Posted on Leave a comment

Otot Sering Nyut-nyutan, Tanda Asam Urat atau Rematik?

RASA nyut-nyutan atau cekat-cekit pada persendian tulang atau otot tak asing dialami banyak orang di kehidupan sehari-hari. Beberapa orang menafsirkannya sebagai gejala asam urat, sebagian lain berkeyakinan itu adalah pertanda mengalami rematik.

Pakar Rematologi RSUD Dr. Soetomo- FK UNAIR, Joewono Soeroso mengungkapkan, seringkali memang masyarakat awam kurang tepat dalam membedakan antara penyakit asam urat dengan rematik.

Padahal sebenarnya, penyakit asam urat merupakan satu dari ratusan jenis penyakit rematik yang memiliki gejala dan penyebab yang bervariasi.

Hal ini sebenarnya cukup mengkhawatirkan, mengingat tidak sedikit masyarakat yang kurang memahami tepatnya gejala rematik dengan asam urat.

“Seringkali kalau sudah mengalami nyeri atau linu persendian sudah dianggap ini pasti asam urat atau bisa jadi rematik,” kata Prof. Joewono, melansir dari laman resmi Universitas Airlangga, Sabtu (6/7/2024)

“Lalu mengonsumsi jamu untuk menghilangkan rasa linu. Ini kurang tepat, dan perlu diluruskan,” tambahnya.

Lantas apa yang membedakan antara gejala penyakit asam urat dengan rematik? Sebenarnya, kandungan asam urat di dalam tubuh manusia adalah hasil dari proses metabolisme purin yang punya bentuk menyerupai pecahan kristal tajam.

Purin ini adalah salah satu satu komponen asam nukleat yang ada di dalam setiap inti sel. Kadar asam urat normal pada pria dan perempuan berbeda tentunya, pria berkisar 3,5 – 7 mg/dl, sementara perempuan di kadar 2,6 – 6 mg/dl.

Selain diproduksi sendiri oleh tubuh, purin juga terkandung pada sumber makanan seperti sayuran, kacang-kacangan, daging, dan jeroan. Ini artinya, bahwa asupan yang masuk ke tubuh juga memengaruhi kadar asam urat dalam darah karena makanan yang mengandung zat purin tinggi inilah yang akan diubah menjadi asam urat.

“Penderita asam urat untuk menghindari jenis makanan yang mengandung banyak purin seperti jeroan, udang, cumi, kerang, kepiting, dan ikan teri agar kadar asam urat dalam tubuh tetap stabil,” saran Prof. Joewono

Jika kadar Uric acid meningkat di atas normal, akibatnya terjadi penumpukan kristal tajam di area persendian, seperti jari-jari kaki, tumit, pergelangan tangan, jari tangan dan siku.

Inilah yang disebut dengan ciri klasik asam urat, dimana pada umumnya penderita mengalami podagra atau munculnya benjolan di pangkal jempol kaki yang meradang, sehingga terasa panas dan kaku.

Oleh sebab itu, Prof. Joewono menekankan pentingnya meningkatkan kewaspadaan dengan cara memperhatikan pola makan yang sehat. Pola makan yang sehat dapat diterapkan sejak usia 20-40 tahun.

“Seiring bertambahnya usia, maka meningkat pula asam urat di dalam tubuh. Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada wanita, peningkatan asam urat dimulai sejak memasuki menopause, karena mengalami penurunan hormone estrogen,” pungkasnya.

Selain menjaga pola makan, penderita jug diimbau menghindari aktivitas yang terlalu berat hingga mengakibatkan stress, kelelahan, dan kurang tidur karena semua ini bisa memicu asam urat berpotensi lebih sering kambuh.

Sementara gejala awal rematik umumnya berupa rasa pegal, rasa nyeri atau linu, bahkan kaku di sekitar area persendian. Seperti lutut, siku, pergelangan kaki atau tangan, ruas-ruas jari tangan, hingga pada bagian pinggang.

Dalam kondisi akut, rematik bisa memunculkan terjadinya peradangan. Akhirnya, terjadi gangguan gerak dan lemah pada bagian otot, contohnya badan terasa kaku ketika bangun pagi (morning-stiffness).

Nah, di Indonesia sendiri, ada empat jenis penyakit rematik yang umum dialami kebanyakan masyarakat.

