Posted on Leave a comment

Fakta-fakta Penyakit Batu Ginjal, Pakai Cobek dan Ulekan Batu Bukan Jadi Pemicu

Konsumsi makanan mengandung garam dan kristal pembentuk batu ginjal seperti kalsium, oksalat, dan asam urat juga bisa menjadi pencetusnya.

Averus Kautsar – detikHealth
Selasa, 04 Jun 2024 14:04 WIB

Jakarta – Viral di media sosial unggahan video yang menyebut ulekan berbahan batu dapat menyebabkan batu ginjal. Pengunggah konten tersebut menuturkan hal tersebut diakibatkan oleh pasir-pasir yang ada pada ulekan tersebut.

Spesialis urologi dr Nur Rasyid, SpU menuturkan bahwa hal tersebut merupakan salah kaprah. Memakai cobek dan ulekan batu ditegaskan tidak ada kaitannya dengan penyebab batu ginjal.

“Salah kaprah itu. Jadi kalau orang makan apapun yang diserap bukan batunya, misal pasir sekalipun. Tapi elektrolitnya, karena dia melalui darah,” kata dr Rasyid ketika dihubungi detikcom, Senin (3/6/2024).

Fakta-fakta Batu Ginjal

1. Penyebab Batu Ginjal

Terdapat beberapa faktor penyebab yang membuat seseorang mengalami masalah batu ginjal. Beberapa di antaranya adalah kurang minum air putih, pola makan, kurang aktivitas fisik, riwayat keluarga, hingga obesitas dan komorbid lainnya.

“Kurang minum air putih itu bisa menyebabkan terjadinya kondisi dehidrasi. Sehingga nantinya volume urine bisa menjadi rendah,” kata spesialis urologi dr Hilman Hadiansyah, SpU ketika dihubungi detikcom terpisah.

“Selain itu, pola makan yang terlalu banyak konsumsi makanan mengandung garam dan kristal pembentuk batu seperti kalsium, oksalat, dan asam urat juga bisa menjadi beberapa pencetusnya,” sambungnya.

2. Faktor Risiko Batu Ginjal

dr Hilman menjelaskan penyakit batu ginjal dapat dialami oleh orang dari segala umur. Secara umum, setiap orang memiliki risiko sebesar 5-10 persen untuk mengalami batu ginjal selama hidupnya.

“Kebanyakan pengidapnya berusia 30-60 tahun dengan
studi menunjukkan kasus pada laki-laki lebih banyak daripada perempuan, rasio laki-laki dibanding perempuan sebesar 3:1,” jelas dr Hilman.

“Namun, sudah semakin berkurang berkaitan dengan faktor resiko seperti gaya hidup, obesitas, dan kecenderungan pola makan,” tambahnya.

3. Gejala Batu Ginjal

dr Hilman mengatakan seringkali batu ginjal masih begitu kecil di saluran kemih sampai pasien tidak merasakan gejala apapun. Ketika ukuran batu mulai membesar, kondisi tersebut bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Salah satu gejala yang paling sering muncul adalah nyeri pinggang atau perasaan tidak nyaman di perut kanan atau kiri yang hilang timbul. Perasaan nyeri tersebut juga dapat menjalar hingga area selangkangan sampai kantung kemaluan pada pasien laki-laki.

“Apabila batu yang terbentuk cukup besar dan menyebabkan sumbatan hebat dapat muncul nyeri tak tertahankan (kolik renal) disertai keringat dingin, mual dan muntah, seringkali menjadi
alasan utama pasien langsung ke IGD,” jelas dr Hilman.

Beberapa gejala batu ginjal lain meliputi nyeri saat buang air kecil, urine berwarna merah atau keruh berpasir, demam, hingga munculnya batu kecil atau passing stone saat buang air kecil.

4. Pencegahan Batu Ginjal

Minum yang cukup merupakan faktor utama dalam pencegahan masalah batu ginjal. dr Hilman menyarankan masyarakat untuk selalu minum air putih dengan cukup minimal 8-10 gelas atau 2-3 liter setiap harinya.

“Selain itu konsumsi makanan yang sehat, kurangi konsumsi garam terlalu berlebihan, coklat, makanan tinggi purin, minuman bersoda. Bisa perbanyak makanan dan minuman yang mengandung sitrat,” jelas dr Hilman.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah masalah batu ginjal meliputi olahraga rutin teratur, menjaga berat badan ideal, serta pola hidup sehat untuk menjauhi risiko penyakit degeneratif lain seperti hipertensi, diabetes, dan asam urat.

