Posted on Leave a comment

Terapi Kompres Jahe untuk Meredakan Rematik pada Lansia

AYOINDONESIA.COM — Arthritis rheumatoid atau rematik merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui dalam masyarakat dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum.

Penyakit ini ada yang menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan sekitar sendi.

Melansir Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Selasa (2/7/2024), Arthritis
rheumatoid (RA) merupakan penyakit autoimun sistemik kronik tulang menyebabkan inflamasi jaringan ikat, terutama di sendi.

Faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Lansia tidak kebal dari terjadinya RA, insiden terus meningkat setelah usia 60 tahun.

Salah satu tindakan yang terbukti efektif untuk mengurangi nyeri sendiri secara nonfarmakologi adalah dengan menghangatkan yang sakit.

Terapi kompres jahe menjadi alternatif untuk mengurangi nyeri arthritis rheumatoid.

Manfaat jahe ada banyak karena memiliki kandungan enzim siklo oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada penderita arthritis rheumatoid.

Selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah.

Manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 15 menit sesudah aflikasi panas.

Pemberian terapi kompres jahe terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan skala nyeri yang terjadi pada lansia tanpa takut efek samping tertentu bagi tubuh.

Untuk mencapai kesehatan optimal, disarankan untuk lansia melakukan upaya pencegahan nyeri rematik dengan kompres jahe, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan nyeri sendi. ***

Selasa, 2 Juli 2024 | 17:11 WIB
Mega Safira
Editor: Arif Budhi Suryanto

SUMBER: https://www.ayoindonesia.com/lifestyle/0113042650/terapi-kompres-jahe-untuk-meredakan-rematik-pada-lansia

Posted on Leave a comment

dr Zaidul Akbar Anjurkan Konsumsi Makanan Ini untuk Atasi Rematik

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Rematik digolongkan ke dalam penyakit serius, tidak bisa diabaikan.

Penyakit ini muncul akibat dari peradangan sendi kronis yang disebabkan oleh gangguan autoimun.

Rasa nyeri yang ditimbulkan penyakit rematik ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasi rematik ini secara cepat dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Tetapi, ada beberapa makanan yang mudah ditemui memiliki khasiat untuk mengatasi penyakit yang cukup mengganggu ini.

dr Zaidul Akbar membagikan resep untuk mengatasi rematik dengan beberapa makanan yang bisa dicoba dikonsumsi secara rutin.

“Rutinkan ikhtiar, dengan izin Allah, sendi-sendi yang sakit atau rematik bisa sembuh,” kata dr Zaidul Akbar.

Makanan tersebut bawang putih, teh hijau dan kayu manis.

1. Bawang Putih

“Bawang putih terbukti ampuh dalam mengatasi radang sendi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat rematik alami, seperti misalnya rheumatoid arthritis atau osteoarthritis,” ucap dr Zaidul Akbar.

2. Teh Hijau

Teh hijau dikenal kaya akan kandungan polifenol yang merupakan antioksidan, dan dapat membantu menurunkan peradangan dan nyeri sendi yang disebabkan rematik.

“Senyawa aktif dalam teh hijau dapat mengubah respons tidak normal pada sistem imun tubuh penderita rematik, sehingga dapat mengurangi derajat keparahan penyakitnya,” kata dr Zaidul Akbar.

3. Kayu Manis

Memiliki sifat antioksidan kuat yang dapat menghambat kerusakan sel akibat radikal bebas.

“Berdasarkan penelitian, kayu manis jika dikonsumsi secara teratur setiap hari, dapat mengurangi nyeri dan pembengkakkan sendi pada penderita rheumatoid arthritis,” tambah dr Zaidul Akbar.(*)

Reporter: Arif Setiawan
Editor: Budi Setiawan
Kamis 27-06-2024,07:25 WIB

SUMBER: https://medialampung.disway.id/read/679853/dr-zaidul-akbar-anjurkan-konsumsi-makanan-ini-untuk-atasi-rematik

Posted on Leave a comment

Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Bisa Menyembuhkan Rematik Hingga Kolesterol

SERAMBINEWS.COM – Daun kelor biasanya sering dijadikan berbagai hidangan makanan.

Bukan hanya nikmat untuk disantap, daun kelor juga memberikan sejumlah khasiat bagi tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dilansir dari laman resminya, kelor baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan, vitamin B2, vitamin B6, protein, zat besi, dan magnesium.

Selain itu, daun kelor dipercaya mampu meringankan gejala hingga menyembuhkan berbagai jenis gangguan kesehatan atau penyakit.

Mulai dari kolesterol, diabetes, kanker dan sejumlah penyakit ringan dan berat lainnya.

Dengan sejumlah manfaat tu, tak heran jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menobatkan kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib karena memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Lalu, apa saja penyakit yang bisa diatasi oleh daun kelor?

Manfaat daun kelor

Daun kelor ternyata bisa meringankan atau menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Merangkum Medical News Today dan WebMD yang dilansir dari Kompas.com (20/5/2024), berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau diringankan gejalanya dengan daun kelor.

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah gangguan autoimun yang menyebabkan inflamasi pada sendi dan memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, kulit, pembuluh darah, dan lainnya.

Daun kelor sudah terbukti dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis yang dialami, seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

2. Diabetes

Ekstrak daun kelor dapat membantu untuk menstabilkan kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes.

Kandungan daun pohon kelor juga dapat melindungi organ-organ tubuh dari kerusakan, menurunkan risiko komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit diabetes itu sendiri.

Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa protein di dalam daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah.

Zat kimia yang ditemukan di dalam daun kelor dapat membantu untuk mengolah gula dengan lebih baik dan berdampak positif pada bagaimana tubuh memproduksi insulin.

3. Mencegah kanker

Daun kelor memiliki kandungan senyawa, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

Pada pemeriksaan laboratorium, ekstrak daun kelor dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi.

