Posted on Leave a comment

10 Tanaman Herbal untuk Nyeri Otot dan Sendi, Mudah Ditanam di Rumah Bun!

Amira Salsabila
HaiBunda
Selasa, 14 May 2024 15:05 WIB

Jakarta – Pengobatan alami telah dipercaya banyak orang untuk mengobati sejumlah masalah kesehatan. Dalam hal ini, ada beberapa jenis tanaman herbal yang bisa Bunda tanam di rumah sebagai obat untuk nyeri otot dan sendi.

Orang-orang telah menggunakan minyak esensial, herbal, dan terapi alternatif sebagai pereda nyeri alami selama bertahun-tahun.

Para peneliti belum sepenuhnya mengeksplorasi pilihan-pilihan ini, namun beberapa bukti menunjukkan bahwa pengobatan tertentu dapat membantu dan banyak orang merasakan manfaatnya.

10 Tanaman herbal untuk nyeri otot dan sendi

Berikut adalah kumpulan tanaman yang bisa dimanfaatkan Bunda untuk menyembuhkan nyeri otot dan radang sendi:

1. Eucalyptus atau kayu putih

Tanaman eucalyptus atau kayu putih adalah obat alami yang bisa digunakan untuk berbagai kondisi. Ekstrak daunnya digunakan dalam pengobatan topikal untuk nyeri radang sendi.

Melansir dari laman healthline, daun tanaman mengandung tanin, yang dapat membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri terkait arthritis. Beberapa orang menindaklanjutinya dengan bantalan panas untuk memaksimalkan efeknya.

2. Jahe

Tahukah Bunda? Selain digunakan sebagai penyedap makanan, banyak orang yang telah menggunakan tanaman herbal ini untuk pengobatan. Senyawa yang memberikan rasa kuat pada jahe juga memiliki sifat anti-inflamasi.

Meski kebanyakan orang lebih sering memanfaatkan jahe sebagai obat mual, Bunda juga bisa menggunakannya untuk mengobati nyeri sendi dan otot.

3. Teh hijau

Teh hijau adalah minuman yang cukup populer. Antioksidan di kandungannya ini dapat membantu melawan peradangan yang terjadi.

Meskipun para ilmuwan telah menemukan bukti bahwa ekstrak atau komponen teh hijau dapat memengaruhi arthritis, masih belum jelas apakah konsentrasi bahan aktif dalam secangkir teh hijau akan membantu meringankan gejala. Kendati demikian, ini aman bagi kebanyakan orang.

4. Kulit pohon willow

Menurut ulasan tahun 2015, orang-orang telah menggunakan ekstrak kulit pohon willow selama ribuan tahun untuk mengurangi peradangan, menurunkan demam, dan menghilangkan rasa sakit. Bunda bisa menggunakan tanaman herbal ini dalam bentuk teh atau tablet.

Beberapa riset dari 2009 mengatakan ini dapat membantu meringankan nyeri sendi. Akan tetapi, hasilnya bertentangan dan masih diperlukan lebih banyak penelitian.

5. Kunyit

Kunyit merupakan bumbu kuning yang cukup populer di Indonesia. Senyawa kurkumin yang ada di dalamnya dipercaya dapat mengurangi peradangan kronis akibat rheumatoid arthritis (RA).

Hal ini mungkin disebabkan oleh kurkumin yang mengurangi sel-sel pro-inflamasi dan meningkatkan sel-sel yang membantu mengatur peradangan.

6. Lidah buaya

Melansir dari laman Medical News Today, lidah buaya adalah tanaman sukulen yang populer karena manfaat kesehatannya. Ini memiliki sifat anti-inflamasi, anti-rematik, dan anti-reumatoid. Senyawa dalam lidah buaya menghasilkan efek anti-inflamasi yang mirip dengan obat anti-inflamasi nonsteroid.

Penelitian juga menunjukkan bahwa senyawa dalam lidah buaya membantu menghilangkan radikal bebas dari tubuh, seperti halnya antioksidan. Fungsi antioksidan ini membantu mengurangi peradangan dengan mencegah produksi enzim inflamasi.

