Posted on Leave a comment

Apakah Mandi Malam Menyebabkan Rematik? Simak Mitos dan Faktanya

Oleh: dr. Sandra Sinthya Langow, SpPD, KR
Terakhir diubah pada 01 Juli 2024 • 4 menit waktu baca

Table of Contents

* Apa itu Rematik?
* Mitos dan Fakta Tentang Rematik
* * Mandi Malam Menyebabkan Rematik
* * Mengonsumsi Sayuran Hijau Menyebabkan Rematik
* * Pijat dan Sandal Acupressure Dapat Menyembuhkan Rematik
* * Rematik Adalah Penyakit Orang Tua
* * Wanita Lebih Berisiko terhadap Rematik
* * Minum Jamu dan Obat Herbal Dapat Menyembuhkan Rematik
* * Rematik Tidak Dapat Disembuhkan

Rematik adalah suatu kondisi medis yang berhubungan dengan gangguan pada otot, sendi, dan struktur di sekitarnya. Sering kali kondisi ini dikaitkan sebagai akibat dari kebiasaan mandi malam. Nyatanya, hal ini adalah mitos yang perlu diluruskan. Karena faktanya, mandi malam tidak menyebabkan mitos, melainkan dapat memperparah kondisi rematik bagi seseorang yang sudah terkena rematik.

Untuk menghindari pemahaman yang salah mengenai penyakit rematik, mari simak penjelasan dr. Sandra Sinthya Langow, Sp.PD, KR dari Siloam Hospitals – Lippo Village pada kanal Youtube Siloam Hospitals berikut ini.

Apa itu Rematik?

Penyakit rematik adalah suatu kondisi medis yang mengacu pada sekumpulan penyakit (lebih dari 80 jenis), yang berkaitan dengan kelainan otot, sendi, dan struktur di sekitarnya. Berikut merupakan jenis-jenis rematik atau dua golongan rematik:

* Rematik autoimun. Penyakit yang termasuk ke dalam rematik autoimun adalah rheumatoid arthritis (peradangan pada area sendi akibat sistem kekebalan tubuh menyerang persendian yang sehat) dan lupus (peradangan autoimun yang bisa menyerang organ-organ tertentu, misalnya sendi, kulit, dan ginjal).

* Rematik non-autoimun. Penyakit yang termasuk ke dalam rematik non-autoimun adalah osteoarthritis (pengapuran sendi akibat kerusakan tulang rawan) dan gout arthritis (asam urat tubuh yang terlalu tinggi, sehingga menyebabkan radang sendi).

Mitos dan Fakta Tentang Rematik

Penting untuk membedakan antara mitos dan fakta tentang rematik agar dapat memberikan perawatan yang tepat dan mendukung mereka yang hidup dengan kondisi ini. Berikut adalah beberapa mitos dan fakta tentang rematik yang perlu diketahui.

* Mandi Malam Menyebabkan Rematik

Hal ini adalah mitos. Mandi malam tidaklah menyebabkan rematik, namun dapat memperparah kondisi seseorang yang sudah mengidap rematik. Hal ini dikarenakan udara dingin atau air dingin dapat mengakibatkan perubahan konsistensi cairan sendi yang dapat memperparah kekakuan otot dan sendi.

* Mengonsumsi Sayuran Hijau Menyebabkan Rematik

Hal ini adalah mitos. Faktanya, sayuran hijau memiliki kandungan anti-inflamasi atau anti-radang yang sehat sekali bagi tubuh, sehingga penting untuk mengonsumsi sayur hijau. Contoh makanan yang harus dihindari bagi pasien dengan kondisi rematik adalah makanan yang diproses berlebih (ultra-processed food), daging yang berlebihan, makanan yang terlalu asin dan manis, serta makanan yang digoreng.

* Pijat dan Sandal Acupressure Dapat Menyembuhkan Rematik

Hal ini adalah mitos. Pijat memang bermanfaat untuk memperlancar aliran darah dan relaksasi, tetapi sebaiknya penderita rematik perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Jika pijat diperlukan, maka sebaiknya dilakukan oleh profesional medis.

Begitu juga dengan sandal acupressure. Sandal tersebut bukanlah pengganti untuk perawatan medis yang komprehensif dan harus digunakan dengan bijaksana serta dengan saran dari profesional medis. Karena itu, konsultasikan penggunaannya kepada dokter terlebih dahulu.

* Rematik Adalah Penyakit Orang Tua

Hal ini tidak sepenuhnya benar. Pasalnya, rematik tidak hanya menyerang orang tua saja, tetapi juga dapat dialami oleh anak muda. Konsultasikan dengan dokter apabila terdapat keluhan pada sendi untuk mencari penyebab dan diagnosis yang pasti.

Beberapa penyakit rematik berkaitan dengan pola hidup yang tidak sehat, seperti kegemukan atau obesitas, merokok, ataupun jarang olahraga. Sehingga, disarankan untuk mengubah pola hidup secara dini agar dapat mengurangi risiko rematik.

* Wanita Lebih Berisiko terhadap Rematik

Hal ini fakta. Sebagian besar kasus penyakit rematik dominan menyerang wanita, seperti rheumatoid arthritis dan lupus. Selain itu, penyakit rematik yang terjadi pada lansia juga lebih sering dialami oleh wanita.

Akan tetapi, pada kasus penyakit ankylosing spondylitis (bamboo spine), diketahui lebih sering terjadi pada pria. Jadi, meskipun wanita lebih berisiko rematik, pria juga harus tetap waspada.