Mulai dari Osteoarthritis atau rematik karena pengapuran, rematik luar sendi yang menyerang jaringan di luar tulang rawan (Extra articulair arthritis), rematik radang sendi yang disebabkan karena tingginya kadar asam urat dalam tubuh (Uric acid arthritis) hingga rematik karena pengeroposan tulang (Osteoporosis).

Jurnalis – Wiwie Heriyani

SUMBER: https://lifestyle.okezone.com/amp/2024/07/06/487/3030731/otot-sering-nyut-nyutan-tanda-asam-urat-atau-rematik

Posted on Leave a comment

Benarkah Rematik Hanya Diidap Oleh Lansia? Ini penjelasan Dokter

Ahad, 26 Mei 2024
Reporter: tvOne

Jakarta, tvOnenews.com – Rematik atau rheumatoid arthritis merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri dan peradangan pada sendi.

Rematik merupakan kondisi Autoimun, yakni kondisi ketika sistem imun pada tubuh seseorang menyerang sel-sel tubuhnya sendiri.

Pada rematik, area persendian adalah area yang diserang oleh sistem imun pengidap rematik.

Akibatnya, peradangan kronis dan rasa nyeri yang hebat pada sendi-sendi yang terserang pun terjadi. (awy)

SUMBER:

https://www.tvonenews.com/channel/lifestyleone/184318-benarkah-rematik-hanya-diidap-oleh-lansia-ini-penjelasan-dokter

REPOST:

Benarkah Rematik Hanya Diidap Oleh Lansia? Ini penjelasan Dokter
https://headtopics.com/id/benarkah-rematik-hanya-diidap-oleh-lansia-ini-penjelasan-53184249

Posted on Leave a comment

Sendi Sering Kaku? Waspada 5 Gejala Rematik Berikut

Kamis, 09 Mei 2024 / 14:43 WIB

Penulis: Ryan Suherlan

KONTAN.CO.ID – Sendi sering kaku adalah salah satu gejala rematik yang perlu diwaspadai. Selain itu, ada berbagai gejala rematik yang penting diketahui dan jangan sampai terlewatkan.

Mengetahi gejala rematik sejak dini semakin rendah munculnya masalah kesehatan lainnya. Selain itu, Anda juga dapat melakukan pengobatan lebih cepat.

Gejala rematik yang dialami setiap orang berbeda-beda. Namun, kebanyakan gejala awal rematik kerap tidak disadari yang lambar laun menjadi semakin terasa.

Dilansir dari Healthline, rematik umumnya ditandai dengan munculnya rasa sakit dipergelangan tangan atau bagian sendi. Selain itu ada beberapa gejala rematik lainnya.

Berikut beberapa gejalan rematik yang perlu Anda waspadai, di antaranya:

1. Sendi Kaku

Dilansir dari Healthline, salah satu gejala rematik yang perlu diwaspadai adalah sendi menjadi kaku. Kondisi tersebut bisa muncul kapan saja, oleh sebab itu Anda perlu mewaspadai gejala rematik ini. Umumnya sendi kaku dimulai dari tangan yang menjalar ke area tubuh lainnya.

2. Demam

Perlu Anda ketahui, demam juga bisa menjadi salah satu gejala rematik loh. Jika suhu tubuh Anda lebih dari 38 derajat Celcius sebaiknya Anda harus segera pergi ke dokter untuk melakukan penanganan. Meski, tidak meluluh demam menjadi gejala rematik mungkin saja hal tersebut disebabkan oleh penyekit lain yang lebih berbahaya.

3. Sendi Bengkak

Rematik umumnya ditandai dengan sendi yang terasa sakit akibat peradangan. Selain menimbulkan rasa sakit, hal tersebut juga dapat membuat sendi menjadi bengkak.

4. Kesemutan

Anda perlu waspada jika sering mengalami kesemutan. Pasalnya, kesemutan adalah salah satu gejala rematik yang cukup umum terjadi. Hal tersebut dikarenakan rematik menyebabkan sendi meradang sehingga dapat menerakan sistem saraf yang mengakibatkan munculnya mati rasa atau kesemutan.

5. Cepat Lelah

Gejala rematik yang tak boleh dilewatkan adalah tubuh merasa cepat lelah. Kelelahan adalah salah satu gejala awal yang mungkin dialami. Oleh sebab itu, Anda harus waspada jika tubuh cepat lelah jika tidak terlalu melakukan aktivitas yang berat.

SUMBER: https://kesehatan.kontan.co.id/news/sendi-sering-kaku-waspada-5-gejala-rematik-berikut