Kandungan beta-sitosterol yang terkandung dalam daun kelor juga dapat mengobati pembesaran prostat dan mengurangi pertumbuhan sel kanker di prostat dan usus besar.

Penelitian lain yang dilakukan juga menunjukkan bahwa daun kelor, tangkai, dan akarnya, memiliki kandungan anti-kanker yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu jenis obat.

4. Stres dan gangguan sistem saraf pusat

Daun kelor memiliki kandungan antioksidan dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi rasa stres dan inflamasi di dalam otak.

Beberapa gangguan saraf pusat, seperti sklerosis ganda, Alzheimer, dan depresi, juga bisa dikurangi gejalanya dengan konsumsi daun ini.

5. Gangguan pencernaan

Daun pohon kelor sudah terbukti dapat mengatasi dan meringankan gejala gangguan pencernaan, seperti sembelit, tukak lambung, dan kolitis ulseratif.

Kandungan daun kelor juga dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan sehingga risiko kanker usus juga akan berkurang.

6. Infeksi bakteri

Daun kelor memiliki kandungan senyawa yang dapat melawan beberapa jenis bakteri yang bisa ditularkan lewat makanan.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat dicegah dengan konsumsi daun pohon kelor, yakni Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

7. Gangguan kardiovaskular

Daun dari pohon kelor memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi, seperti quercetin, yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.

Kandungan quercetin pada daun kelor dapat mencegah terbentuknya lipid dan inflamasi, yang keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

8. Gangguan pernapasan

Daun kelor memiliki kandungan molekul yang dapat mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

Bahkan, salah satu penelitian sudah membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dapat membantu untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

9. Tekanan darah tinggi

Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Bahkan, mengonsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu pekan sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi dalam dua jam setelahnya.

10. Anemia dan anemia sel sabit

Daun kelor kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi dan mencegah anemia karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.

Penelitian laboratorium juga menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor sebagai makanan atau obat juga dapat mengelola penyakit anemia sel sabit.

11. Menjaga kesehatan mata

Melansir Kompas.com (21/5/2024), daun kelor juga dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan mata.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun kelor mengandung antioksidan yang tinggi.

Antioksidan ternyata membantu mencegah gangguan penglihatan dengan menghambat kerusakan pada retina dan kapiler.

12. Menurunkan kolesterol

Manfaat lain dari mengonsumsi daun kelor adalah bahan alami ini dapat menurunkan kolesterol.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) pada 2022.

Turunnya kolesterol baik untuk kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Dengan memahami penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan daun kelor, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum makan daun kelor setiap hari, khususnya jika memiliki riwayat medis atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Daun kelor juga bisa dikonsumsi setiap hari dengan efek samping yang ringan atau hampir tidak ada.

Daun kelor umumnya aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, atau sekitar 70 gram daun kelor saja per hari.

Efek samping daun kelor

Lalu apakah ada efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor berbeda-beda.

Hal itu tergantung pada bentuk yang dikonsumsi.

“Efek samping bisa saja berbeda tergantung bentuknya,” ujar Inggrid menanggapi perilah unggahan viral yang membahas mengenai efek samping mengonsumsi daun kelor, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (5/4/2024),

Inggrid mengatakan, biasanya orang-orang paling sering mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar sebagai sayuran.

Lalu ada dalam bentuk simplisia, yakni daun kelor yang dikeringkan kemudian dijadikan bubuk tanpa bahan tambahan apapun.

Terakhir, daun kelor yang diproduksi dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Inggrid menyampaikan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor.

Ia menjelaskan, mengonsumsi daun kelor secara berlebihan memang bisa menimbulkan keluhan seperti kembung, mual atau diare.

Hal itu dikarenakan daun kelor mengandung zat besi yang tinggi.

“Daun kelor memang kaya akan zat besi yang dapat menimbulkan keluhan kembung, mual, atau diare jika dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.

Daun kelor juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar seperti sayur tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

“Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil,” terangnya.

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

“Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa,” kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

“Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi,” ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

“Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor,” ungkap Inggrid.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Tayang: Rabu, 19 Juni 2024 11:40 WIB
Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah

SUMBER: https://aceh.tribunnews.com/2024/06/19/manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan-bisa-menyembuhkan-rematik-hingga-kolesterol?page=all

Posted on Leave a comment

Manfaat Daun Kelor Untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit, Mulai Rematik Hingga Kolesterol

SERAMBINEWS.COM – Daun kelor biasanya sering dijadikan berbagai hidangan makanan.

Bukan hanya nikmat untuk disantap, daun kelor juga memberikan sejumlah khasiat bagi tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dilansir dari laman resminya, kelor baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan, vitamin B2, vitamin B6, protein, zat besi, dan magnesium.

Selain itu, daun kelor dipercaya mampu meringankan gejala hingga menyembuhkan berbagai jenis gangguan kesehatan atau penyakit.

Mulai dari kolesterol, diabetes, kanker dan sejumlah penyakit ringan dan berat lainnya.

Dengan sejumlah manfaat tu, tak heran jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menobatkan kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib karena memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Lalu, apa saja penyakit yang bisa diatasi oleh daun kelor?

Manfaat daun kelor

Daun kelor ternyata bisa meringankan atau menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Merangkum Medical News Today dan WebMD yang dilansir dari Kompas.com (20/5/2024), berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau diringankan gejalanya dengan daun kelor.

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah gangguan autoimun yang menyebabkan inflamasi pada sendi dan memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, kulit, pembuluh darah, dan lainnya.

Daun kelor sudah terbukti dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis yang dialami, seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

2. Diabetes

Ekstrak daun kelor dapat membantu untuk menstabilkan kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes.

Kandungan daun pohon kelor juga dapat melindungi organ-organ tubuh dari kerusakan, menurunkan risiko komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit diabetes itu sendiri.

Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa protein di dalam daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah.

