Posted on Leave a comment

Kisah Mugiarti, 9 Tahun Terbaring di Kasur karena Pengapuran

JAKARTA, KOMPAS.com – Mugiarti (65) sudah sembilan tahun tidak bisa bangun sendiri dari tempat tidur karena penyakit pengapuran dan rematik yang diidapnya.

Saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Mugiarti sedang berbaring di kasur yang ada di ruang tamu. Sembari diwawancarai, Mugiarti terus berbaring.

Berlapiskan selimut sepinggang, Mugiarti antusias untuk bercerita tentang kehidupannya.

Pengapuran dan rematik sejak lama

Daster biru muda bercorak bunga membalut tubuh Mugiarti yang kurus. Tulang selangka ibu tiga anak ini pun tampak jelas.

Kerut wajah dan rambut putih seleher tak lagi sanggup menutupi usia Mugiarti kini.

“Sudah sembilan tahun saya enggak bisa jalan. Pengapuran sama rematik, sudah enggak bisa bangun, enggak bisa apa-apa, ngesot aja,” ujar Mugiarti mengawali cerita di rumahnya, Kalipasir, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2024).

Meski lututnya sudah tak bisa lagi diluruskan, Mugiarti tak patah arang. Suaranya terdengar begitu ceria ketika menceritakan soal anak bungsunya yang tak lama lagi akan menikah. Tahun ini, kata Mugiarti, si bungsu akan genap 25 tahun.

Sambil menarik sedikit selimutnya, jari-jari Mugiarti yang kurus tampak “lengket”. Dia mengatakan, jarinya sudah kaku dan sulit untuk ditekuk lagi.

“(Jari) enggak bisa bengkok, itu sudah rapat, pada bengkok-bengkok. Lutut sudah enggak bisa diselonjorin, begini saja saya tidur,” lanjut Mugiarti.

Setiap kali Mugiarti mau bangun dan duduk, dia pun harus dibantu. Misalnya, saat Kompas.com meminta izin untuk mengabadikan dirinya dalam foto.

Mugiarti dengan senang hati mengiyakan permintaan ini. Dia lantas meminta suaminya, Maryadi (66), untuk membantunya beranjak. Saat itu, Maryadi mengangkat kepala Mugiarti dan mendorong sedikit agar tubuh istrinya ini bisa terduduk.

Meski kesulitan untuk memutar badan, Mugiarti tetap memperlihatkan senyumnya. Sesekali, dia menyisir rambutnya dengan jari sebelum kembali tersenyum.

“Kemarin mau potong rambut, cuma anak enggak sempat (potongkan),” ucap dia.

Meski tulang-tulangnya sudah rapuh dan keropos, mantan karyawan perusahaan travel ini mengaku baik-baik saja. Tidak ada penyakit lain yang menggerogoti badan Mugiarti. Hasil cek asam urat dan kolesterolnya pun selalu menunjukkan hasil yang baik.

Mugiarti menceritakan, penyakit ini tidak datang tiba-tiba. Jauh sebelum anak ketiganya lahir, lututnya sudah bermasalah. Dia pun sudah mengidap asma dan tak tahan dengan suhu dingin.

Pernah bekerja

Saat itu, Mugiarti sudah punya dua anak, mereka lahir pada tahun 1984 dan 1988. Kemudian sekitar 1991, Mugiarti memutuskan untuk bekerja kembali.

Dia diterima di salah satu perusahaan travel yang berkantor di Cikini. Sehari-hari Mugiarti ditugaskan untuk mengambil tiket perjalanan dari vendor atau berbelanja untuk kebutuhan kantor.

“Belanja alat-alat kantor, ngepel juga sih, tapi ruangannya kecil. Disuruh beli makan buat bos, ambil tiket juga. Enggak jauh-jauh sih, ambilnya di Kwitang situ,” imbuh Mugiarti.

Selama delapan tahun, Mugiarti bolak-balik Kwitang, Senen, Atrium, dan Cikini dengan menumpang bajaj.

Dia tak lagi ingat, berapa gaji yang diterimanya. Tapi, itu cukup untuk menambah pemasukan untuk kebutuhan rumah tangga, mengingat suaminya masih kerja serabutan.

Kala itu, Mugiarti tak memusingkan nyeri di lutut dan sendinya. Apalagi, dia dan suami baru saja menyambut anak ketiga mereka pada 1999. Mugiarti lantas berhenti kerja dan fokus membesarkan anak di rumah.

Jarang minum obat dan tak berobat

Memasuki masa senjanya, Mugiarti mengaku tak lagi mau mengonsumsi obat. Dia baru mau minta tolong dibelikan obat dari klinik kalau misal batuk atau flu mendera. Obat-obat pengapuran atau rematik tak lagi disentuhnya.

“Sudah dua tahun enggak minum obat. Habisnya, (sudah) minum, sakit lagi, minum (obat), sakit lagi. Sudah, dah biarin ajalah,” tutur dia lagi.

Mugiarti mengaku tidak pantang makanan. Tapi, sehari-harinya dia memang lebih sering makan sayur dengan sedikit nasi.

