungsi pembuluh darah dan mendorong retensi natrium, yang keduanya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah,” tandasnya.(mjy/mjy)

Tim detikHealth – detikSumut
Senin, 17 Jun 2024 21:31 WIB

SUMBER: https://www.detik.com/sumut/berita/d-7395492/penderit-asam-urat-tinggi-baiknya-batasi-konsumsi-torpedo-kambing-ini-alasannya

Posted on Leave a comment

3 Tips Makan Daging Kurban Idul Adha Tanpa Takut Hipertensi dan Asam Urat, Caranya Gampang Banget

Jangan sampai kebablasan, begini cara makan daging kurban Idul Adha agar tidak hipertensi. Simak lengkapnya di sini.

Liputan6.com, Jakarta – Pada Hari Raya Idul Adha 1445 H, masyarakat dapat menikmati daging kurban segar dari daerah masing-masing.

Daging kurban, seperti sapi, domba, atau kambing, merupakan jenis daging merah yang nikmat, tapi konsumsi berlebih dapat memicu risiko kesehatan. Pakar kesehatan, Dicky Budiman, menyarankan agar masyarakat tidak berlebihan dalam mengonsumsi daging kurban.

“Ingat bahwa konsumsi daging dalam jumlah besar, terutama daging merah, seperti sapi, kambing, ini bisa membawa beberapa risiko kesehatan,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara dan ditulis pada Senin, 17 Juni 2024.

Dicky menjelaskan bahwa konsumsi daging merah dalam jumlah besar, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah kesehatan atau komorbid seperti kadar kolesterol tinggi dan gangguan metabolisme, dapat berbahaya.

“Daging merah dari sapi dan kambing mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti hipertensi,” katanya.

“Artinya, bagi orang yang memiliki masalah ini, akan sangat serius, misalnya yang hipertensi atau penyakit jantung,” tambah epidemiolog dari Griffith University, Australia tersebut.

Simak tips dan cara makan daging kurban agar tetap sehat, aman, dan dijauhkan dari hipertensi.

1. Konsumsi dalam Jumlah Wajar dan Jarang

Kabar baiknya, berbagai risiko penyakit itu bisa timbul jika konsumsinya berlebihan. Jika daging kurban dikonsumsi sesuai batas, wajar, dan tidak berlebihan, tak akan jadi masalah. Apalagi jika orang tersebut jarang mengonsumsi daging merah.

“Kalau orang yang konsumsi hanya setahun sekali atau setahun hanya beberapa kali ya tidak jadi masalah,” kata Dicky.

Sebaliknya, jika dikonsumsi berlebih dan terlalu sering, risiko lain yang bisa timbul adalah penyakit asam urat. “Hati-hati yang kadar asam uratnya tinggi,” katanya.

2. Pilih Cara Masak Daging Kurban yang Lebih Sehat

Dicky Budiman memberikan pesan penting bagi masyarakat yang menerima jatah daging kurban. Ia menekankan agar konsumsinya dilakukan dalam batas wajar dan dengan cara memasak yang lebih sehat.

“Saya sarankan untuk memasak dengan metode yang sehat, seperti memanggang atau merebus, bukan menggoreng, dan pastikan dagingnya matang sempurna,” kata Dicky.

Selain cara memasak, Dicky juga menekankan pentingnya memperhatikan cara mengonsumsi daging. Ia menyarankan agar konsumsi daging diseimbangkan dengan sayur dan buah.

“Jangan hanya makan daging saja, seimbangkan dengan buah dan sayuran. Minumlah air putih yang cukup, hindari minuman berkadar gula tinggi, dan kurangi konsumsi garam,” tambah Dicky.

Dicky juga mengingatkan agar tidak mengonsumsi daging dalam jumlah besar sekaligus. “Makanlah sedikit demi sedikit agar pencernaan tidak terganggu. Usahakan untuk tidak makan dua jam sebelum tidur,” pungkasnya.

Apa Manfaat Kita Berkurban?

Sebagian umat Islam merayakan Idul Adha dengan berkurban atau menyembelih hewan ternak, seperti sapi dan kambing.

Menurut H M Sidik Sisdiyanto, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) kurban adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki kedalaman spiritual. Kurban juga memiliki nilai sosial yang tinggi.