Zat kimia yang ditemukan di dalam daun kelor dapat membantu untuk mengolah gula dengan lebih baik dan berdampak positif pada bagaimana tubuh memproduksi insulin.

3. Mencegah kanker

Daun kelor memiliki kandungan senyawa, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

Pada pemeriksaan laboratorium, ekstrak daun kelor dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi.

Kandungan beta-sitosterol yang terkandung dalam daun kelor juga dapat mengobati pembesaran prostat dan mengurangi pertumbuhan sel kanker di prostat dan usus besar.

Penelitian lain yang dilakukan juga menunjukkan bahwa daun kelor, tangkai, dan akarnya, memiliki kandungan anti-kanker yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu jenis obat.

4. Stres dan gangguan sistem saraf pusat

Daun kelor memiliki kandungan antioksidan dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi rasa stres dan inflamasi di dalam otak.

Beberapa gangguan saraf pusat, seperti sklerosis ganda, Alzheimer, dan depresi, juga bisa dikurangi gejalanya dengan konsumsi daun ini.

5. Gangguan pencernaan

Daun pohon kelor sudah terbukti dapat mengatasi dan meringankan gejala gangguan pencernaan, seperti sembelit, tukak lambung, dan kolitis ulseratif.

Kandungan daun kelor juga dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan sehingga risiko kanker usus juga akan berkurang.

6. Infeksi bakteri

Daun kelor memiliki kandungan senyawa yang dapat melawan beberapa jenis bakteri yang bisa ditularkan lewat makanan.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat dicegah dengan konsumsi daun pohon kelor, yakni Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

7. Gangguan kardiovaskular

Daun dari pohon kelor memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi, seperti quercetin, yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.

Kandungan quercetin pada daun kelor dapat mencegah terbentuknya lipid dan inflamasi, yang keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

8. Gangguan pernapasan

Daun kelor memiliki kandungan molekul yang dapat mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

Bahkan, salah satu penelitian sudah membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dapat membantu untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

9. Tekanan darah tinggi

Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Bahkan, mengonsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu pekan sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi dalam dua jam setelahnya.

10. Anemia dan anemia sel sabit

Daun kelor kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi dan mencegah anemia karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.

Penelitian laboratorium juga menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor sebagai makanan atau obat juga dapat mengelola penyakit anemia sel sabit.

11. Menjaga kesehatan mata

Melansir Kompas.com (21/5/2024), daun kelor juga dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan mata.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun kelor mengandung antioksidan yang tinggi.

Antioksidan ternyata membantu mencegah gangguan penglihatan dengan menghambat kerusakan pada retina dan kapiler.

12. Menurunkan kolesterol

Manfaat lain dari mengonsumsi daun kelor adalah bahan alami ini dapat menurunkan kolesterol.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) pada 2022.

Turunnya kolesterol baik untuk kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Dengan memahami penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan daun kelor, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum makan daun kelor setiap hari, khususnya jika memiliki riwayat medis atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Daun kelor juga bisa dikonsumsi setiap hari dengan efek samping yang ringan atau hampir tidak ada.

Daun kelor umumnya aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, atau sekitar 70 gram daun kelor saja per hari.

Efek samping daun kelor

Lalu apakah ada efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor berbeda-beda.

Hal itu tergantung pada bentuk yang dikonsumsi.

“Efek samping bisa saja berbeda tergantung bentuknya,” ujar Inggrid menanggapi perilah unggahan viral yang membahas mengenai efek samping mengonsumsi daun kelor, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (5/4/2024),

Inggrid mengatakan, biasanya orang-orang paling sering mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar sebagai sayuran.

Lalu ada dalam bentuk simplisia, yakni daun kelor yang dikeringkan kemudian dijadikan bubuk tanpa bahan tambahan apapun.

Terakhir, daun kelor yang diproduksi dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Inggrid menyampaikan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor.

Ia menjelaskan, mengonsumsi daun kelor secara berlebihan memang bisa menimbulkan keluhan seperti kembung, mual atau diare.

Hal itu dikarenakan daun kelor mengandung zat besi yang tinggi.

“Daun kelor memang kaya akan zat besi yang dapat menimbulkan keluhan kembung, mual, atau diare jika dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.

Daun kelor juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar seperti sayur tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

“Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil,” terangnya.

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

“Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa,” kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

“Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi,” ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

“Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor,” ungkap Inggrid.

Tayang: Jumat, 14 Juni 2024 15:31 WIB
Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah

SUMBER: https://aceh.tribunnews.com/2024/06/14/manfaat-daun-kelor-untuk-menyembuhkan-berbagai-penyakit-mulai-rematik-hingga-kolesterol?page=all

Posted on Leave a comment

10 Manfaat Kunyit Putih untuk Kesehatan, Cegah Kanker hingga Penawar Racun

27 Mei 2024, 16:05 WIB
Penulis: Switzy Sabandar
Editor: Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kunyit putih atau Curcuma zedoaria merupakan salah satu rempah-rempah yang populer sebagai bumbu masakan negara-negara Asia. Kunyit putih memiliki rasa pahit dan tekstur yang lebih ringan, hampir menyerupai jahe dalam segi rasa.

Selain itu, kunyit putih juga memiliki rasa pedas yang ringan dan getir. Kunyit putih telah digunakan sebagai obat tradisional selama ratusan tahun.

Melansir laman Journal of Pharmacy and Pharmacology, kunyit putih mengandung kurkumin dan terpenoid di dalam tanaman. Kedua zat tersebut berperan sebagai antioksidan dan bersifat anti kanker, anti radang, dan anti nyeri.

Kunyit putih juga kaya akan protein, folat, kalium, kalsium, dan ragam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh. Berikut ragam manfaat kunyit putih untuk kesehatan:

1. Membantu mengurangi peradangan

Kunyit putih memiliki sifat anti inflamasi untuk mengurangi peradangan pada tubuh. Kunyit putih dapat meredakan nyeri, bermanfaat bagi penderita rematik dan radang sendi.