Sementara itu, dia hanya terapi di rumah dengan alat-alat yang ada. Bahkan, dua tahun terakhir Mugiarti tak pernah keluar rumah, apalagi untuk berobat ke dokter.

“Dulu sering (cek ke dokter). Sudah berapa lama saya enggak lagi. Anak saya enggak sempat bawa,” lanjut dia.

Mugiarti enggan menyalahkan anaknya. Dia sadar ketiga anaknya sudah sibuk bekerja dan sebagian sudah berkeluarga.

Anak pertama Mugiarti memang tinggal serumah dengannya. Tapi, anak dan menantunya ini juga sibuk dan tak sempat membawa ibu mereka ke dokter lagi.

Maryadi mengatakan, dulu mereka sering membawa Mugiarti ke Rumah Sakit Menteng Mitra Afia yang letaknya tak jauh dari rumah mereka.

“Takut ngerepotin anak,” ucap Mugiarti singkat.

Dia menyebut anak-anaknya tetap perhatian. Namun, Mugiarti sendiri lah yang enggan berobat lagi.

Setiap bulan, dia hanya diperiksa dokter dari posyandu. Dokter sebatas memeriksa tensi darah Mugiarti dan pengecekan dasar lainnya.

Meski menahan rasa sakit, Mugiarti masih bersyukur dirinya tidak ditinggal sendirian di rumah.

Jika di pagi hari suami dan anak-anaknya berangkat kerja, siangnya para cucu datang untuk menemani Mugiarti.

Walaupun tak bisa makan banyak, Mugiarti menyempatkan diri untuk menyeruput teh manis bersama cucunya yang tahun depan akan masuk SMP.

Kini, Mugiarti mengaku pasrah dan menerima kehidupan yang dijalaninya.

23/07/2024, 14:55 WIB
Shela Octavia, Irfan Maullana
Tim Redaksi

SUMBER: https://megapolitan.kompas.com/read/2024/07/23/14551121/kisah-mugiarti-9-tahun-terbaring-di-kasur-karena-pengapuran

Posted on Leave a comment

10 Manfaat Nanas untuk Kesehatan, Tingkatkan Imunitas hingga Cegah Kanker

KOMPAS.com – Nanas adalah salah satu buah yang tumbuh di banyak daerah tropis, seperti Indonesia.

Dengan begitu, nanas bisa didapatkan dengan mudah di pasaran dan dengan harga yang cukup terjangkau.

Buah ini memang manis dan menyegarkan. Namun, ternyata nanas tidak hanya enak dimakan, melainkan juga punya beragam manfaat untuk kesehatan.

Buah ini mengandung vitamin, mineral, dan antioksidan yang berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh.

Manfaat nanas untuk kesehatan

Berbagai penelitian telah mengkonfirmasi manfaat nanas untuk kesehatan. Berikut beberapa manfaat nanas dilansir dari laman healthline:

1. Meningkatkan kekebalan tubuh

Nanas kaya akan vitamin C, antioksidan kuat yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan melawan infeksi.

Vitamin C juga berperan penting dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk kesehatan kulit, tulang, dan sendi.

2. Menjaga kesehatan pencernaan

Nanas mengandung enzim bromelain yang membantu memecah protein dan melancarkan pencernaan.

Bromelain juga memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu meredakan peradangan pada sistem pencernaan.

3. Bantu menurunkan berat badan

Nanas rendah kalori dan tinggi serat, sehingga dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengontrol nafsu makan. Serat juga membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

4. Mencegah kanker

Nanas mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas, yang dapat menyebabkan kanker.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa nanas dapat membantu mencegah kanker tertentu, seperti kanker prostat dan kanker payudara.

5. Menjaga kesehatan tulang

Nanas mengandung mangan, mineral penting yang berperan dalam menjaga kesehatan tulang. Mangan membantu pembentukan tulang baru dan mencegah osteoporosis.

6. Menjaga kesehatan jantung

Nanas mengandung potasium, mineral yang membantu mengontrol tekanan darah. Nanas juga mengandung serat yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

7. Menyehatkan kulit

Vitamin C dalam nanas membantu menjaga kesehatan kulit dan mencegah penuaan dini. Vitamin C juga membantu tubuh memproduksi kolagen, protein yang penting untuk menjaga elastisitas kulit.

8. Membantu penyembuhan luka

Bromelain dalam nanas memiliki sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mempercepat penyembuhan luka.

Bromelain juga membantu meningkatkan aliran darah ke area yang terluka, sehingga mempercepat proses penyembuhan.

9. Meningkatkan kesuburan pria

Nanas mengandung mangan, mineral yang penting untuk produksi sperma yang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi nanas dapat membantu meningkatkan kesuburan pria.

10. Mencegah asam urat

Nanas mengandung bromelain yang dapat membantu memecah asam urat dalam tubuh. Hal ini dapat membantu mencegah gout, penyakit yang disebabkan oleh penumpukan asam urat dalam darah.

07/07/2024, 06:06 WIB
Penulis: Anggara Wikan Prasetya

SUMBER: https://www.kompas.com/food/read/2024/07/07/060600875/10-manfaat-nanas-untuk-kesehatan-tingkatkan-imunitas-hingga-cegah-kanker

Posted on Leave a comment

Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi dengan Menghindari “Mager”

KOMPAS.com – Penyakit pada bagian tulang dan sendi memang lebih umum dialami pada orang yang tua, namun pada orang muda pun bisa saja terjadi. Faktor yang bisa berkontribusi adalah kurangnya aktivitas fisik alias malas bergerak (mager) dan kekurangan kalsium serta vitamin D.