7. Kayu manis

Menurut ulasan 2010, kayu manis memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Tinjauan tersebut menemukan bahwa suplementasi kayu manis secara signifikan berdampak pada peradangan dan biomarker stres oksidatif.

Artinya, suplemen kayu manis dapat membantu mengurangi peradangan dan tingkat stres oksidatif, yang dapat berdampak positif pada nyeri sendi.

8. Rosemary

Beberapa peneliti menyatakan bahwa tanaman rosemary dapat membantu mengobati sakit kepala, nyeri otot dan tulang, serta kejang.

Tanaman ini juga dapat mengurangi rasa sakit pada orang yang mengalami penghentian opium, mengurangi peradangan, mengendurkan otot polos, dan meningkatkan daya ingat.

9. Peppermint

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa tanaman peppermint memiliki efek anti-inflamasi, anti mikroba, dan pereda nyeri. Senyawa aktif dalam minyak peppermint antara lain carvacrol, mentol, dan limonene.

Sebuah ulasan pada 2015 menunjukkan bahwa secara tradisional orang yang menggunakan minyak peppermint dapat meredakan kejang yang menyakitkan dan masalah yang berhubungan dengan arthritis.

10. Cengkeh

Masyarakat secara tradisional menggunakan cengkeh, dari tanaman Eugenia caryophyllata, sebagai pengobatan rumahan untuk menghilangkan rasa sakit, terutama pada sakit gigi.

Studi tahun 2021 menemukan bahwa minyak cengkeh sebanding dalam pengurangan rasa sakit dengan es selama injeksi intraoral pada anak-anak. Itu juga ditemukan lebih kuat daripada gel lignokain, yang merupakan anestesi lokal.

Nah, itulah beberapa jenis tanaman herbal yang dapat Bunda manfaatkan untuk menghilangkan nyeri otot dan sendi. Semoga bermanfaat, ya.

SUMBER: https://www.haibunda.com/moms-life/20240513141104-76-336772/10-tanaman-herbal-untuk-nyeri-otot-dan-sendi-mudah-ditanam-di-rumah-bun

Posted on Leave a comment

5 Buah yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat, Salah Satunya Apel

Dian Apriyanti & Nathania Widya Chrissanti
HaiBunda
Rabu, 08 May 2024 15:13 WIB

Ada beberapa jenis makanan yang bisa memicu asam urat kambuh, termasuk dari jenis buah-buahan. Seperti diketahui, asam urat yang tinggi dapat menumpuk di sekitar persendian sehingga menyebabkan nyeri. Rasa nyeri tersebut akan membuat tubuh lemah, kaku, dan imobilitas.

Lalu, buah apa saja yang sebaiknya dihindari penderita asam urat? Simak pada video ya!

SUMBER: https://www.haibunda.com/moms-life/20240502164239-78-335917/5-buah-yang-perlu-dihindari-penderita-asam-urat-salah-satunya-apel

Posted on Leave a comment

5 Ciri-ciri Asam Urat Tinggi pada Wanita, Waspada Sering Diselepekan

Arina Yulistara
HaiBunda
Kamis, 16 May 2024 21:55 WIB

Kadar asam urat normal berbeda-beda antara pria dan wanita. Umumnya, untuk pria sekitar 2,5-7,0 miligram per desiliter (mg/dL) dan 1,5-6,0 mg/dL pada wanita. Tahukah Bunda bagaimana ciri-ciri asam urat tinggi pada wanita?

Asam urat merupakan produk limbah dalam tubuh. Terkadang, asam urat dapat menumpuk di persendian dan jaringan sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Memiliki sejumlah asam urat dalam darah termasuk hal yang normal. Namun jika kadar asam urat berada di atas atau di bawah batas normal maka dapat mengakibatkan gangguan kesehatan.

Kadar asam urat yang rendah jarang terjadi. Namun kadar yang tinggi dapat menyebabkan asam urat, penyakit ginjal, dan masalah kesehatan lainnya.

Asam urat tinggi dianggap sebagai penyakit yang lebih sering menyerang pria. Padahal wanita juga bisa mengalami asam urat tinggi, terutama setelah menopause.