Kunyit putih juga membantu menghilangkan racun dan kelebihan cairan dari persendian. Komponen aktif kurkumenol dalam kunyit putih dapat berkontribusi terhadap kemampuan analgesik dan penyembuhan luka, sehingga bermanfaat untuk masalah kulit dan pemulihan luka.

2. Mengatasi gangguan pencernaan

Manfaat kunyit putih selanjutnya adalah membantu mengatasi gangguan pencernaan, seperti nyeri perut, perut kembung, mual, buang air besar (BAB) tidak lancar, dan pergerakan usus yang abnormal.

Manfaat ini bisa diperoleh dengan mengonsumsi ekstrak kunyit putih secara langsung atau dalam bentuk minyak yang dioleskan ke perut.

3. Sumber antioksidan

Kunyit putih kaya akan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan radikal bebas dan stres oksidatif pada sel sehat.

Manfaat tersebut didapat dari kandungan kurkumenol, yakni senyawa antia lergi yang mencegah pembentukan bahan kimia yang memicu reaksi alergi.

4. Meningkatkan kesehatan persendian

Kunyit putih membantu tubuh membuang zat beracun dan cairan berlebih pada persendian. Hal ini akan mengurangi rasa tidak nyaman, serta bermanfaat bagi penderita rematik dan radang sendi.

Sementara efek menguntungkan dari bahan aktif kurkumenol dalam kunyit adalah memberikan sifat analgesik dan penyembuhan luka.

Penggunaan kunyit putih secara rutin dapat membantu pemulihan luka dan masalah persendian lainnya.

5. Meredakan sakit saat menstruasi

Selama menstruasi, rahim akan berkontraksi untuk membantu meluruhkan lapisan dinding. Rasa sakit muncul karena zat prostaglandin yang terlibat dalam rasa sakit dan peradangan memicu kontraksi otot.

Efek analgesik tanaman kunyit putih mampu meredakan sakit ketika menstruasi. Kandungan senyawa dalam kunyit akan memblokir sinyal rasa sakit ke otak atau mengganggu interpretasi dari sinyal tersebut.

6. Mengatasi gangguan asma

Kunyit putih juga efektif untuk mengatasi gangguan atau gejala asma yang muncul. Tanaman rimpang ini bekerja dengan mengencerkan dahak atau penumpukan lendir yang menyumbat saluran pernapasan.

7. Membunuh bakteri

Manfaat kunyit putih selanjutnya adalah membunuh bakteri. Tanaman rempah ini dapat membunuh bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Corynebacterium species, Candida species, dan Aspergillus species.

8. Membantu tubuh melawan radikal bebas

Radikal bebas adalah senyawa yang membahayakan dan berpotensi menyebabkan penyakit kencing manis, sakit jantung, dan kanker.

Kandungan kurkumin dalam kunyit putih membantu tubuh mengontrol enzim yang menetralisir radikal bebas.

Kurkumin bekerja sebagai antioksidan kuat yang mengurangi pembentukan radikal bebas oksigen dan memperkuat sistem pertahanan antioksidan.

Dengan begitu, antioksidan lebih mudah melintasi penghalang darah dan otak, sehingga sel saraf dapat dengan mudah mengaksesnya.

9. Menurunkan Demam

Manfaat kunyit putih berikutnya adalah menurunkan demam. Hal ini dikarenakan kandungan ekstrak etanol dalam kunyit putih bekerja sebagai paracetamol alami untuk menurunkan demam.

Selain itu, minyak yang dihasilkan dari kunyit putih juga mempunyai efek pembasmi nyamuk alami, terutama nyamuk Aedes aegypti, sehingga dapat mengurangi risiko terkena demam berdarah dengue (DBD).

10. Penawar racun

Ekstrak kunyit putih juga diyakini dapat menjadi penawar racun yang masuk ke dalam tubuh akibat gigitan ular.

Di samping itu, senyawa kurkuminoid yang terkandung dalam kunyit putih juga bermanfaat sebagai anti alergi.

Tanaman herbal ini bekerja seperti antihistamin bagi tubuh, yakni mencegah pelepasan histamin (zat kimia pemicu alergi) dan menghambat aktivitas protein penyebab peradangan.

SUMBER: https://www.kompas.tv/lifestyle/510623/10-manfaat-kunyit-putih-untuk-kesehatan-cegah-kanker-hingga-penawar-racun?page=all

Posted on Leave a comment

Bisa Obati Rematik, Intip 11 Manfaat Daun Beluntas untuk Kesehatan Berikut Ini

Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas
Editor: Rezki Wening Hayuningtyas
Jumat, 24 Mei 2024 | 06:55 WIB

MOMSMONEY.ID – Daun beluntas merupakan tanaman herbal yang banyak ditemukan di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia. Tanaman ini telah digunakan secara tradisional untuk berbagai pengobatan. Kaya akan nutrisi dan senyawa bioaktif, daun beluntas menawarkan berbagai manfaat kesehatan yang luar biasa. Namun, apa saja manfaat daun beluntas untuk kesehatan?

Menyadur dari laman Klik Dokter, berikut adalah 11 manfaat daun beluntas untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui:

1. Mengobati Rematik

Daun beluntas memiliki sifat anti-inflamasi yang membuatnya berguna dalam pengobatan rematik. Selain itu, tanaman seperti jahe dan kunyit juga diketahui memiliki manfaat yang serupa dalam mengatasi peradangan.

2. Mempercepat Penyembuhan Luka

Jika Anda terluka, mencoba menggunakan daun beluntas dapat menjadi pilihan. Sifat anti-inflamasi dan antibakteri dari daun ini, bersama dengan kandungan saponin, tanin, dan terpenoid, dapat mempercepat proses penyembuhan luka.