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2018, 35 persen masyarakat Indonesia kurang beraktivitas fisik.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen dibandingkan dengan yang aktif. WHO bahkan menyebutkan malas bergerak atau gaya hidup sedentari sama bahayanya dengan kebiasaan merokok.

“Gaya hidup modern, termasuk kebiasaan duduk lama di depan komputer, memperburuk kesehatan sendi. Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup, serta postur tubuh yang tidak ergonomis,” ungkap dr. Adrian Setiaji, residen kedokteran fisik dan rehabilitasi, dalam acara talkshow yang diadakan Etawalin Jakarta Fair beberapa Waktu lalu.

Tulang mencapai kepadatan maksimumnya pada akhir usia 20-an. Jika pada masa pertumbuhan tulang tidak mencapai kepadatan yang optimal, risiko osteoporosis di kemudian hari meningkat.

Ada berbagai jenis olahraga yang disarankan untuk meningkatkan kepadatan tulang, misalnya latihan beban dengan alat atau menahan berat tubuh, hingga latihan keseimbangan dan fleksibilitas untuk mencegah jatuh dan cedera.

“Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, rutinlah melakukan latihan peregangan sederhana seperti stretching otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga,” katanya.

Pola makan

Memperhatikan asupan makanan juga wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Sumber makanan yang tinggi kalsium antara lain susu, keju, yogurt, kacang-kacangan, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), dan produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe.

Sedangkan sumber vitamin D, terutama paparan sinar matahari, ikan berlemak (seperti salmon dan tuna), minyak hati ikan, serta susu dan jus yang diperkaya vitamin D.

Asupan nutrisi penting lainnya adalah magnesium dan Kalium yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan.

Salah satu suplemen yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang dan mengatasi nyeri sendi adalah Etawalin.

“Etawalin diformulasikan dengan bahan alami yang efektif seperti susu kambing dan rempah, sehingga dapat membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif,” kata Direktur Utama PT Herbathos Untuk Indonesia, Ahmad Zaini, dalam acara yang sama.

03/07/2024, 15:00 WIB
Editor: Lusia Kus Anna

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24G03150000468/jaga-kesehatan-tulang-dan-sendi-dengan-menghindari-mager-

Posted on Leave a comment

Catat, Ini Daftar Buah-Sayuran Penurun Kolesterol dan Asam Urat

KOMPAS.com – Kolesterol dan asam urat tinggi merupakan masalah kesehatan yang saling berkaitan.

Keduanya dapat meningkatkan risiko penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan gangguan kardiovaskular lain.

Dilansir dari laman Livestrong, tingginya kadar asam urat dalam darah turut memengaruhi kolesterol, demikian pula sebaliknya.

Studi dalam International Journal of Cardiology (2018) menunjukkan, kadar asam urat tinggi bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida, dan lemak darah lain.

Hasil serupa turut ditunjukkan dalam penelitian yang terbit di jurnal Lipids in Health and Disease (2019).

Dari 3.884 peserta yang menjalani setidaknya tiga kali pemeriksaan kesehatan tahunan, mereka berpotensi mengalami peningkatan kadar asam urat dua kali lebih tinggi jika memiliki kadar trigliserida di atas normal.

Untungnya, sejumlah buah dan sayuran dapat membantu menurunkan kadar kolesterol sekaligus asam urat dalam darah.

Lantas, apa saja buah dan sayuran penurun kolesterol dan asam urat?

Buah dan sayuran penurun kolesterol dan asam urat

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut buah penurun kolesterol dan asam urat yang dapat dikonsumsi penderita:

1. Alpukat

Dikutip dari laman Mayo Clinic, alpukat adalah sumber nutrisi dan lemak tak jenuh tunggal yang baik bagi jantung.

Bahkan, sebuah studi menunjukkan, makan alpukat sehari sekali bisa meningkatkan kesehatan kardiovaskular, yakni jantung dan pembuluh darah.

Bukan hanya itu, buah ini juga mengandung asam oleat yang membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah, sehingga cocok dikonsumsi penderita kolesterol tinggi.

Sebagai buah penurun asam urat, alpukat juga mengandung vitamin E dalam jumlah melimpah.

Vitamin E memiliki sifat antiinflamasi atau antiperadangan yang membantu tubuh mengurangi serangan asam urat, seperti menurut WebMD.

2. Jeruk

Dilansir dari laman Health Shots, buah sitrus seperti jeruk dan lemon mengandung pektin, zat yang membantu menurunkan kolesterol dalam darah.

Selain pektin, jenis buah ini juga kaya akan vitamin C yang bersifat antioksidan, sehingga membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida.

Vitamin C pada buah sitrus juga berperan dalam membantu menurunkan kadar asam urat tinggi, bahkan risiko tekanan darah tinggi atau hipertensi.