Ini karena menopause menyebabkan penurunan kadar hormon estrogen yang biasanya membantu mengatur kadar asam urat dalam darah. Sebelum terlambat, Bunda perlu memahami ciri-ciri asam urat tinggi pada wanita.

Mengenal asam urat tinggi

Asam urat tinggi dikenal dengan nama hiperurisemia. Hiperurisemia merupakan istilah medis untuk kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh Bunda.

Asam urat adalah produk limbah yang dihasilkan ketika tubuh Bunda memecah bahan kimia yang disebut purin dalam makanan dan minuman. Kebanyakan asam urat larut dalam darah Bunda, melewati ginjal dan meninggalkan tubuh melalui urine.

Hiperurisemia terjadi jika terlalu banyak asam urat yang tertinggal di tubuh Bunda. Hiperurisemia menyebabkan asam urat menggumpal menjadi kristal tajam.

Kristal-kristal ini dapat menempel di persendian dan menyebabkan asam urat, suatu bentuk radang sendi yang menyakitkan. Mereka juga dapat menumpuk di ginjal dan membentuk batu ginjal.

Hiperurisemia sangat bisa diobati. Bunda mungkin perlu mengubah beberapa aspek rutinitas harian, seperti mengubah pola makan atau minum lebih banyak air. Penyedia layanan kesehatan mungkin akan meresepkan obat untuk menurunkan kadar asam urat atau mengatasi gejala apa pun yang Bunda alami.

Mengutip dari Medical News Today, 5% orang di Amerika Serikat menderita asam urat. Laki-laki memiliki kemungkinan 4 kali lebih besar terkena asam urat dibandingkan perempuan.

Ciri-ciri asam urat tinggi pada wanita

Bunda mungkin tidak menyadari menderita asam urat tinggi, terutama jika kadarnya hanya sedikit meningkat. Namun seiring berjalannya waktu, penumpukan asam urat dalam darah bisa menimbulkan rasa sakit dan gejala lainnya. Ini juga dapat menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh Bunda.

Kadar asam urat tinggi yang tidak diobati pada akhirnya dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tulang, sendi, tendon, atau ligamen. Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara kadar asam urat yang tinggi dan kondisi kesehatan lainnya, termasuk penyakit ginjal, jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit hati berlemak, atau sindrom metabolik.

Gejala asam urat tinggi pada wanita

Meskipun secara umum gejalanya mirip dengan pria, asam urat tinggi pada wanita terkadang bisa tidak terdiagnosis dini karena gejalanya bisa lebih ringan atau tidak khas. Berikut beberapa ciri-ciri asam urat tinggi pada wanita yang perlu diwaspadai:

1. Nyeri sendi

Nyeri sendi merupakan gejala utama asam urat tinggi. Sendi yang sering terkena umumnya jempol kaki, namun bisa juga terjadi pada pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan, dan jari.

Nyeri biasanya muncul tiba-tiba dan sangat hebat, terutama pada malam hari. Nyeri sendi merupakan peringatan dini untuk Bunda yang menderita asam urat.

2. Bengkak dan kemerahan

Sendi yang terkena asam urat tinggi biasanya akan terlihat bengkak, kemerahan, dan terasa panas saat disentuh. Bunda menjadi sulit bergerak dan menyebabkan ketidaknyamanan saat beraktivitas.

3. Kaku sendi

Sendi yang terkena asam urat bisa terasa kaku dan sulit digerakkan. Bahkan beberapa orang yang mengalami asam urat tinggi menjadi tidak bisa beraktivitas karena sulit menggerakkan sendi-sendinya.

4. Demam

Beberapa wanita dengan asam urat tinggi bisa mengalami demam ringan. Demam terjadi karena persendian yang meradang. Sebagian dari Bunda juga bisa demam diikuti dengan sakit kepala hingga mual.

5. Kelelahan

Ciri asam urat pada wanita bisa berujung pada kelelahan yang membuat Bunda lemah dan tidak bisa melakukan aktivitas harian. Ini bisa terjadi karena penumpukan kristal asam urat. Kristal asam urat ini menempel di persendian sehingga menyebabkan radang sendi yang menyakitkan.

