Posted on Leave a comment

Metode UKA Pangkas Nyeri Lutut Lebih Efisien, Penyembuhan Lebih Cepat

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penanganan nyeri lutut melalui tindakan medis Unicompartmental Knee Arthroplasty (UKA) adalah prosedur bedah minimal invasif yang menggantikan hanya bagian yang rusak dari sendi lutut, baik di sisi medial (bagian dalam) maupun lateral (bagian luar).

Konsultan Orthopedi Siloam Hospitals Lippo Village, Dr. dr. John C.P. Butarbutar, SpOT, (K)., menjelaskan, peran metode UKA dengan perbedaan operasi Total Knee Replacement (TKR) yang menggantikan seluruh sendi lutut.

“Metode Unicompartmental Knee Arthroplasty hanya menargetkan area yang bermasalah sehingga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat, rasa sakit yang lebih minimal, dan penggunaan obat penghilang rasa sakit yang lebih sedikit,” kata dr. John dalam siaran persnya, Kamis (20/6).

Pasien Pengguna Metode UKA

Selain keunggulan layanan UKA yang kini dilengkapi Siloam Hospitals Lippo Village, layanan ini pun diperuntukkan untuk sejumlah pasien yang menderita osteoarthritis atau cedera lutut traumatis dapat menjadi kandidat yang tepat untuk UKA.

dr. John telah melakukan berbagai tindakan medis UKA dengan hasil yang sangat memuaskan sesuai tahapan prosedur dan fasilitas yang telah dilengkapi dengan teknologi medis terkini dan fasilitas modern untuk memastikan proses UKA yang aman dan efektif.

Akan peningkatan layanan, Direktur Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Jeffry Oeswadi, MARS, memastikan prosedur UKA telah berjalan efektif bagi pasien yang membutuhkan.

“Hal ini sejalan dengan komitmen Siloam Hospitals untuk terus memberikan layanan medis terbaik bagi pasien dengan osteoarthritis lutut,” ujar dr. Jeffry.

Siloam Hospitals Lippo Village merupakan rumah sakit swasta unggulan dan konsisten dalam penanganan rujukan dengan penanganan medis skala umum, penanganan penyakit pada level rumit pun berskala nasional/ internasional sejak lebih dari dua dekade terakhir.

Selain peningkatan kualitas layanan Orthopedi, SHLV pun dikenal dalam penanganan bedah saraf, bidang kardiologi dan onkologi, fertilitas center, layanan umum dan gawat darurat.

Jumat, 21 Juni 2024 / 12:48 WIB
Reporter: Yudho Winarto
Editor: Yudho Winarto

SUMBER: https://kesehatan.kontan.co.id/news/metode-uka-pangkas-nyeri-lutut-lebih-efisien-penyembuhan-lebih-cepat

Posted on Leave a comment

Usai Iduladha, Penderita Asam Urat dan Kolestrol di Sidoarjo Melonjak

SIDOARJO – Usai hari raya Iduladha, jumlah penderita asam urat dan kolesterol di wilayah pinggiran Kota Sidoarjo mengalami lonjakan signifikan. Peningkatan ini diduga akibat terlalu banyak mengonsumsi daging kambing kurban.

Hal itu terungkap dalam pengobatan gratis yang digelar Polresta Sidoarjo dan RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong-Sidoarjo di Desa Banjarbanji, Tanggulangin-Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

”Dari sekitar 300 peserta, 85 persen diketahui menderita asam urat dan kolesterol, yang mayoritasnya adalah kalangan lanjut usia,” kata Wakapolresta Sidoarjo AKBP Deny Agung kepada iNews Media Group, Rabu (19/6/2024).

Lebih dari 300 warga tampak menyerbu dan antrean di posko pengobatan gratis ini. Ratusan warga ini sengaja datang untuk berobat karena mengalami linu dan nyeri pada sejumlah bagian tubuh pasca peringatan Hari Raya Iduladha.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim medis RS Bhayangkara Porong, diketahui sebagian besar warga menderita penyakit asam urat dan kolesterol. “85 persen mengeluh dan menderita asam urat dan kolesterol,” ucapnya.

Ratusan warga yang menderita asam urat dan kolesterol ini langsung mendapat obat gratis dari tim medis yang memeriksanya. Diduga kuat, tingginya warga yang menderita asam urat dan kolesterol ini akibat terlalu banyak makan daging kurban.