3. Pisang

Buah penurun kolesterol dan asam urat selanjutnya adalah pisang, yang kaya serat, vitamin, dan mineral penting bagi tubuh.

Kandungan serta pada pisang membantu mengurangi kadar kolesterol dan menurunkan tekanan darah tinggi.

Tidak hanya itu, buah ini juga mengandung sedikit purin, tetapi dilengkapi vitamin C yang melimpah.

Satu buah pisang diketahui mengandung 14,1 miligram vitamin C atau sekitar 16 persen dari rekomendasi kebutuhan harian.

Kandungan vitamin C tersebut membantu menurunkan sekaligus mengurangi risiko serangan asam urat berulang.

4. Buah beri

Buah beri menawarkan banyak manfaat kesehatan, termasuk menjadi buah penurun kolesterol dan asam urat.

Beri dianggap sebagai salah satu sumber fitonutrien yang paling enak dan serbaguna. Berkat antioksidannya, beri mengurangi risiko penyakit jantung dan gangguan kronis lain.

Sementara itu, dalam mengurangi risiko penyakit jantung, buah beri bermanfaat membantu menurunkan kolesterol dan peradangan.

Tidak sampai di situ, beri terutama stroberi dan blueberry memiliki sifat antiinflamasi yang tinggi.

Sifat inilah yang membantu mengendalikan peradangan pada sendi-sendi, terutama saat penyakit asam urat menyerang.

5. Tomat

Tomat adalah bahan pangan kaya likopen, zat pemberi warna merah atau oranye pada tumbuhan.

Tomat yang dalam ilmu botani termasuk golongan buah dapat membantu menurunkan kolesterol.

Tidak hanya itu, tomat mengandung vitamin C yang membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah.

Kandungan vitamin yang sama juga berpotensi membantu meredakan gejala nyeri di persendian saat asam urat kambuh.

6. Wortel

Wortel merupakan sayuran penurun kolesterol dan asam urat karena kandungan serat yang melimpah.

Serat membantu menurunkan kolesterol dengan mengikatnya di usus kecil, serta mencegahnya memasuki aliran darah.

Dilansir dari Teacher’s Grace, serat pada wortel juga membantu tubuh menyerap asam urat berlebih dalam darah.

Selain itu, sayuran ini juga dilengkapi antioksidan yang sangat bagus dalam mengontrol produksi enzim untuk mengoksidasi asam urat menjadi senyawa lebih mudah larut.

7. Seledri

Seledri terutama bagian biji mengandung banyak senyawa bermanfaat, seperti luteolin (golongan flavonoid), 3-n-butylphthalide, dan beta-selinene.

Senyawa-senyawa tersebut memiliki peran dalam menghambat produksi asam urat dalam tubuh, seperti dikutip Healthline.

Selain asam urat, senyawa 3-n-butylphthalide juga memiliki efek positif terhadap pengurangan kolesterol jahat.

Pasalnya, senyawa tersebut berpotensi membantu sekresi (pengeluaran hasil kelenjar) asam empedu atau steroid, yang berperan dalam menurunkan kolesterol dalam darah.

18/06/2024, 08:30 WIB
Diva Lufiana Putri, Ahmad Naufal Dzulfaroh

SUMBER: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/18/083000665/catat-ini-daftar-buah-sayuran-penurun-kolesterol-dan-asam-urat?page=all

Posted on Leave a comment

Apakah Tensi Tinggi Boleh Makan Daging Kambing? Berikut Anjuran Dokter

17/06/2024, 08:25 WIB
Elizabeth Ayudya Ratna Rininta

KOMPAS.com – Menyembelih dan mengonsumsi daging kambing di Hari Raya Idul Adha adalah bagian tradisi umat Islam sedunia.

Namun, daging kambing termasuk makanan yang mengandung lemak dan kolesterol. Lantas, apakah tensi tinggi boleh makan daging kambing?

Dokter spesialis penyakit dalam dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD-KR, mengatakan penderita hipertensi atau individu dengan tensi tinggi tetap boleh mengonsumsi daging kambing.

Namun, pengidap hipertensi sebaiknya berhati-hati dalam membatasi porsi yang dikonsumsi. Jangan sampai makan daging kambing secara berlebihan.

Faisal menganjurkan porsi yang aman bagi penderita hipertensi yaitu tidak lebih dari 50 gram per hari.

Selain itu, orang dengan tensi tinggi sebaiknya memilih bagian daging yang bebas lemak.

“Bagian daging kambing yang lebih lean (bebas lemak), seperti daging (bagian) paha, mengandung lebih sedikit lemak dan purin dibandingkan bagian lain,” kata Faisal, dikutip dari Antara, Ahad (16/6/2024).

Lebih lanjut, Faisal menjelaskan efek makan daging kambing berlebihan yaitu membuat kadar kolesterol jahat (LDL) naik dan menumpuk di pembuluh darah.

Penumpukan kolesterol dapat membentuk plak yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.

Kondisi ini membuat jantung bekerja lebih keras memompa darah ke seluruh tubuh sehingga akhirnya meningkatkan tekanan darah.

Sementara purin pada daging merah diubah menjadi asam urat di dalam tubuh. Asam urat yang jika berlebihan dapat terjadi hiperurisemia yang merupakan faktor risiko hipertensi.

