Posted on Leave a comment

Apa yang Menyebabkan Badan Terasa Pegal? Berikut 12 Daftarnya

KOMPAS.com – Badan yang terasa pegal dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Namun, apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Ternyata, penyebab badan pegal yang kerap dialami, yakni stres, dehidrasi, dan trauma pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.

Namun, badan pegal juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti infeksi, fibromyalgia, dan pneumonia.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab badan sakit semua berikut ini.

Apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Badan pegal-pegal umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan melakukan perawatan dan pengobatan mandiri.

Namun, beberapa masalah kesehatan juga bisa menyebabkan badan pegal-pegal sehingga perlu pengobatan dan perawatan secara medis.

Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah beberapa penyebab badan terasa pegal yang perlu diwaspadai.

Stres

Stres adalah masalah kesehatan mental yang dapat berdampak negatif pada kondisi fisik tubuh.

Stres juga dapat melemahkan sistem imun tubuh sehingga lebih rentan untuk mengalami infeksi dan inflamasi, sehingga risiko tubuh nyeri dan pegal akan meningkat.

Dehidrasi

Air putih dapat mendukung fungsi tubuh. Sebaliknya, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat meningkatkan risiko kram otot.

Selain membuat badan sakit semua, dehidrasi juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti urine yang gelap, pening, kelelahan, dan rasa haus yang berlebihan.

Kurang tidur

Remaja yang berusia di atas 18 tahun dan para orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

Kurang tidur dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit, serta memperparah rasa sakit yang sebelumnya dialami.

Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis di mana tubuh terasa lelah, sakit, dan sensitif.

Penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi orang tua dan penderita lupus atau rheumatoid arthritis bisa memiliki risiko yang lebih besar.

Infeksi dan virus

Selesma, flu, dan jenis infeksi lainnya dapat menyebabkan inflamasi sebagai respons tubuh untuk menghilangkannya.

Selain membuat tubuh terasa pegal, infeksi dan virus juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, demam, dan sakit kepala.

Konsumsi obat tertentu

Beberapa jenis obat, seperti statin dan obat untuk darah tinggi, bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti nyeri, kaku, dan sakit tubuh.

Selain itu, gejala penarikan terhadap obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol juga bisa memberikan efek serupa.

Retensi cairan

Tubuh yang menahan cairan dapat mengalami pembengkakan dan inflamasi sehingga akan menyebabkan nyeri dan sakit otot.

Selain itu, retensi cairan juga akan menyebabkan rasa nyeri di salah satu atau beberapa bagian tubuh, dan kram.

Hipokalsemia

Hipokalsemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D, baik dari paparan sinar matahari dan dari makanan yang dikonsumsi.

Kekurangan vitamin D juga bisa menimbulkan nyeri pada tulang dan otot, serta kram dan rasa lemas.

Sindrom kelelahan kronis

Sindrom kelelahan kronis, atau dikenal juga sebagai myalgic encephalomyelitis (ME), dapat membuat tubuh kelelahan dan lemas, meskipun sudah tidur dan istirahat cukup.

Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri di otot dan sendi di seluruh tubuh, sakit kepala, dan kesulitan untuk berpikir atau mengingat.

Arthritis

Arthritis terjadi ketika sendi mengalami inflamasi. Ada beberapa jenis arthritis dan gejalanya berbeda-beda, tetapi semuanya menyebabkan nyeri sendi.

Kondisi ini juga akan menyebabkan gejala lainnya, seperti kaku dan pembengkakan di sekitar sendi, dan sulit untuk menggerakkan sendi.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang juga bisa berdampak negatif pada tubuh.

Selain menyebabkan nyeri dada dan nyeri otot, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti batuk, sakit kepala, demam, sulit bernapas, kelelahan, dan mual.

Gangguan autoimun

Beberapa gangguan autoimun dapat membuat tubuh terasa sakit, seperti lupus dan sklerosis ganda.