3. Mencegah Kerusakan Hati

Penelitian dari Universitas Gadjah Mada menunjukkan bahwa daun beluntas dapat melindungi hati dari kerusakan akibat toksin, berkat kandungan myricetin, quercetin, dan kaempferol. Efek protektif ini juga ditemukan dalam penelitian lain yang menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun beluntas dapat mengobati kerusakan hati.

4. Mencegah Penuaan Dini

Daun beluntas kaya akan antioksidan yang dapat melawan kerusakan oleh radikal bebas, sehingga berpotensi mencegah penuaan dini. Daun ini juga mendukung regenerasi sel kulit mati, memberikan penampilan kulit yang lebih sehat dan segar.

5. Mencegah Penyakit Jantung

Kandungan antioksidan dalam daun beluntas dipercaya penting dalam mencegah penyakit kronis seperti jantung dan diabetes. Manfaat ini bisa maksimal jika dikombinasikan dengan gaya hidup sehat, termasuk diet seimbang, olahraga teratur, serta pengelolaan stres yang baik.

6. Mencegah Gigi Berlubang

Daun beluntas efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang, Streptococcus mutans, meskipun masih membutuhkan bukti lebih lanjut pada manusia.

7. Mendukung Pengobatan Tuberkulosis

Studi menunjukkan bahwa ekstrak alkohol dari daun beluntas memiliki sifat antituberkulosis, yang mungkin mendukung pengobatan TBC.

8. Mengurangi Nyeri Pasca Pencabutan Gigi

Riset menunjukkan bahwa daun beluntas dapat mengurangi rasa sakit yang timbul setelah pencabutan gigi, dengan memanfaatkan zat aktif yang terkandung di dalamnya.

9. Mengontrol Kadar Gula Darah

Daun beluntas juga dipercaya dapat menghambat pemecahan gula di usus, yang mungkin membantu dalam mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes.

10. Mengatasi Obesitas

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molecules, teh daun beluntas efektif dalam mengurangi lemak tubuh dan gula darah pada model hewan obesitas.

11. Mengobati Wasir

Riset menunjukkan bahwa teh daun beluntas dapat mengurangi rasa nyeri yang disebabkan oleh wasir, berkat khasiat anti-inflamasi dan analgesiknya.

Itulah sejumlah manfaat daun beluntas untuk kesehatan. Meskipun memiliki banyak manfaat potensial, penting untuk menggunakan daun beluntas dengan hati-hati dan di bawah pengawasan medis, terutama jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

SUMBER: https://momsmoney.kontan.co.id/news/bisa-obati-rematik-intip-11-manfaat-daun-beluntas-untuk-kesehatan-berikut-ini-1

Posted on Leave a comment

Manfaat Daun Singkong untuk Kesehatan, Ada 10 Khasiat Luar Biasa

Reporter: Rezki Wening Hayuningtyas
Editor: Rezki Wening Hayuningtyas
Selasa, 07 Mei 2024 | 13:10 WIB

MOMSMONEY.ID – Bagi orang Indonesia, daun singkong menjadi salah satu makanan sehat andalan. Ya, makanan satu ini terkenal dengan khasiat atau manfaat kesehatan yang luar biasa.

Bagi beberapa orang, mungkin masih ada yang belum tahu apa saja manfaat daun singkong untuk kesehatan.

Nah, Momsmoney merangkum sederet manfaat daun singkong untuk kesehatan, bersumber dari laman Health Benefits Times sebagai berikut:

1. Kaya nutrisi

Daun singkong adalah sumber vitamin dan mineral penting yang mendukung pemeliharaan dan perbaikan jaringan tubuh serta memperkuat sistem imun.

Kandungan nutrisi yang tinggi ini sangat penting dalam mencegah kekurangan gizi.

2. Sumber protein yang baik

Daun singkong menyediakan protein dalam jumlah yang signifikan, dengan kandungan protein kering mencapai 40% hingga 60%. Ini menjadikan daun singkong sebagai komponen penting dalam diet vegetarian.

3. Mengandung antioksidan yang melimpah

Daun singkong diperkaya dengan antioksidan seperti fenolik, flavonoid, dan karotenoid. Antioksidan ini, termasuk beta-karoten dan lutein, mendukung kesehatan mata dan membantu mengurangi risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung dengan memerangi stres oksidatif.

4. Mendukung pencernaan yang sehat

Kandungan serat dalam daun singkong membantu memperlancar pencernaan dan mencegah sembelit. Serat ini juga mendukung pemulihan dari gangguan pencernaan seperti kolitis ulserativa.

5. Mempercepat penyembuhan luka

Daun singkong memiliki sifat anti-inflamasi dan dapat mempercepat proses penyembuhan luka, terutama karena kandungan flavonoid dan fitokimianya yang melindungi dan memperbaiki jaringan.

6. Membantu mengontrol tekanan darah

Teh daun singkong dapat berperan dalam mengurangi tekanan darah dan meningkatkan fungsi sistem imun. Hal ini menjadikan daun singkong tambahan yang bermanfaat bagi mereka yang ingin mengelola tekanan darah atau meningkatkan ketahanan imun.

7. Baik untuk kehamilan

Kandungan zat besi, folat, dan vitamin C yang tinggi dalam daun singkong sangat bermanfaat bagi wanita hamil, mencegah anemia dan mendukung pertumbuhan janin yang sehat.

8. Efektif melawan Kkwashiorkor

Daun singkong kaya akan protein esensial yang mencegah dan mengobati kwashiorkor, penyakit kekurangan gizi yang disebabkan oleh kekurangan protein, menjadikannya sangat penting di daerah dengan akses terbatas ke sumber protein lain.

9. Meningkatkan kesehatan mata

Kaya akan vitamin A, daun singkong mendukung kesehatan mata dan dapat membantu mencegah kondisi terkait penglihatan seperti rabun senja dan penurunan penglihatan terkait usia.