Apa Keutamaan Qurban dalam Islam?

Dijelaskan Sidik bahwa menyembelih hewan ternak pada Hari Raya Idul Adha adalah manifestasi ketaatan dan kepatuhan seorang pemeluk Islam. Berakar dari kisah Nabi Ibrahim AS yang diperintahkan oleh Allah untuk menyembelih putranya, Ismail AS, tapi Allah menggantikannya dengan seekor domba sebagai bentuk pengujian terhadap keimanan dan ketaatan.

Apa Tujuan Dilaksanakannya Kurban?

Tujuan dilaksanakannya kurban adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT, meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS, dan memperkuat solidaritas sosial di antara umat Islam.

Siapa yang Berhak Menerima Daging Kurban?

Daging dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada fakir miskin. Menjadi sarana untuk mengurangi kesenjangan sosial dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan kepedulian sosial.

Keseluruhan makna kurban dalam Islam:

* Bukan hanya sekadar ritual penyembelihan hewan.
* Sebuah ibadah yang kaya akan nilai-nilai spiritual dan sosial.
* Mengajarkan umat Islam untuk senantiasa bersyukur dan ‘menyembelih ego’.
* Berkorban demi kepentingan yang lebih besar dan selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.

Ade Nasihudin Al Ansori
Diperbarui 17 Jun 2024, 18:00 WIB

SUMBER: https://www.liputan6.com/health/read/5621543/3-tips-makan-daging-kurban-idul-adha-tanpa-takut-hipertensi-dan-asam-urat-caranya-gampang-banget

Posted on Leave a comment

Masak Daging Kambing Seperti Ini Bisa Picu Hipertensi, Sebaiknya Dihindari

Jakarta – Sudah menjadi tradisi jika konsumsi daging kambing meningkat saat perayaan Hari Raya Idul Adha. Mitos yang beredar sejak dulu mengatakan jika daging kambing dapat menyebabkan darah tinggi atau hipertensi. Hal tersebut membuat sebagian orang menghindarinya.

Padahal menurut spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, daging kambing sebetulnya tidak secara langsung menyebabkan hipertensi atau darah tinggi.

“Hipertensi tidak berhubungan dengan daging kambing tetapi tergantung bagaimana cara mengolahnya,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (11/6/2024).

dr Aru menjelaskan, penyebab daging kambing bisa menaikkan tekanan darah adalah karena proses memasaknya yang tidak tepat. Daging kambing sering kali ditambahkan, dengan bumbu tertentu seperti garam hingga penyebab rasa yang gurih.

Menurutnya proses memasak seperti inilah yang justru bisa menaikkan tekanan darah.

“Penyedap rasa yang akan menyebabkan tekanan darah menjadi naik. Bila memiliki hipertensi sebaiknya hindari terlalu asin, penyedap rasa, dan terlalu gurih,” imbuhnya.

Meski begitu bukan berarti daging kambing boleh dikonsumsi secara kalap atau berlebihan. Sebab mengonsumsi daging kambing ataupun sapi yang berlebihan bisa meningkatkan kadar kolesterol dan asam urat di dalam tubuh.

Karena itu, pengidap penyakit asam urat maupun kolesterol tinggi dianjurkan untuk membatasi mengonsumsi daging dan tak berlebihan. Khususnya, bagi pengidap kolesterol dan penyakit asam urat yang tak terkontrol.

“Tipsnya bila selama ini kadar kolesterol dan asam uratnya tinggi dan tidak terkontrol sebaiknya hindari jeroan termasuk torpedo,” pungkasnya.(suc/suc)

Suci Risanti Rahmadania
Senin, 17 Jun 2024 11:08 WIB

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7394809/masak-daging-kambing-seperti-ini-bisa-picu-hipertensi-sebaiknya-dihindari

Posted on Leave a comment

Dokter Ungkap Orang dengan Kondisi Ini Sebaiknya Batasi Konsumsi Torpedo Kambing

Jakarta – Perayaan Idul Adha menjadi momen penting yang dirayakan oleh seluruh umat Islam di dunia. Tak terkecuali di Indonesia, perayaan tersebut biasanya dilakukan dengan menghadirkan berbagai hidangan olahan daging kurban hingga jeroannya.