Faktor risiko asam urat pada wanita

Selain faktor menopause, beberapa hal berikut bisa meningkatkan risiko wanita terkena asam urat tinggi:

1. Riwayat keluarga

Memiliki orangtua atau saudara dekat penderita asam urat meningkatkan risiko. Bunda dengan riwayat keluarga pernah kena asam urat berisiko lebih tinggi dibanding yang tidak.

2. Berat badan berlebih

Obesitas dapat meningkatkan produksi asam urat dan mengurangi kemampuan ginjal untuk membuangnya. Asam urat tinggi karena berat badan berlebih juga bisa menurunkan fungsi ginjal bahkan dapat menyebabkan batu ginjal.

3. Konsumsi makanan tinggi purin

Purin adalah zat yang dipecah tubuh menjadi asam urat. Makanan laut, jeroan, daging merah, dan minuman beralkohol tinggi purin.

Bunda dianjurkan untuk mengurangi makanan tinggi purin jika tak ingin mengalami asam urat. Gula tambahan dan makanan yang tinggi fruktosa juga dapat berkontribusi terhadap risiko asam urat.

4. Kondisi medis tertentu

Beberapa kondisi medis seperti tekanan darah tinggi, diabetes, dan penyakit ginjal bisa meningkatkan risiko asam urat. Penggunaan obat tertentu karena kondisi medis yang Bunda alami, seperti obat diuretik dan aspirin dosis rendah bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.

Cara mencegah asam urat tinggi pada wanita

1. Perhatikan pola makan

Kurangi makanan tinggi purin. Purin adalah zat alami yang dipecah tubuh menjadi asam urat.

Beberapa makanan tinggi purin yang sebaiknya dibatasi konsumsinya antara lain jeroan (hati, ampela, usus), daging merah, makanan laut tertentu (udang, remis, kerang), serta makanan olahan seperti sosis dan daging asap.

Perbanyak buah dan sayur. Buah dan sayur umumnya rendah purin dan kaya akan vitamin serta mineral yang dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Pilihlah buah-buahan dengan kandungan vitamin C tinggi, seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, karena vitamin C dapat membantu mengeluarkan asam urat melalui urine.

Pilih karbohidrat kompleks. Ganti nasi putih dengan nasi merah, oatmeal, atau roti gandum sebagai sumber karbohidrat. Karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang dapat memicu pembentukan asam urat.

Batasi konsumsi alkohol. Minuman beralkohol, terutama bir, dapat meningkatkan produksi asam urat di hati dan mengganggu kemampuan ginjal untuk membuangnya.

Minum air putih yang cukup. Dehidrasi dapat meningkatkan konsentrasi asam urat dalam darah. Minum air putih minimal 2 liter per hari untuk membantu mengeluarkan asam urat melalui urine.

2. Jaga berat badan tetap ideal

Obesitas merupakan faktor risiko utama asam urat. Menurunkan berat badan secara bertahap dapat membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.

3. Olahraga secara rutin

Olahraga teratur tidak hanya membantu mengontrol berat badan tapi juga meningkatkan fungsi ginjal dan kebugaran secara keseluruhan. Pilihlah olahraga yang menyenangkan dan bisa dilakukan secara rutin, seperti jalan kaki, berenang, atau yoga.

4. Kelola stres

Stres dapat memicu serangan asam urat. Kelola stres dengan cara yang sehat, seperti yoga, meditasi, atau beraktivitas yang menyenangkan.

Gejala asam urat tinggi pada wanita bisa menyerupai penyakit sendi lainnya. Jika Bunda mengalami gejala-gejala di atas, terutama setelah menopause, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Diagnosis dini dan penanganan yang efektif dapat membantu mencegah kekambuhan dan komplikasi asam urat di masa depan.

(fia/fia)

SUMBER: https://www.haibunda.com/moms-life/20240515103225-76-336973/5-ciri-ciri-asam-urat-tinggi-pada-wanita-waspada-sering-diselepekan