10. Mengobati penyakit rematik

Daun singkong juga membantu dalam mengelola dan mengobati kondisi inflamasi seperti rematik dan arthritis, berkat kandungan magnesium dan sifat analgesiknya.

Nah, itulah beberapa manfaat daun singkong untuk kesehatan yang perlu Anda ketahui. Daun singkong tidak hanya bergizi, namun juga serbaguna dan dapat dimasukkan ke dalam berbagai hidangan. Semoga bermanfaat, ya.

SUMBER: https://momsmoney.kontan.co.id/news/manfaat-daun-singkong-untuk-kesehatan-ada-10-khasiat-luar-biasa

Posted on Leave a comment

Benarkah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Cermati Obat Rematik Dari Bahan Alami

Selasa, 21 Mei 2024 / 05:05 WIB

Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto

Mandi Malam Menyebabkan Rematik? -Jakarta. Apakah mandi malam menyebabkan rematik? Simak obat rematik dari bahan alami yang bisa dibikin sendiri di rumah.

Banyak orang yang percaya bahwa mandi malam menyebabkan rematik. Oleh karena, tak jarang orang-orang takut mandi malam.

Namun, benarkah mandi malam menyebabkan rematik?

Dalam opini di Kompas.com yang ditulis Waode Fifin Ervina, Dosen Dosen Magister Imunologi, Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga menegaskan, mandi malam tidak menyebabkan rematik.

Menurut Waode, satu-satunya gangguan kesehatan akibat mandi malam adalah masuk angin. Hal itu terjadi jika mandi malam menggunakan air dingin.

Sebaliknya, jika mandi malam menggunakan air suhu normal atau air hangat malah memberikan manfaat kesehatan. Mandi malam bagus untuk merelaksasi tubuh, kebersihan, dan meregangkan otot tubuh.

Berikut sejumlah manfaat mandi malam menurut Waode:

* Kebersihan tubuh.

Mandi malam dapat memberikan manfaat fisik bagi tubuh. Air hangat dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah, sehingga dapat membantu relaksasi. Mandi di malam hari juga dapat membantu membersihkan kulit dari akumulasi kotoran, minyak sepanjang hari sehingga mencegah pori-pori tersumbat dan potensi masalah kulit. Dengan menjaga kebersihan kulit, seseorang dapat meningkatkan kesehatan kulit dan mengurangi risiko infeksi atau iritasi kulit.

* Kualitas tidur

Salah satu manfaat utama mandi malam, yaitu meningkatkan kualitas tidur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mandi air hangat atau mandi sebelum tidur dapat meningkatkan kualitas tidur. Alasan di balik ini adalah pengaturan suhu alami tubuh, karena mandi air hangat meningkatkan suhu tubuh, dan penurunan suhu setelah mandi memberi sinyal pada tubuh bahwa sudah waktunya tidur.

Selain itu, relaksasi yang disebabkan mandi dapat membantu mengurangi stres dan kecemasan, yang selanjutnya berkontribusi pada peningkatan kualitas tidur. Relaksasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, karena pikiran dan tubuh yang rileks akan lebih mampu terlelap sepanjang malam. Tidur yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk menjaga kesehatan karena mendukung berbagai fungsi fisiologis tubuh.

* Relaksasi dan mengurangi stres

Mandi di malam hari dapat berfungsi sebagai ritual relaksasi. Dengan mandi malam seseorang akan melepas lelah dan menghilangkan stres setelah hari yang melelahkan. Air hangat dapat memberikan efek menenangkan pada tubuh, dan tindakan mandi dapat menjadi salah satu bentuk perawatan diri dan mindfulness.

Respons relaksasi ini dapat berdampak positif bagi kesehatan secara keseluruhan karena stres telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan seperti masalah kardiovaskular, melemahnya fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan kesehatan mental. Oleh karena itu, melakukan rutinitas mandi malam dapat berkontribusi pada pengurangan stres dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Keempat, pengaturan suhu tubuh.

Pengaturan suhu tubuh merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan saat mengkaji pengaruh mandi malam terhadap kesehatan. Mandi air hangat meningkatkan suhu tubuh, kemudian suhu tubuh akan menurun beberapa saat kemudian. Penurunan suhu tubuh berpotensi membantu permulaan tidur, karena sejalan dengan ritme sirkadian yang terjadi pada malam hari.

* Psikologis

Selain aspek fisiologis, dampak psikologis mandi malam juga harus diperhatikan. Bagi banyak orang, mandi berfungsi sebagai waktu untuk refleksi diri dan relaksasi. Air hangat dan sabun yang segar dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa ketenangan. Meskipun terdapat manfaat potensial dari mandi malam, penting untuk diketahui bahwa respons individu mungkin berbeda-beda.

Bagi sebagian orang, terutama yang memiliki kondisi atau sensitivitas kulit tertentu, mandi malam mungkin kurang cocok. Selain itu, penggunaan air panas dan produk mandi tertentu mungkin berdampak buruk pada kulit bagi sebagian orang. Secara keseluruhan, potensi manfaat mandi malam terhadap kesehatan memerlukan eksplorasi dan pertimbangan lebih lanjut sebagai bagian dari pendekatan holistik terhadap kesehatan.

Obat rematik dari bahan alami

Diberitakan Kompas.com, rematik adalah penyakit progresif seumur hidup dengan banyak serangan yang bisa kambuh dengan kondisi lebih parah (flare up). Sejumlah herbal maupun rempah dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik.

Namun, tidak ada obat apa pun yang bisa digunakan untuk menyembuhkan penuh kondisi rematik Anda, jika ada sifatnya membantu untuk:

* Memperlambat perkembangan gangguan sendi dan tulang
* Mencegah kecacatan tulang dan sendi
* Mengurangi gejala dan kekambuhan

Berikut obat rematik alami yang mudah didapatkan tanpa harus beli ke apotik:

1. Kunyit

Obat rematik dari bahan alami yang pertama adalah kunyit. Mengutip Medical News Today, kunyit adalah bumbu dapur dan ramuan obat berwarna kuning yang mengandung senyawa tanaman kurkumin.