Salah satu jenis jeroan yang kerap menjadi ‘incaran’ masyarakat adalah torpedo kambing. Torpedo oleh sebagian masyarakat dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, salah satunya pada stamina.

Berkaitan dengan konsumsi torpedo dan jeroan pada umumnya, spesialis penyakit dalam dr Rudy Kurniawan, SpPD mengingatkan terdapat beberapa jenis kondisi kesehatan saat seseorang sebaiknya mengurangi konsumsi jeroan. Salah satunya adalah orang yang memiliki masalah asam urat tinggi.

“Karena jeroan dan torpedo termasuk makanan tinggi purin atau ‘bahan baku’ asam urat,” kata dr Rudy ketika dihubungi detikcom.

Berkaitan dengan hipertensi, dr Rudy mengatakan secara umum mengonsumsi jeroan seperti torpedo tidak secara langsung mengakibatkan tekanan darah tinggi. Namun, kandungan purin yang tinggi di dalam jeroan dapat berkontribusi dalam proses perkembangan hipertensi.

“Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat berkontribusi pada perkembangan hipertensi melalui berbagai mekanisme, termasuk disfungsi endotel, peningkatan peradangan, dan stres oksidatif,” sambungnya.

dr Rudy mengatakan sudah ada beberapa penelitian soal keterkaitan antara tingginya kadar asam urat dalam tubuh dan kenaikan tekanan darah. Kondisi tingginya kadar asam urat dalam tubuh melebihi batas normal dikenal dengan kondisi hiperurisemia.

“Studi menunjukkan bahwa hiperurisemia dapat mengganggu fungsi pembuluh darah dan mendorong retensi natrium, yang keduanya dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah,” tandasnya.(avk/suc)

Averus Kautsar
Senin, 17 Jun 2024 20:00 WIB

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7395448/dokter-ungkap-orang-dengan-kondisi-ini-sebaiknya-batasi-konsumsi-torpedo-kambing

Posted on Leave a comment

Benarkah Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Libido? Ini Penjelasan Medisnya

Jakarta – Hari Raya Idul Adha adalah momen ketika umat Muslim melakukan ibadah kurban. Ibadah tersebut dilakukan dengan cara membeli kambing atau sapi, kemudian dagingnya akan dibagikan. Kambing termasuk salah satu hewan yang banyak dikurbankan saat Hari Raya Idul Adha.

Pada momen tersebut, kerap dijumpai warga yang “mengamankan” bagian-bagian potongan kurban yang dianggap penting. Salah satunya adalah bagian torpedo kambing, bagian yang dianggap dapat meningkatkan gairah atau libido. Bagaimana faktanya?

Spesialis penyakit dalam dr Aru Ariadno, SpPD KGEH, mengatakan mengonsumsi torpedo kambing untuk meningkatkan gairah seksual atau libido sampai saat ini tak ada bukti ilmiahnya alias mitos. Menurutnya, hal ini kemungkinan merupakan sugesti seseorang yang mengonsumsi bagian kambing tersebut.

“Sama seperti jeroan lainnya torpedo mengandung kolesterol dan senyawa purin yg tidak berhubungan dengan libido,” imbuhnya saat dihubungi detikcom, Selasa (11/6/2024).

dr Aru mengatakan, justru kandungan yang ada di dalam daging, seperti kolesterol dan senyawa purin, bisa meningkatkan kadar kolesterol dan asam urat di dalam tubuh. Karena itu, ia mengimbau orang yang mengidap kondisi tersebut untuk tak berlebihan mengonsumsinya.

Terlebih jika pengidap memiliki kadar kolesterol dan asam urat yang tak terkontrol, sebaiknya hindari mengonsumsi jeroan, termasuk torpedo kambing.

“Pengidap sebaiknya dihindari terutama bila dimasak dengan santan, terlalu berminyak atau pemakaian garam yang banyak. Tetapi masih bisa dikonsumsi cuma harus hati-hati dan tidak berlebihan,” imbuhnya.

“Bila pengidap kolesterol sebaiknya mengkonsumsi obat-obatan secara rutin dan jangan lupa periksa kadar kolesterol dan urat sebulan sekali bila tinggi,” lanjutnya lagi.