Dokter yang berpraktik di RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo juga menyarankan penderita penderita hipertensi untuk mengolah daging kambing secara sehat agar aman dikonsumsi, antara lain hindari metode menggoreng.

“Hindari menggoreng daging kambing. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat, seperti merebus, menumis, atau membakar,” kata Faisal menjelaskan.

Memasak daging kambing dengan kadar garam yang berlebihan juga memengaruhi risiko hipertensi. Garam dapat meningkatkan natrium dalam daging yang menyebabkan retensi air di tubuh sehingga menyebabkan kondisi aliran tinggi di pembuluh arteri.

Saat mengonsumsi daging kambing, kata sang dokter memberikan saran, masyarakat bisa memperbanyak sayur dan buat untuk membantu menyeimbangkan kadar purin dan kolesterol dalam tubuh.

Setelah mengonsumsi daging kambing saat Idul Adha, selalu pantau tekanan darah secara rutin dan konsultasikan dengan dokter jika tekanan darah meningkat.

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24F17082545668/apakah-tensi-tinggi-boleh-makan-daging-kambing-berikut-anjuran-dokter

Posted on Leave a comment

Apa yang Menyebabkan Badan Terasa Pegal? Berikut 12 Daftarnya

KOMPAS.com – Badan yang terasa pegal dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Namun, apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Ternyata, penyebab badan pegal yang kerap dialami, yakni stres, dehidrasi, dan trauma pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.

Namun, badan pegal juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti infeksi, fibromyalgia, dan pneumonia.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab badan sakit semua berikut ini.

Apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Badan pegal-pegal umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan melakukan perawatan dan pengobatan mandiri.

Namun, beberapa masalah kesehatan juga bisa menyebabkan badan pegal-pegal sehingga perlu pengobatan dan perawatan secara medis.

Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah beberapa penyebab badan terasa pegal yang perlu diwaspadai.

Stres

Stres adalah masalah kesehatan mental yang dapat berdampak negatif pada kondisi fisik tubuh.

Stres juga dapat melemahkan sistem imun tubuh sehingga lebih rentan untuk mengalami infeksi dan inflamasi, sehingga risiko tubuh nyeri dan pegal akan meningkat.

Dehidrasi

Air putih dapat mendukung fungsi tubuh. Sebaliknya, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat meningkatkan risiko kram otot.

Selain membuat badan sakit semua, dehidrasi juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti urine yang gelap, pening, kelelahan, dan rasa haus yang berlebihan.

Kurang tidur

Remaja yang berusia di atas 18 tahun dan para orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

Kurang tidur dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit, serta memperparah rasa sakit yang sebelumnya dialami.

Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis di mana tubuh terasa lelah, sakit, dan sensitif.

Penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi orang tua dan penderita lupus atau rheumatoid arthritis bisa memiliki risiko yang lebih besar.

Infeksi dan virus

Selesma, flu, dan jenis infeksi lainnya dapat menyebabkan inflamasi sebagai respons tubuh untuk menghilangkannya.

Selain membuat tubuh terasa pegal, infeksi dan virus juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, demam, dan sakit kepala.

Konsumsi obat tertentu

Beberapa jenis obat, seperti statin dan obat untuk darah tinggi, bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti nyeri, kaku, dan sakit tubuh.

Selain itu, gejala penarikan terhadap obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol juga bisa memberikan efek serupa.

Retensi cairan

Tubuh yang menahan cairan dapat mengalami pembengkakan dan inflamasi sehingga akan menyebabkan nyeri dan sakit otot.

Selain itu, retensi cairan juga akan menyebabkan rasa nyeri di salah satu atau beberapa bagian tubuh, dan kram.

Hipokalsemia

Hipokalsemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D, baik dari paparan sinar matahari dan dari makanan yang dikonsumsi.

Kekurangan vitamin D juga bisa menimbulkan nyeri pada tulang dan otot, serta kram dan rasa lemas.

Sindrom kelelahan kronis

Sindrom kelelahan kronis, atau dikenal juga sebagai myalgic encephalomyelitis (ME), dapat membuat tubuh kelelahan dan lemas, meskipun sudah tidur dan istirahat cukup.

Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri di otot dan sendi di seluruh tubuh, sakit kepala, dan kesulitan untuk berpikir atau mengingat.

Arthritis

Arthritis terjadi ketika sendi mengalami inflamasi. Ada beberapa jenis arthritis dan gejalanya berbeda-beda, tetapi semuanya menyebabkan nyeri sendi.

Kondisi ini juga akan menyebabkan gejala lainnya, seperti kaku dan pembengkakan di sekitar sendi, dan sulit untuk menggerakkan sendi.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang juga bisa berdampak negatif pada tubuh.

Selain menyebabkan nyeri dada dan nyeri otot, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti batuk, sakit kepala, demam, sulit bernapas, kelelahan, dan mual.

Gangguan autoimun

Beberapa gangguan autoimun dapat membuat tubuh terasa sakit, seperti lupus dan sklerosis ganda.

Gangguan autoimun tersebut juga bisa memicu inflamasi pada otot dan menyebabkan gejala lainnya, seperti kelelahan.