Kandungan kurkumin menjadikan kunyit sebagai obat alami untuk mengatasi rematik. Beberapa penelitian pada hewan dan dua percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kurkumin dapat mengurangi peradangan kronis dari kondisi rematik.

Hal itu karena kurkumin bisa mengurangi sel pro-inflamasi dan meningkatkan sel yang membantu mengatur peradangan. Namun, tubuh tidak dapat menyerap kurkumin dalam jumlah besar, yang dapat membatasi penggunaannya sebagai terapi untuk nyeri sendi.

Sebuah studi pada 2018, senyawa piperin yang ditemukan dalam lada hitam dapat membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan penyerapan kurkumin oleh tubuh.

2. Kayu manis

Obat rematik dari bahan alami yang kedua adalah kayu manis. Mengutip Medical News Today, kayu manis dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik karena memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Menurut penelitian, suplemen kayu manis secara signifikan dapat mengurangi peradangan dan dan biomarker terhadap stres oksidatif. Biomarker merupakan respon biologis dari suatu organisme terhadap bahan pencemar atau tekanan lingkungan.

Dengan kata lain, suplemen kayu manis dapat membantu mengurangi peradangan dan tingkat stres oksidatif, yang dapat berdampak positif pada nyeri sendi dari rematik. Studi skala kecil pada 2018 juga menemukan bahwa kapsul bubuk kayu manis membantu memperbaiki gejala dan peradangan pada wanita yang memiliki rematik.

3. Jahe

Obat rematik dari bahan alami yang ketiga adalah jahe. Mengutip Medical News Today, peradangan dan stres oksidatif memiliki hubungan erat dengan rasa nyeri dan gangguan sendi yang menjadi gejala rematik, menurut studi pada 2019.

Jahe bisa menjadi obat alami untuk mengatasi rematik karena mengandung senyawa anti-inflamasi dengan mengurangi rasa nyeri dan kekakuan sendi. Studi tersebut menemukan bahwa jahe dapat mengubah ekspresi gen dan mengurangi gejala rematik.

Mengutip Healthline, beberapa peneliti mengatakan jahe suatu hari nanti bisa menjadi alternatif obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID). Ulasan soal jahe pada 2016 menyebutkan bahwa kandungan jahe dapat menjadi dasar pengobatan farmasi untuk rematik.

Kandungannya tidak hanya membantu mengelola gejala rematik, tetapi juga membantu mencegah kerusakan tulang. Jahe dapat dikonsumsi sebagai obat alami untuk mengatasi rematik dengan cara dijadikan teh/wedang. Disarankan berkonsultasi dengan dokter sebelum meningkatkan asupan jahe, karena dapat mengganggu beberapa obat, seperti warfarin (Coumadin) untuk pengencer darah.

4. Lidah buaya

Obat rematik dari bahan alami yang keempat adalah lidah buaya. Mengutip Healthline, lidah buaya adalah salah satu herbal yang paling umum digunakan dalam pengobatan alternatif. Obat herbal ini tersedia dalam berbagai bentuk, meliputi pil, bubuk, gel, dan sebagai daun.

Dikenal karena sifat penyembuhannya, lidah buaya populer untuk mengobati lecet kulit kecil, seperti terbakar sinar matahari. Selain itu, dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik dengan membantu meringankan gejala nyeri sendi. Sebab, lidah buaya memiliki sifat anti-inflamasi serta efek gastrointestinal negatif yang biasa ditemukan dalam obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), yang digunakan untuk nyeri radang sendi.

Anda dapat mengoleskan gel langsung ke kulit. Namun, beberapa peneliti menyarankan untuk menggunakan lidah buaya sebagai obat oral untuk meringankan radang sendi kronis. Diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan bahwa perawatan ini bermanfaat.

NCCIH mencatat bahwa penggunaan lidah buaya cenderung aman, tetapi beberapa orang memiliki efek samping ketika mereka meminumnya. Efek samping tersebut meliputi menurunkan kadar glukosa dan bisa mengganggu keefektifan beberapa obat diabetes.

5. Boswellia / kemenyan

Obat rematik dari bahan alami yang kelima adalah kemenyan. Mengutip Healthline, boswellia serrata atau dikenal sebagai kemenyan merupakan tanaman dari India yang memiliki sifat anti-inflamasi.

Menurut studi yang ditinjau pada 2011, efek anti-inflasmasi dari kemenyan dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik, asam urat, dan osteoarthritis. Hasil dari percobaan pada manusia menunjukkan bahwa kapsul kemenyan dapat membantu mengurangi rasa nyeri, kekakuan, serta memperbaiki fungsi sendi pada penderita osteoarthritis.

Namun, percobaan tersebut adalah studi kecil yang masih memerlukan lebih banyak penelitian lebih lanjut. Dosis aman kemenyan hingga 1 gram sehari, dosis tinggi dapat memengaruhi hati.

6. Cakar kucing

Obat rematik dari bahan alami yang keenam adalah cakar kucing. Mengutip Healthline, cakar kucing adalah ramuan anti-inflamasi lain yang dapat mengurangi pembengkakan pada rematik.

Cakar kucing merupakan tanaman herbal yang bisa dimanfaatkan kulit kayu dan akar pohonnya sebagai obat alami untuk mengatasi rematik. Sebab, memiliki sifat anti-inflamasi dan bisa meningkatkan sistem imun tubuh. Sebuah penelitian kecil pada 2002 menunjukkan bahwa tanaman cakar kucing terbukti efektif dalam mengurangi pembengkakan sendi lebih dari 50 persen pada 40 orang penderita rematik.

7. Minyak kayu putih

Obat rematik dari bahan alami yang ketujuh adalah minyak kayu putih. Mengutip Healthline, kayu putih (eucalyptus) adalah obat yang digunakan orang untuk berbagai kondisi.