Salah satu lansia Sri Suryati (75) mengaku sakit linu-linu usai mengkomsumsi daging kurban selama tiga hari. “Sakit linu-linu, katanya kolestrol, makanya ikut pengobatan gratis dan disuruh minum obat peredanya,” kata Sri.

Selain mendapat pengobatan gratis, dalam bhakti kesehatan yang digelar dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78 pada 1 Juli mendatang, peserta pengobatan gratis juga mendapat paket sembako gratis.

Pramono Putra
Rabu, 19 Juni 2024 – 13:06 WIB

SUMBER: https://daerah.sindonews.com/read/1399101/704/usai-iduladha-penderita-asam-urat-dan-kolestrol-di-sidoarjo-melonjak-1718777170

Posted on Leave a comment

Pasca Idul Adha, Penderita Asam Urat dan Kolesterol di Sidoarjo Meningkat

Sidoarjo, tvOnenews.com – Pasca perayaan Idul Adha penderita asam urat dan kolestrol di wilayah pinggiran kota Sidoarjo melonjak. Hal ini diduga akibat warga terlalu banyak makan daging kambing kurban.

Data ini di ketahui saat dalam pengobatan gratis yang digelar di Tanggulangin, Sidoarjo. Dari sekitar 300 peserta, 85 persen diketahui menderita asam urat dan kolesterol, serta didominasi kalangan lanjut usia.

“Warga banyak yang mengeluh asam urat dan kolesterol, mungkin akibat dampak pasca Idul Adha kemarin,” ungkap AKBP Deny Agung, Wakapolresta Sidoarjo.

300 warga datang dan antri di posko pengobatan gratis yang digelar Polresta Sidoarjo dan RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong, Sidoarjo dalam rangka bhakti kesehatan polri.

“Mereka datang untuk berobat karena mengalami linu dan nyeri pada sejumlah bagian tubuh pasca peringatan hari raya Idul Adha,” tambahnya.

“Dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan tim medis, diketahui sebagian besar warga menderita penyakit asam urat dan kolesterol,” pungkasnya.

Ratusan warga yang menderita asam urat dan kolestrol ini langsung mendapat obat gratis dari tim medis yang memeriksanya.

Diduga kuat, tingginya warga yang menderita asam urat dan kolesterol ini akibat terlalu banyak makan daging kambing kurban.

Sementara itu keterangan Sutina, warga yang ikut dan datang melakukan pemeriksaan mengaku, banyak mengkonsumsi daging kambing saat lebaran kurban.

“Badan sakit sakit semua kayak linu linu, makanya saya datang ke sini dan minta obat, dan Alhamdulillah mas sekarang dapat obat asam urat dan kolestrol. Sekarang saya dapat obat dan disuruh minum semoga saya sembuh” ucap sutina.

Senada juga apa yang diucapkan Sri Suryati, warga Tanggulangin yang ikut periksa di pengobatan gratis.

“Saya kemarin nyoba sedikit mas daging kambing yang diolah menjadi gule dan sate, dan hasilnya pemeriksaannya saya mengalami diabet, asam urat, kolesterol. Saya sudah diperiksa dan diberi obat mas semoga sembuh ya mas mohon doanya mas biar saya sembuh,” ucapnya.

Selain mendapat pengobatan gratis, dalam bhakti kesehatan yang digelar dalam rangka menyambut hari Bhayangkara ke 78 1 Juli mendatang, peserta pengobatan gratis juga mendapat paket sembako gratis. (khu/gol)

Rabu, 19 Juni 2024 – 20:45 WIB
Reporter: Khumaidi
Editor: Goldhi

SUMBER: https://www.tvonenews.com/daerah/jatim/220234-pasca-idul-adha-penderita-asam-urat-dan-kolesterol-di-sidoarjo-meningkat

Posted on Leave a comment

Surplus Daging Masa Idul Adha dan Tasyriq, LK MUI Ingatkan Jangan Konsumsi Berlebihan

JAKARTA, MUI.OR.ID—Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (LK-MUI) mengingatkan umat untuk mewaspadai dampak negatif apabila mengkonsumsi daging secara berlebihan.

Imbauan ini merespons surplus daging selama masa Idul Adha dan tiga hari tasyriq. Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI, Bayu Wahyudi, mengungkapkan dampak negatif dari hal tersebut.

Bayu menjelaskan, daging hewan qurban yang berasal dari sapi, unta, kambing, dan domba disebut sebagai daging merah. Dalam daging merah, mempunyai kandungan lemak jenuh dan garam yang sangat tinggi.