Memahami apa yang menyebabkan badan terasa pegal sangatlah penting agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Badan yang terasa pegal umumnya dapat diatasi dengan beristirahat dan mengoleskan krim antinyeri.

Namun, beberapa masalah kesehatan lainnya perlu segera diatasi secara medis sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Sumber: Healthline,Medical News Today

15/06/2024, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24F15193000968/apa-yang-menyebabkan-badan-terasa-pegal-berikut-12-daftarnya-

Posted on Leave a comment

Bahaya Makan Jeroan Kebanyakan, Waspada Saat Idul Adha

KOMPAS.com – Saat Idul Adha biasanya saat melaksanakan ibadah kurban kamu akan diberikan daging atau organ dalam hewan kurban tersebut.

Bagi kamu yang berniat untuk membuat suatu hidangan dengan jeroan atau organ dalam sebaiknya perlu memperhatikan efek samping dari mengonsumsinya.

Meskipun lezat, jeroan sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering atau dalam jumlah banyak karena dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Jeroan merupakan organ dalam hewan yang diolah menjadi berbagai masakan, seperti lidah, babat, usus, hati, paru, jantung, limpa, dan otak.

Meskipun jeroan kaya akan gizi, konsumsi berlebihan dapat membahayakan kesehatan karena kandungan kolesterol, lemak, purin, dan zat berbahaya lainnya yang tinggi.

Efek samping jeroan terhadap kesehatan

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), simak 10 efek samping mengonsumsi jeroan terhadap kesehatan berikut ini.

1. Mengandung racun

Banyak ahli menyatakan bahwa jeroan mengandung berbagai racun karena hati dan ginjal hewan menyaring racun dari darah.

Beberapa racun yang ditemukan dalam jeroan termasuk merkuri, timah, arsenik, kromium, kadmium dan selenium.

Karena fungsi liver pada hewan mirip dengan manusia, racun-racun tersebut akan mengendap di liver. Oleh karena itu, mengonsumsi hati sama dengan mengonsumsi racun.

2. Menyebabkan infeksi parasit

Organ hewan dapat mengandung berbagai parasit yang masuk melalui makanan selama hewan hidup.

Karena tidak ada yang dapat memastikan apakah hewan benar-benar bebas dari parasit, mengonsumsi jeroan dapat meningkatkan risiko infeksi akibat parasit yang terdapat di dalamnya.

3. Kolesterol meningkat

Jeroan memiliki kadar lemak dan kolesterol yang tinggi. Padahal, WHO merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30 persen dari total energi per hari.

Angka itu setara dengan 75 gram lemak bagi perempuan dan 91 gram lemak bagi pria per hari menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI.

Secara umum, ini berarti sekitar 67 gram lemak per hari jika kebutuhan energi total adalah 2000 kalori.

4. Penyakit jantung

Kadar kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi dalam jeroan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Ini dapat menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung, yang memicu penyakit jantung koroner.

5. Stroke

Konsumsi jeroan juga meningkatkan risiko stroke karena dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh darah di otak, mirip dengan mekanisme penyumbatan pada pembuluh darah koroner di jantung.

6. Kelebihan vitamin A

National Institutes of Health merekomendasikan batas aman konsumsi vitamin A per hari adalah tidak lebih dari 10.000 IU.

Jeroan mengandung vitamin A yang tinggi, sehingga konsumsi sering dapat menyebabkan penumpukan vitamin A dalam tubuh yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, dan kerusakan hati.

7. Asam urat

Jeroan mengandung kadar purin tinggi, yang dapat menyebabkan asam urat. Purin dimetabolisme menjadi asam urat, yang biasanya dikeluarkan melalui urine.

Namun, jika kadar asam urat dalam darah terlalu tinggi dan ginjal tidak mampu mengeluarkan sepenuhnya akan terjadi asam urat yang menumpuk di jaringan tubuh seperti sendi dan menyebabkan nyeri hebat.

8. Sakit pinggang, encok dan rematik

Jeroan dapat memperparah sakit pinggang, encok dan rematik karena kandungan purin yang tinggi.

Bagi yang mengalami kondisi tersebut, sebaiknya menghindari konsumsi jeroan untuk mencegah agar tidak makin memburuk.

9. Gangguan pencernaan

Usus, salah satu jenis jeroan yang memiliki tekstur keras sehingga sulit dicerna dan mengandung banyak bakteri karena merupakan organ pencernaan. Proses pengolahan yang kurang bersih dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah.

10. Sakit kepala belakang

Beberapa orang mengalami sakit kepala setelah mengonsumsi jeroan, kemungkinan akibat kandungan dalam jeroan.

Jika sakit kepala tidak hilang meski telah berhenti mengonsumsinya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab pastinya.

Sumber: Yankes Kemkes

12/06/2024, 09:31 WIB
Aska Bagus Aldika, Anggara Wikan Prasetya

SUMBER: https://www.kompas.com/food/read/2024/06/12/093100575/bahaya-makan-jeroan-kebanyakan-waspada-saat-idul-adha?page=all

Posted on Leave a comment

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

KOMPAS.com – Sebuah unggahan video yang menyebut cobek dan ulekan batu dapat menyebabkan batu ginjal, viral media sosial.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun X (Twitter) @AntarticaSnowWW pada Jumat (31/5/2024).