Gangguan autoimun tersebut juga bisa memicu inflamasi pada otot dan menyebabkan gejala lainnya, seperti kelelahan.

Memahami apa yang menyebabkan badan terasa pegal sangatlah penting agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Badan yang terasa pegal umumnya dapat diatasi dengan beristirahat dan mengoleskan krim antinyeri.

Namun, beberapa masalah kesehatan lainnya perlu segera diatasi secara medis sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Sumber: Healthline,Medical News Today

15/06/2024, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24F15193000968/apa-yang-menyebabkan-badan-terasa-pegal-berikut-12-daftarnya-

Posted on Leave a comment

Kenapa Badan Pegal Setelah Makan Daging? Ini yang Sering Tak Disadari

GridHEALTH.id – Meski nikmat, makan daging juga bisa memicu efek samping.

Salah satu yang kerap terjadi pada kebanyakan orang adalah badan yang pegal atau nyeri pada sendi.

Apabila Anda termasuk yang kerap mengalaminya, sebaiknya jangan dianggap sepele.

Wah, memangnya apa ya yang menjadi penyebabnya?

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Kenapa badan pegal setelah makan daging?

Melansir dari Livestrong, jika nyeri sendi muncul segera setelah makan daging merah, Anda mungkin menderita radang sendi yang menyakitkan yang disebut asam urat.

Setelah mengonsumsi makanan yang mengandung purin, yang secara alami ada dalam sebagian besar makanan, tubuh akan menghasilkan produk limbah yang disebut asam urat.

Asam urat terjadi ketika kadar asam urat menjadi berlebihan dan membentuk kristal yang berkumpul di satu sendi.

Perlu diketahui bahwa daging mengandung lebih banyak purin dibandingkan kebanyakan makanan lainnya.

Meskipun faktor makanan bukanlah penyebab utama asam urat bagi kebanyakan orang, menurut Johns Hopkins Medicine, makanan yang kaya purin, termasuk daging, dapat memicu atau memperburuk gejala.

Memiliki predisposisi genetik terhadap asam urat akan meningkatkan risiko secara signifikan.

Lantas, bagaimana cara mengonsumsi daging yang aman?

Berikut ini ulasan selengkapnya.

Cara mengonsumsi daging merah dengan lebih aman dan sehat

Mengonsumsi daging merah sebenarnya bisa bermanfaat jika dalam takaran yang cukup.

Selain memerhatikan porsinya, ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengonsumsi daging merah dengan lebih aman dan sehat seperti dilansir dari Business Insider:

1. Pilih daging sapi yang diberi makan rumput

Daging sapi yang diberi makan rumput lebih tinggi kandungan asam lemak omega-3 yang bersifat anti-inflamasi.

Sedangkan, daging sapi yang diberi makan pakan ternak lebih tinggi kandungan asam lemak omega-6, yang dapat menyebabkan peradangan.

2. Makan potongan daging yang lebih ramping

Asosiasi Jantung Amerika (AHA) merekomendasikan memilih potongan daging yang ramping dan tidak lebih dari 3 ons per hari.

3. Perhatikan metode memasak

Memanggang, membakar, atau merebus daging merah adalah pilihan yang lebih sehat dibandingkan menggoreng, membakar langsung, atau memanggang dengan arang.

4. Hindari varietas olahan

Dalam sebuah studi tahun 2010, peneliti menemukan bahwa mengonsumsi satu hot dog atau beberapa irisan bacon atau daging olahan, terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 42% dan peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 19% dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi daging yang tidak diolah.

Nah, itu dia penyebab badan pegal setelah makan daging dan tips mengonsumsinya dengan aman.

Semoga bermanfaat! (*)

Ratnaningtyas Winahyu
Kamis, 13 Juni 2024 | 11:00 WIB

SUMBER: https://health.grid.id/read/354104406/kenapa-badan-pegal-setelah-makan-daging-ini-yang-sering-tak-disadari?page=all