Leher pegal tandanya kolesterol tinggi?

Dalam keseharian, banyak orang meyakini leher pegal merupakan tanda-tanda kolesterol meningkat. Faktanya, dikutip dari Healthline, kolesterol tinggi tidak menyebabkan gejala apapun, tetapi diam-diam bisa memicu kondisi fatal seperti serangan jantung dan stroke.

Kondisi fatal terjadi ketika kadar kolesterol yang tinggi membentuk plak di pembuluh darah arteri. Plak tersebut memicu penyempitan dan menghambat aliran darah yang bisa berdampak pada komplikasi serius.

Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar kolesterol adalah dengan tes darah. Kadar kolesterol di atas 200 mg/dL dikategorikan tinggi dan membutuhkan penanganan agar tidak memburuk.

Suci Risanti Rahmadania
Senin, 17 Jun 2024 06:04 WIB

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7394510/benarkah-torpedo-kambing-bisa-tingkatkan-libido-ini-penjelasan-medisnya

Posted on Leave a comment

Agar Tetap Sehat di Hari Raya Idul Adha, Awas ‘Makanan Sampah’!

Manado, BeritaManado.com — Makan makanan sehat yang kaya protein sangatlah penting bagi tubuh manusia.

Dilansir dari Suara.com jaringan BeritaManado.com momen Idul adha identik dengan berbagai hidangan lezat dari daging hewan kurban.

Tak hanya daging, jeroan seperti hati, limpa, dan ginjal juga menjadi favorit banyak orang.

Namun, tahukah Anda bahwa konsumsi jeroan berlebihan dapat membahayakan kesehatan, khususnya ginjal?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi Metabolik dan Diabetes Dr. dr. Hans Tandra, Sp.PD-KEMD, Ph.D blak-blakan menyebut jeroan sebagai makanan sampah yang harus dibuang.

Ini karena efek buruknya lebih banyak daripada manfaatnya untuk kesehatan.

“Protein tinggi, hati-hati pada ginjal. Lemaknya jahat dan kotor lagi ya,” ujar dr. Hans dalam konten edukasi Good Talk TV, dikutip suara.com, Senin (17/6/2024).

Menurut dr. Hans, jeroan di antaranya yaitu usus, hati, paru, otak, kikil, buntut, babat, cingur, brutu, lidah, ginjaran, pelo, limpo, jantung, cece, hingga sumsum.

Dokter yang juga motivator kesehatan ini mengakui jeroan merupakan makanan tinggi protein, namun dr. Hans mengatakan yang harus digarisbawahi dari jeroan yaitu kadar lemaknya yang tinggi alias mengandung lemak jahat.

Inilah sebabnya ia menamai jeroan sebagai makanan sampah.

Dokter lulusan pendidikan spesialis penyakit dalam di Universitas Airlangga itu menjamin jika makanan jeroan akan mendatangkan asam urat, dengan lonjakan yang cukup tinggi.

“Makanan jeroan pasti LDL atau lemak jahat, makanan jeroan, kalori besar, gulanya tinggi. Jadi bagi lemak, gula, asam urat, semuanya naik, ginjal pun bisa rusak,” pungkas Dr. Hans.

Bahaya Ginjal Rusak pada Manusia

Ginjal yang rusak atau tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius.

Ini karena ginjal merupakan organ vital tubuh yang bertugas menyaring darah, sebelum akhirnya darah diedarkan ke seluruh tubuh.

Ginjal yang rusak dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium, natrium, dan kalsium yang tidak normal.

Ketidakseimbangan ini dapat mengakibatkan masalah jantung, kelemahan otot, dan kejang.

Bahkan ginjal yang rusak bisa memicu penyakit hipertensi yaitu tekanan darah tinggi, yang akhirnya memicu siklus berbahaya.

Beberapa tanda ginjal rusak diantaranya yaitu kelelahan, kelemahan, pembengkakan di kaki, tangan, sesak napas, nafsu makan berkurang, mual muntah, kram otot, kulit gatal, nyeri dada hingga jumlah buang air kecil berubah.