* Minum Jamu dan Obat Herbal Dapat Menyembuhkan Rematik

Hal ini mitos. Cara mengobati rematik dilakukan dengan spesifik tergantung pada penyebabnya. Nyeri sendi yang terus muncul harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk mendapatkan pengobatannya tepat.

Pada prinsipnya, terdapat beberapa obat tradisional yang sudah terdaftar yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan. Namun, pastikan untuk selalu menggunakan jamu dan obat herbal dalam pengawasan profesional medis untuk menghindari perburukan gejala.

* Rematik Tidak Dapat Disembuhkan

Hal ini tergantung pada jenis penyakitnya. Soft tissue rheumatism atau penyakit rematik pada jaringan lunak, sepert trigger finger (jari kaku) atau plantar fasciitis bisa disembukan dengan cara penanganan yang benar.

Namun perlu diketahui, penyakit autoimun seperti osteoarthritis (pengapuran) dan lupus tidak bisa disembuhkan secara total, sehingga membutuhkan pengobatan dengan jangka panjang. Segera cari bantuan pada profesional medis jika terdapat gejala nyeri pada sendi.

Sebagai langkah pencegahan, lakukan perbaikan pola hidup menjadi lebih sehat. Konsumsi sayur-mayur dan berolahragalah secara rutin untuk mengurangi risiko kemungkinan terkena penyakit rematik.

Perlu diketahui, bahwa informasi yang disebutkan di atas tidak spesifik mewakili kondisi penyakit rematik. Karena itu, jika Anda atau kerabat merasakan gejala yang mengarah pada penyakit rematik, segera kunjungi Siloam Hospitals terdekat untuk berkonsultasi dan mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Anda juga bisa menggunakan fitur Telekonsultasi melalui aplikasi MySiloam untuk melakukan konsultasi secara online dengan dokter terkait. Mari jaga kesehatan anda dan keluarga #BersamaSiloam!

SUMBER: https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/video/mitos-fakta-rematik

Posted on Leave a comment

3 Lauk Lezat Ini Sering Disebut Memicu Asam Urat, Ini Faktanya

GridHEALTH.id – Asam urat adalah masalah kesehatan yang umum terjadi dan biasanya terkait dengan pola makan.

Salah satu faktor yang sering dikaitkan dengan peningkatan kadar asam urat adalah konsumsi lauk atau makanan yang dianggap sebagai pemicu asam urat.

Namun, seberapa benarkah hal ini? Dan, apa saja sebenarnya lauk yang dapat memicu asam urat? Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Mitos seputar lauk pemicu asam urat

Asam urat adalah senyawa kimia yang dihasilkan oleh tubuh saat menguraikan zat purin yang terdapat dalam makanan.

Kadar asam urat yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai hiperurisemia, yang pada gilirannya dapat menyebabkan penyakit asam urat.

Melansir dari berbagai sumber, ini adalah beberapa mitos terkait lauk-lauk yang dapat menyebabkan asam urat.

1. Daging merah

Mitos: Konsumsi daging merah dapat meningkatkan risiko asam urat.

Fakta: Meskipun daging merah mengandung purin, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah dalam jumlah moderat tidak selalu berkontribusi secara signifikan terhadap peningkatan kadar asam urat. Yang lebih penting adalah pola makan keseluruhan dan gaya hidup sehat.

2. Seafood

Mitos: Makanan laut seperti ikan dan kerang dapat memicu asam urat.

Fakta: Beberapa jenis seafood memang mengandung purin, tetapi tidak semua seafood harus dihindari. Contohnya, ikan seperti salmon dan sarden justru mengandung omega-3 yang dapat membantu mengurangi peradangan dan risiko asam urat.

3. Jeroan

Mitos: Jeroan seperti hati dan ginjal adalah pemicu asam urat.

Fakta: Meskipun mengandung purin tinggi, konsumsi jeroan dalam jumlah yang moderat biasanya tidak menyebabkan peningkatan signifikan pada kadar asam urat, terutama jika dikonsumsi sebagai bagian dari pola makan seimbang.

Makanan yang dianjurkan untuk pengidap asam urat

1. Buah-buahan: Seperti ceri, blueberry, dan strawberry yang mengandung senyawa antiinflamasi.

2. Sayuran hijau: Seperti bayam, brokoli, dan kale yang rendah purin dan tinggi serat.

3. Minyak zaitun: Mengandung lemak sehat yang dapat membantu mengurangi peradangan.

4. Kacang-kacangan: Misalnya almond, kenari, dan kacang kedelai yang kaya akan protein nabati.

Tips mengelola asam urat melalui pola makan

– Konsumsi air secukupnya

Minum air putih yang cukup dapat membantu mengeluarkan asam urat dari tubuh.

– [Jangan konsumsi] alkohol dan [batasi] gula

Konsumsi alkohol dan gula berlebihan dapat meningkatkan risiko asam urat.

– Perhatikan ukuran porsi

Hindari makan berlebihan dan perhatikan ukuran porsi makanan yang dikonsumsi.

Meskipun beberapa jenis makanan mengandung purin yang dapat mempengaruhi kadar asam urat, penting untuk memerhatikan keseluruhan pola makan dan gaya hidup sehat dalam mengelola kondisi ini.

Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.

Jangan ragu untuk mencari informasi yang akurat dan menghindari mitos seputar lauk pemicu asam urat. (*)

Ratnaningtyas Winahyu – Selasa, 14 Mei 2024 | 13:00 WIB

Penulis: Ratnaningtyas Winahyu
Editor: Ratnaningtyas Winahyu

SUMBER: https://health.grid.id/read/354085696/3-lauk-lezat-ini-sering-disebut-memicu-asam-urat-ini-faktanya

* DENGAN SEDIKIT PERUBAHAN