Selain itu, Bayu menuturkan, pada olahan daging merah diketahui dapat meningkatkan kadar koleterol dan penumpukkan cairan di dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila hal tersebut dibiarkan, kolesterol tersebut dapat memicu penumpukkan plak lemah sehingga menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

“Mengonsumsi terlalu banyak daging dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko seperti: masalah pencernaan seperti sembelit dan peningkatan risiko kanker usus,” kata Bayu kepada MUDigital, di Jakarta, Selasa (18/6/2024).

Bayu menjelaskan, daging merah mengandung senyawa mioglobin yang diproses menjadi senyawa di usus, yang dapat merusak lapisan usus dan kemungkinan meningkatkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, memasak daging merah dengan suhu tinggi juga dapat menghasilkan senyawa penyebab kanker lainnya.

Terlalu banyak konsumsi makanan tersebut akan menyebabkan kita mengalami peningkatan berat badan yang signifikan. Berdasarkan penelitian, orang-orang yang makan daging merah dalam jumlah yang lebih banyak cenderung mengalami kelebihan berat badan atau obesitas.

Lebih lanjut, Bayu menyampaikan, Kelebihan berat badan dan obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit serius, seperti diabetes tipe 2, kanker, penyakit jantung, dan lain-lain.

Hal itu, kata Bayu, karena daging merah mengandung purin yang dapat menyebabkan penyakit asam urat. Bayu menambahkan, jenis makanan yang mengandung purin dapat menyebabkan penyakit asam urat, terutama jika dikonsumsi oleh orang tua.

“Setiap yang berlebihan itu tidak baik sehingga, saat menerima daging qurban tidak perlu dimakan secara berlebihan dan konsumsi sewajarnya saja,’’ kata dia mengingatkan.

Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan, manusia boleh memakan daging merah secara aman dalam sehari. Bayu menukil laporan di laman World Cancer Research Fund yang menyampaikan, bahwa aturan makan daging dalam sehari usahakan tak lebih dari 50–70 gram atau 350–500 gram per pekan.

Meski begitu, Bayu menyampaikan, mengkonsumsi daging secara tepat dan tidak berlebihan juga memiliki dampak yang positif bagi kesehatan. Sebab, daging merah terdiri dari protein hewani, lemak, sedikit karbohidrat, vitamin, dan mineral.

Dampak positif tersebut, kata Bayu, karena dapat mensuplai kebutuhan protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk pertumbuhan tubuh, menggantikan sel-sel yang rusak dan cadangan timbunan makanan bagi tubuh (deposit).

“Sehingga fungsi mengkonsumsi daging dapat mencegah terjadinya anemia (kurang darah), mencegah kekurangan gizi, mencegah stunting, marasmus, dan kwasiorkor (kekurangan asupan protein). Mengkonsumsi daging mencegah terjadinya hipoproteinemia yang ditandai seperti bengkak (Odema), penyembuhan luka yang terganggu, dan lain-lain,’’ kata dia. (Sadam, ed: Nashih)

18/06/2024 14:41
ADMIN

SUMBER: https://mui.or.id/baca/berita/surplus-daging-masa-idul-adha-dan-tasyriq-lk-mui-ingatkan-jangan-konsumsi-berlebihan

Posted on Leave a comment

Tips Aman Makan Daging Kambing buat Penderita Hipertensi dari Spesialis Penyakit Dalam

TEMPO.CO, Jakarta – Spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, Faisal Parlindungan mengatakan penderita hipertensi tetap boleh mengonsumsi daging kambing tetapi dengan jumlah yang lebih sedikit dan lebih hati-hati. Ia menyebut salah satu cara yang bisa diterapkan adalah makan daging kambing tak lebih dari 50 gram per hari dan pilih bagian daging yang lebih bebas lemak.

“Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak) seperti daging paha mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain,” kata Faisal, Ahad, 16 Juni 2024.

Menurutnya, makan daging yang berlebihan akan menyebabkan kadar kolesterol LDL atau kolesterol jahat naik dan menumpuk di pembuluh darah, membentuk plak yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah serta menyebabkan jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh sehingga akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Diolah dengan cara aman

Sementara itu, purin pada daging merah diubah menjadi asam urat di dalam tubuh, yang jika berlebihan dapat terjadi hiperurisemia yang merupakan faktor risiko hipertensi. Faisal juga menyarankan penderita tekanan darah tinggi mengolah daging kambing secara sehat agar aman dikonsumsi, antara lain hindari metode menggoreng.

“Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti merebus, menumis, atau membakar,” jelas Faisal.

Memasak daging kambing dengan kadar garam yang berlebihan juga meningkatkan risiko hipertensi. Garam dapat meningkatkan natrium dalam daging yang menyebabkan retensi air di tubuh sehingga menyebabkan kondisi aliran tinggi di pembuluh arteri.

Saat mengonsumsi daging kambing, ia menyarankan memperbanyak sayur dan buah untuk membantu menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh. Setelah makan daging kambing saat Idul Adha, selalu pantau tekanan darah secara rutin dan konsultasikan dengan dokter jika tekanan darah naik.

Reporter: Antara
Editor: Yayuk Widiyarti
Ahad, 16 Juni 2024 22:21 WIB

SUMBER: https://gaya.tempo.co/read/1880697/tips-aman-makan-daging-kambing-buat-penderita-hipertensi-dari-spesialis-penyakit-dalam

Posted on Leave a comment

Belum Ada Bukti, Biji Pepaya Sembuhkan Asam Lambung, Diabetes, Asam Urat, Wasir, dan Infeksi Saluran Pencernaan

Sebuah video beredar di Facebook (https://www.facebook.com/reel/954934729759684) [arsip] (https://web.archive.org/web/20240612105332/https://www.facebook.com/reel/954934729759684) yang berisi narasi bahwa biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, wasir atau ambeien, serta infeksi usus dan lambung.

Video itu memperlihatkan teks yang menjelaskan manfaat biji pepaya dan cara mengolahnya agar bisa digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.

Dikatakan cara mengolahnya dijemur terlebih dahulu sampai kering, kemudian ditumbuk sampai halus seperti bubuk kopi, seduh satu sendok bubuk tersebut dalam satu gelas air, untuk diminum sehari dua kali.

Berikut bunyi narasi selengkapnya:

Ternyata biji buah pepaya ampuh menyembuhkan sakit asam lambung & maag, kadar gula diabetes tinggi, kadar asam urat tinggi, wasir/ambeien, infeksi luka usus/lambung.

Simak cara mengolahnya: Jemur biji pepaya sampai kering, tumbuk halus sampai jadi bubuk, ambil satu sendok, aduk dengan air panas satu gelas, minum dua kali sehari.

Namun, benarkah biji pepaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit sebagaimana disebutkan dalam video tersebut?

PEMERIKSAAN FAKTA

Peneliti bioteknologi di Poznan University of Medical Science, Polandia, Anastasia Hermosaningtyas, mengatakan manfaat penyembuhan biji pepaya terhadap beberapa penyakit tersebut pada manusia belum terbuktikan secara ilmiah.

Sejauh ini, beberapa penelitian berhasil membuktikan manfaat penyembuhan biji pepaya untuk beberapa penyakit secara in vitro (sel) dan in vivo (pada hewan model). Namun, penerapannya pada manusia belum teruji. Berikut keterangannya:

1. Asam Lambung dan Maag

Anastasia menjelaskan studi mengenai ekstrak biji pepaya dapat mengurangi sekresi pepsin dan asam lambung serta meningkatkan pH lambung. Hal itu menunjukkan adanya kandungan efek anti-ulserogenik, yaitu dapat mengobati asam lambung dan maag.

Salah satu penelitiannya dilakukan Okewumi dan Oyeyemi (2015) yang menemukan bahwa ekstrak biji pepaya dapat mengurangi volume dan keasaman jus lambung pada tikus secara signifikan, tergantung pada dosisnya.

“Efek ini mirip dengan efek yang ditemukan pada tikus yang diobati dengan obat simetidin. Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak biji pepaya mungkin memiliki efek pelindung terhadap kerusakan lambung yang disebabkan oleh etanol pada tikus jantan,” kata Anastasia melalui surel, Selasa, 11 Juni 2024.

Dia juga mengatakan hal itu menunjukkan ekstrak biji pepaya berpotensi menjadi obat alternatif untuk masalah lambung pada manusia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kemampuannya untuk meningkatkan aktivitas enzim antioksidan, namun diperlukan penelitian lebih lanjut.

2. Diabetes

Anastasia menjelaskan bahwa tim peneliti dari Universitas Negeri Malang (UM) juga mengungkap bahwa bubuk biji pepaya yang disebut sebagai “kopi biji pepaya” memiliki sifat anti-diabetes.