Ekstrak daun eucalyptus ditampilkan dalam pengobatan topikal untuk mengobati nyeri radang sendi. Daun tanaman kayu putih mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri yang berhubungan dengan radang sendi.

Beberapa orang menindaklanjuti dengan bantalan panas untuk memaksimalkan efeknya. Aromaterapi kayu putih dapat menjadi obat alami untuk mengatasi rematik dengan membantu meringankan gejalanya.

Cara menggunakannya adalah dengan mengencerkan minyak esensial ini dengan minyak pembawa sebelum diaplikasikan pada area rematik Anda. Disarankan menggunakan 15 tetes minyak dengan 2 sendok makan minyak pembawa, seperti miyak kelapa, minyak zaitun, minyak jojoba, atau lainnya.

8. Teh hijau

Obat rematik dari bahan alami yang kedelapan adalah teh hijau. Mengutip Healthline, kandungan antioksidan teh hijau dapat membantu melawan peradangan yang terjadi pada penderita rematik.

Teh hijau biasanya dikonsumsi sebagai minuman, taburan makanan, atau suplemen. Sementara, para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa radang sendi dapat diredakan dengan mengkonsumsi ekstrak teh hijau. Namun, belum jelas diketahui apakah konsentrasi bahan aktif dalam secangkir teh hijau dapat membantu meringankan gejala rematik tersebut.

Sebagai minuman, teh hijau tanpa gula adalah pilihan yang lebih sehat dari pada kopi, soda, dan minuman manis lainnya. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan bahwa teh hijau dapat membantu mengurangi peradangan dan untuk mengetahui bentuk dan dosis mana yang paling efektif.

Itulah penjelasan mandi malam tidak menyebabkan rematik serta macam-macam obat rematik dari bahan alami. Segera hubungi dokter jika sakit berlanjut.

SUMBER: https://sehat.kontan.co.id/news/benarkah-mandi-malam-menyebabkan-rematik-cermati-obat-rematik-dari-bahan-alami

Posted on Leave a comment

14 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Khasiatnya Nggak Kaleng-kaleng!

Ghefira Nur Fatimah – detikHealth
Senin, 20 Mei 2024 05:00 WIB

Jakarta – Daun kelor terkenal sebagai daun yang kaya akan manfaat. Daun ini kerap dijadikan sebagai salah satu obat herbal untuk mengatasi beberapa penyakit.

Banyak orang mengonsumsi daun ini untuk pengobatan atau meringankan gejala dari penyakit seperti kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan inflamasi.

Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari daun kelor. Dikutip dari Medical News Today, berikut manfaatnya.

1. Penyakit Edema

Edema merupakan penyakit membengkaknya bagian tubuh karena terdapat penumpukan cairan berlebih. Misalnya pada telinga yang karena infeksi sehingga menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitar telinga. Daun kelor bersifat anti inflamasi dapat membantu mengobati edema.

2. Penyakit Liver atau Hati

Daun kelor membantu melindungi hati dari penyakit yang dapat menyerang hati.

3. Beberapa Penyakit Kanker

Daun kelor mengandung niazimisin, yaitu senyawa yang menekan perkembangan sel kanker. Daun kelor mengandung sifat yang mungkin membantu pencegahan kanker.

Menurut beberapa peneliti, ekstrak daun kelor memiliki sifat yang dapat membunuh sel kanker. Di antaranya berguna dalam mengobati kanker payudara, hati, usus besar, dan kanker lainnya.

4. Penyakit Gangguan Lambung

Ekstrak daun kelor dapat membantu beberapa gangguan lambung. Daun kelor juga menjadi pilihan yang bagus untuk sembelit. Dalam penelitian, kelor dapat mengurangi keasaman lambung sekitar 85 persen.

5. Penyakit Infeksi Bakteri karena Makanan

Daun kelor mengandung zat yang mungkin bertindak melawan beberapa patogen yang ditularkan melalui makanan. Seperti Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

6. Penyakit Rematik

Daun kelor memiliki sifat anti inflamasi yang mungkin membantu pencegahan penyakit rematik.

7. Penyakit Gangguan Sistem Saraf

Aktivitas antioksidan pada daun kelor dapat melindungi terhadap gangguan yang memengaruhi sistem saraf, seperti multiple sclerosis, Alzheimer, depresi, dan neuropatik.

8. Penyakit Kardiovaskular

Daun kelor mengandung berbagai antioksidan dan anti inflamasi, seperti quercetin yang mungkin membantu melindungi kesehatan kardiovaskular. Quercetin membantu mencegah pembentukan lipid dan peradangan, keduanya berkontribusi pada penyakit jantung.

9. Penyakit Diabetes

Daun kelor bermanfaat pada pengidap diabetes, seperti membantu mengatur kadar gula darah dan insulin serta melindungi terhadap kerusakan organ. Sifatnya bisa membantu mencegah komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit.

10. Penyakit Asma

Daun kelor mengandung molekul yang membantu mencegah asma, penyempitan bronkial, dan peradangan saluran pernapasan. Satu penelitian menemukan fungsi paru-paru meningkat setelah peneliti memberikan ekstrak kelor.

11. Penyakit Batu Ginjal

Ekstrak daun kelor dapat mencegah mineral menumpuk dan menyebabkan pembentukan batu ginjal.

12. Hipertensi

Daun kelor dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Di dalamnya mengandung zat yang dapat mengelola tekanan darah.

13. Penyakit yang Berkaitan dengan Kesehatan Mata

Daun kelor mengandung beta karoten antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata.

14. Penyakit Anemia dan Sel Sabit

Daun kelor yang memiliki sifat antioksidannya, aktivitas kelasiannya, yang berarti dapat membantu menghilangkan kelebihan zat besi atau kekurangan zat besi.

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7348207/14-manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan-khasiatnya-nggak-kaleng-kaleng