(avk/kna)

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7373416/fakta-fakta-penyakit-batu-ginjal-pakai-cobek-dan-ulekan-batu-bukan-jadi-pemicu?single=1

Posted on Leave a comment

14 Manfaat Daun Kelor untuk Kesehatan, Khasiatnya Nggak Kaleng-kaleng!

Ghefira Nur Fatimah – detikHealth
Senin, 20 Mei 2024 05:00 WIB

Jakarta – Daun kelor terkenal sebagai daun yang kaya akan manfaat. Daun ini kerap dijadikan sebagai salah satu obat herbal untuk mengatasi beberapa penyakit.

Banyak orang mengonsumsi daun ini untuk pengobatan atau meringankan gejala dari penyakit seperti kolesterol tinggi, gula darah tinggi, dan inflamasi.

Selain itu masih banyak lagi manfaat yang bisa didapatkan dari daun kelor. Dikutip dari Medical News Today, berikut manfaatnya.

1. Penyakit Edema

Edema merupakan penyakit membengkaknya bagian tubuh karena terdapat penumpukan cairan berlebih. Misalnya pada telinga yang karena infeksi sehingga menyebabkan pembengkakan jaringan di sekitar telinga. Daun kelor bersifat anti inflamasi dapat membantu mengobati edema.

2. Penyakit Liver atau Hati

Daun kelor membantu melindungi hati dari penyakit yang dapat menyerang hati.

3. Beberapa Penyakit Kanker

Daun kelor mengandung niazimisin, yaitu senyawa yang menekan perkembangan sel kanker. Daun kelor mengandung sifat yang mungkin membantu pencegahan kanker.

Menurut beberapa peneliti, ekstrak daun kelor memiliki sifat yang dapat membunuh sel kanker. Di antaranya berguna dalam mengobati kanker payudara, hati, usus besar, dan kanker lainnya.

4. Penyakit Gangguan Lambung

Ekstrak daun kelor dapat membantu beberapa gangguan lambung. Daun kelor juga menjadi pilihan yang bagus untuk sembelit. Dalam penelitian, kelor dapat mengurangi keasaman lambung sekitar 85 persen.

5. Penyakit Infeksi Bakteri karena Makanan

Daun kelor mengandung zat yang mungkin bertindak melawan beberapa patogen yang ditularkan melalui makanan. Seperti Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

6. Penyakit Rematik

Daun kelor memiliki sifat anti inflamasi yang mungkin membantu pencegahan penyakit rematik.

7. Penyakit Gangguan Sistem Saraf

Aktivitas antioksidan pada daun kelor dapat melindungi terhadap gangguan yang memengaruhi sistem saraf, seperti multiple sclerosis, Alzheimer, depresi, dan neuropatik.

8. Penyakit Kardiovaskular

Daun kelor mengandung berbagai antioksidan dan anti inflamasi, seperti quercetin yang mungkin membantu melindungi kesehatan kardiovaskular. Quercetin membantu mencegah pembentukan lipid dan peradangan, keduanya berkontribusi pada penyakit jantung.

9. Penyakit Diabetes

Daun kelor bermanfaat pada pengidap diabetes, seperti membantu mengatur kadar gula darah dan insulin serta melindungi terhadap kerusakan organ. Sifatnya bisa membantu mencegah komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit.

10. Penyakit Asma

Daun kelor mengandung molekul yang membantu mencegah asma, penyempitan bronkial, dan peradangan saluran pernapasan. Satu penelitian menemukan fungsi paru-paru meningkat setelah peneliti memberikan ekstrak kelor.

11. Penyakit Batu Ginjal

Ekstrak daun kelor dapat mencegah mineral menumpuk dan menyebabkan pembentukan batu ginjal.

12. Hipertensi

Daun kelor dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Di dalamnya mengandung zat yang dapat mengelola tekanan darah.

13. Penyakit yang Berkaitan dengan Kesehatan Mata

Daun kelor mengandung beta karoten antioksidan yang penting untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata.

14. Penyakit Anemia dan Sel Sabit

Daun kelor yang memiliki sifat antioksidannya, aktivitas kelasiannya, yang berarti dapat membantu menghilangkan kelebihan zat besi atau kekurangan zat besi.

SUMBER: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-7348207/14-manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan-khasiatnya-nggak-kaleng-kaleng