“Kopi biji pepaya” adalah bubuk yang dibuat dari biji pepaya yang telah dibersihkan, dikeringkan, dan digiling halus. Diketahui 1.42 gram “kopi biji pepaya” memiliki efek yang sama dengan 120 mg obat diabetes Orlistat, dalam menghambat enzim lipase pancreas.

Penelitian lain oleh Adeneye dan Olagunju (2009), dengan sampel tikus Winstar (putih), juga menunjukkan hasil serupa. Tikus tersebut diberi makanan bercampur bubuk pepaya selama 30 hari dengan dosis 100, 200, dan 400 mg/kg pakan/hari.

Hasilnya, pada dosis terendah (100 mg/kg pakan/hari), kadar gula darah, trigliserida serum, dan kolesterol total menurun secara signifikan. Selain itu, indeks aterogenik dan arteri koroner juga menurun secara drastis.

“Studi biokimia menunjukkan bahwa bubuk biji pepaya mengandung berbagai senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, antrakuinon, dan antosianosida. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bubuk biji pepaya memiliki potensi sebagai agen hipoglikemik (penurun gula darah), hipolipidemik (penurun lemak darah), dan kardioprotektif (pelindung jantung),” kata Anastasia lagi.

3. Asam Urat

Sementara studi yang dilakukan oleh Hussein et al. (2014) menunjukkan bahwa ekstrak daun dan biji pepaya memiliki kemampuan menghambat enzim xanthine oxidase (katalisator asam urat).

Lebih lanjut, ekstrak daun pepaya menunjukkan potensi sebagai anti asam urat yang lebih baik dibandingkan ekstrak biji pepaya, dalam penilaian menggunakan mekanisme penghambatan enzim xanthine oxidase.

“Menariknya, efektivitas ekstrak daun pepaya hanya sedikit lebih rendah dibandingkan dengan obat sintetik (komersil) allopurinol. Ini menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efektivitas yang cukup tinggi dalam menghambat enzim xanthine oxidase,” kata Anastasia.

4. Wasir atau Ambeien

Dia juga mengatakan tidak ditemukan literatur atau studi yang menguji secara saintifik efektifitas ekstrak biji pepaya untuk mengobati wasir atau ambeien. Namun, praktik ini dilakukan secara tradisional di India.

5. Infeksi Usus dan Lambung

Dilansir website Klinik Cleveland asal Amerika Serikat, terdapat sejumlah penelitian yang dilakukan di Afrika, yang menunjukkan biji pepaya mampu melawan parasit usus. Pertama penelitian pada 60 anak yang memiliki masalah parasit usus di Nigeria pada tahun 2007.

Anak-anak itu mendapatkan perawatan menggunakan biji pepaya. Laporan penelitian yang dilakukan John A.O. Okeniyi dan tim, yang diterbitkan Journal of Medicine Food, menyatakan tinja dari 71 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus.

Penelitian lainnya yang dipimpin Adegbola Adesogan pada tahun 2014, menyatakan perawatan menggunakan biji pepaya juga mampu mengusir parasit dari tubuh kambing. Namun metode dalam penelitian itu belum dianjurkan dipraktikkan sendiri untuk pengobatan pada manusia.

Di sisi lain, penelitian di Kenya tahun 2018 yang melibatkan 326 anak juga menghasilkan kesimpulan yang signifikan, sebagaimana diberitakan Health.com. Mereka mengkonsumsi tepung jagung yang difortifikasi dengan bubuk biji pepaya.

Tinja dari 63,9 persen anak-anak tersebut pada akhirnya bersih dari parasit usus. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa biji pepaya secara positif mengurangi satu jenis parasit usus pada anak-anak.

KESIMPULAN

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan biji pepaya bisa digunakan untuk menyembuhkan sakit asam lambung dan maag, diabetes, asam urat, dan wasir pada manusia, merupakan klaim yang belum ada bukti.

Sementara manfaatnya untuk membasmi parasit usus telah dibuktikan dalam penelitian pada ratusan anak-anak di Nigeria dan Kenya.

Rabu, 12 Juni 2024 18:02 WIB
TIM CEK FAKTA TEMPO

SUMBER: https://cekfakta.tempo.co/fakta/2940/belum-ada-bukti-biji-pepaya-sembuhkan-asam-lambung-diabetes-asam-urat-wasir-dan-infeksi-saluran-pencernaan