Batu ginjal merupakan endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam dari urine yang terkristalisasi.

Menurut pengunggah, cobek dan ulekan yang terbuat dari batu lama-kelamaan dapat menghasilkan butiran pasir. Butiran pasir itu lah yang diklaim dapat menyebabkan batu ginjal, atau nefrolitiasis.

Oleh karena itu pengunggah menyarankan untuk menggunakan cobek batu dengan ulekan dari kayu.

Namun, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni membantah penggunaan cobek dan ulekan batu dapat memicu batu ginjal.

“Tidak betul. Apa studi acuannya?” kata Andi dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/6/2024).

Andi menekankan bahwa penyebab batu ginjal tidak sesederhana disebabkan oleh butiran pasir dari cobek dan ulekan batu itu.

Lantas, apa saja penyebab batu ginjal?

Penyebab batu ginjal

Batu ginjal merupakan masalah pada organ ginjal yang disebabkan oleh tingginya kadar zat kimia pembentuk kristal dalam urine, yaitu asam urat, kalsium fosfat dan kalsium oksalat.

Zat-zat ini sulit dihancurkan oleh cairan pada urine. Apabila terus menumpuk, zat kimia tersebut dapat membentuk kristal yang menyerupai batu.

Selain itu, terdapat sejumlah faktor yang mengakibatkan peningkatan risiko batu ginjal. Dilansir dari WebMD, berikut empat jenis batu ginjal sesuai dengan penyebabnya:

1. Batu ginjal kalsium

Batu ginjal jenis ini disebabkan karena kadar kalsium di dalam tubuh terlalu tinggi. Biasanya jenis kalsium yang menyebabkan batu ginjal yakni kalsium oksalat.

Oksalat tersebut diketahui dibuat oleh hati dan bisa didapatkan dari makanan seperti buah-buahan, kacang-kacangan, dan coklat.

Asupan vitamin D dosis tinggi, operasi usus, atau gangguan metabolisme tertentu dapat meningkatkan konsentrasi oksalat dalam urine.

Batu ginjal jenis ini juga bisa terjadi karena penumpukan kalsium fosfat yang lebih sering karena adanya masalah kesehatan seperti asidosis tubulus ginjal.

Masalah tersebut kemungkinan juga terkait dengan obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati migrain atau kejang, seperti topiramate.

2. Batu sistin

Batu ginjal jenis ini terbentuk pada orang dengan kelainan keturunan yang disebut sistinuria, sehingga menyebabkan ginjal mengeluarkan terlalu banyak asam amino tertentu.

Asam amino yang disebut sebagai sistein ini kemudian ikut terbawa di urine dan lama-kelamaan menumpuk.

3. Batu struvit

Batu struvit terbentuk sebagai respons tubuh terhadap infeksi saluran kemih yang membuat amonia menumpuk di urine.

Penumpukan amonia dalam urine yang mengalir dari ginjal sampai saluran kemih ini kemudian menyebabkan terbentuknya batu.

4. Batu ginjal asam urat

Batu asam urat dapat terbentuk pada orang yang kehilangan terlalu banyak cairan yang menumpuk di dalam ginjal.

Cairan berlebihan ini bisa dikarenakan diare kronis atau malabsorpsi, konsumsi makanan tinggi protein, serta diabetes atau sindrom metabolik.

Lebih lanjut, dikutip dari MayoClinic, berikut ini faktor risiko batu ginjal:

1. Riwayat keluarga

Faktor risiko seseorang dapat menderita batu ginjal karena riwayat keluarga atau gentik.

Jika terdapat anggota keluarga yang menderita batu ginjal, maka kemungkinan besar orang lain di keluarga itu akan terkena batu ginjal.

Jika seseorang pernah menderita salah satu jenis batu ginjal, maka berisiko lebih tinggi terkena batu ginjal jenis lainnya.

2. Dehidrasi

Seseorang yang mengalami dehidrasi atau kurang minum air setiap hari dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Orang yang tinggal di daerah beriklim hangat dan kering mungkin mempunyai risiko lebih tinggi dibandingkan orang lain.

Sebab, kemungkinan seseorang mudah dehidrasi akan lebih tinggi karena mengeluarkan cairan lebih banyak melalui keringat.

3. Pola makan tertentu

Pola makan tertentu dengan mengonsumsi makanan tinggi protein, natrium, dan gula dapat meningkatkan risiko terkena batu ginjal.

Hal tersebut karena dapat meningkatkan jumlah kalsium yang harus disaring oleh ginjal dan secara signifikan meningkatkan risiko batu ginjal.

4. Obesitas

Seseorang yang mempunyai berat badan berlebih atau obesitas mempunyai risiko lebih tinggi terkena batu ginjal.

Indeks massa tubuh (BMI) yang tinggi atau ukuran pinggang yang besar telah dikaitkan dengan peningkatan risiko batu ginjal.