(Erdysep Dirangga)
Dirangga Erga
Senin, 17 Juni 2024, 17:19 pm

SUMBER: https://beritamanado.com/agar-tetap-sehat-di-hari-raya-idul-adha-awas-makanan-sampah/

Posted on Leave a comment

Bahaya Makan Jeroan Kebanyakan, Waspada Saat Idul Adha

KOMPAS.com – Saat Idul Adha biasanya saat melaksanakan ibadah kurban kamu akan diberikan daging atau organ dalam hewan kurban tersebut.

Bagi kamu yang berniat untuk membuat suatu hidangan dengan jeroan atau organ dalam sebaiknya perlu memperhatikan efek samping dari mengonsumsinya.

Meskipun lezat, jeroan sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah banyak karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Jeroan merupakan organ dalam hewan yang diolah menjadi berbagai masakan, seperti lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak.

Meskipun jeroan kaya akan gizi, konsumsi berlebihan dapat membahayakan kesehatan karena kandungan kolesterol, lemak, purin, dan zat berbahaya lainnya yang tinggi.

Efek samping jeroan terhadap kesehatan

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), simak 10 efek samping mengonsumsi jeroan terhadap kesehatan berikut ini.

1. Mengandung racun

Banyak ahli menyatakan bahwa jeroan mengandung berbagai racun karena hati dan ginjal hewan menyaring racun dari darah.

Beberapa racun yang ditemukan dalam jeroan termasuk merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium dan selenium.

Karena fungsi liver pada hewan mirip dengan manusia, racun-racun tersebut akan mengendap di liver. Oleh karena itu, mengonsumsi hati sama dengan mengonsumsi racun.

2. Menyebabkan infeksi parasit

Organ hewan dapat mengandung berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan hidup.

Karena tidak ada yang dapat memastikan apakah hewan benar-benar bebas dari parasit, mengonsumsi jeroan dapat meningkatkan risiko infeksi akibat parasit yang terdapat di dalamnya.

3. Kolesterol meningkat

Jeroan memiliki kadar lemak dan kolesterol yang tinggi. Padahal, WHO merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30 persen dari total energi per hari.

Angka itu setara dengan 75 gram lemak bagi perempuan dan 91 gram lemak bagi pria per hari menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI.

Secara umum, ini berarti sekitar 67 gram lemak per hari jika kebutuhan energi total adalah 2000 kalori.

4. Penyakit jantung

Kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi dalam jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Ini dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung, yang memicu penyakit jantung koroner.

5. Stroke

Konsumsi jeroan juga meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak, mirip dengan mekanisme penyumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung.

6. Kelebihan vitamin A

National Institutes of Health merekomendasikan batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah tidak lebih dari 10.000 IU.

Jeroan mengandung vitamin A yang tinggi, sehingga konsumsi sering dapat menyebabkan penumpukan vitamin A dalam tubuh yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, dan kerusakan hati.

7. Asam urat

Jeroan mengandung kadar purin tinggi, yang dapat menyebabkan asam urat. Purin dimetabolisme menjadi asam urat, yang biasanya dikeluarkan melalui urine.

Namun, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi dan ginjal tidak mampu mengeluarkan sepenuhnya akan terjadi asam urat yang menumpuk di jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri hebat.

8. Sakit pinggang, encok dan rematik

Jeroan dapat memperparah sakit pinggang, encok dan rematik karena kandungan purin yang tinggi.

Bagi yang mengalami kondisi tersebut, sebaiknya menghindari konsumsi jeroan untuk mencegah agar tidak makin memburuk.

9. Gangguan pencernaan

Usus, salah satu jenis jeroan yang memiliki tekstur keras sehingga sulit dicerna dan mengandung banyak bakteri karena merupakan organ pencernaan. Proses pengolahan yang kurang bersih dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah.

10. Sakit kepala belakang

Beberapa orang mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan, kemungkinan akibat kandungan dalam jeroan.

Jika sakit kepala tidak hilang meski telah berhenti mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Sumber: Yankes Kemkes

12/06/2024, 09:31 WIB
Aska Bagus Aldika, Anggara Wikan Prasetya

SUMBER: https://www.kompas.com/food/read/2024/06/12/093100575/bahaya-makan-jeroan-kebanyakan-waspada-saat-idul-adha?page=all