09/06/2024, 16:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan, Rizal Setyo Nugroho

SUMBER: https://www.kompas.com/tren/read/2024/06/09/160000365/bukan-karena-cobek-dan-ulekan-batu-ini-penyebab-munculnya-batu-ginjal?page=all

Posted on Leave a comment

Pentingnya Rujukan Dokter Sebelum Periksa Kesehatan ke Laboratorium

31/05/2024, 13:06 WIB
Lusia Kus Anna
Editor

KOMPAS.com – Melakukan pemeriksaan laboratorium menjadi bagian tak terpisahkan dari diagnostik yang dilakukan dokter atau pun memutuskan jenis perawatan untuk pasien. Oleh karena itu, pemeriksaan kesehatan di lab seharusnya atas rujukan dokter.

Dijelaskan oleh dr.Purnomo Budi Setiawan Sp.PD-KGEH, pemeriksaan laboratorium atau penunjang lain, memiliki konsekuensi yang panjang karena itu butuh pertanggung jawaban profesional, yaitu dokter.

“Dari setiap hasil laboratorium yang dikeluarkan butuh pertanggung jawaban, apa tindakan selanjutnya,” ujarnya di sela acara peluncuran Next Generation Laboratory Automation System di Prodia, Surabaya (30/5/2024).

Ia mengatakan, petugas laboratorium tidak bisa menerangkan kepada pasien tentang hasil pemeriksaan. Jika petugas memberi keterangan yang salah, maka ada dampaknya.

“Ini bukan masalah biaya saja, saya mampu bayar lab lalu bisa seenaknya periksa,” kata dr.Purnomo.

Pemeriksaan lab secara rutin bisa dilakukan oleh pasien yang memiliki penyakit kronis, seperti diabetes atau hipertensi, karena pasien umumnya sudah ditangani oleh dokter.

Menurut dr.Purnomo, di negara maju yang sistem kesehatannya lebih baik, hampir tidak ada pasien yang melakukan pemeriksaan laboratorium atas permintaan sendiri, melainkan harus dengan rujukan dokter.

Seorang dokter yang meminta pasiennya melakukan pemeriksaan penunjang, harus bertanggung jawab jika ada hasil pemeriksaan dengan nilai-nilai kritis. Terlebih ada beberapa hasil pemeriksaan yang memiliki hasil nilai sangat luas dan butuh penjelasan dokter.

“Idealnya semua stakeholder, baik dokter dan pihak laboratorium, membuat panduan untuk memilah mana pemeriksaan yang bisa atas pemeriksaan sendiri dan mana saja yang wajib dengan rujukan dokter,” katanya.

Pemeriksaan penunjang diagnostik saat ini sudah menjadi andalan para dokter untuk menentukan jenis perawatan yang tepat untuk pasien.

“Hasil laboratorium yang akurat dan reliable sangat menentukan hasil penanganan kepada pasien. Jika hasil lab tidak akurat bisa merugikan pasien,” kata dr.Soebagijo Adi Soelistijo Sp.PD-KEMD.

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24E31130600268/pentingnya-rujukan-dokter-sebelum-periksa-kesehatan-ke-laboratorium

Posted on Leave a comment

Apa Sering Menahan Kencing Sebabkan Penyakit Ginjal? Ini Ulasannya…

Shintaloka Pradita Sicca
Penulis
28/05/2024, 12:00 WIB

Sumber: Medical News Today, Kidney Stone Melbourne, Redcliffe Labs

KOMPAS.com – Menahan kencing tidaklah dianjurkan, apalagi jika sering dilakukan, ada berbagai dampak buruknya yang bisa terjadi.

Sering menahan kencing bisa berdampak buruk karena air seni adalah limbah dalam tubuh yang bisa mengandung berbagai mineral seperti asam urat dan kalsium oksalat, seperti dikutip Medical News Today.

Jika ditahan terlalu lama, mineral-mineral itu bisa mengendap dan terkonsentrasi menjadi batu. Tidak hanya itu, kebiasaan buruk ini juga memengaruhi otot kandung kemih yang menahan bertugas menahan urine.

Baca artikel ini selengkapnya untuk tahu apakah kebiasaan menahan kencing bisa mengakibatkan penyakit ginjal.

Apakah sering menahan kencing mengakibatkan penyakit ginjal?

Dikutip dari Redcliffe Labs, ginjal dan buang air kecil memiliki hubungan yang erat. Sebab, fungsi ginjal salah satunya adalah untuk menyaring limbah, racun, dan kelebihan air dari darah.

Setiap gangguan pada ginjal dapat memengaruhi fungsinya dalam memproses produksi dan eliminasi urine sehingga menimbulkan beberapa masalah.

Begitu pula jika Anda sering menahan kencing, fungsi ginjal Anda dapat terganggu hingga mengakibatkan penyakit.

Saat Anda menahan buang air kecil, volume kandung kemih akan meningkat dan ginjal bisa mendapatkan tekanan.

Untuk diketahui bahwa urine ditampung di kandung kemih sebelum dikeluarkan saat kencing.

Tekanan pada ginjal dapat mengganggu fungsinya dan berpotensi mengakibatkan penyakit ginjal.

Jika sering menahan buang air kecil menjadi kebiasaan Anda, ini bisa mengakibatkan kerusakan ginjal jangka panjang.

Salah satu bentuknya adalah munculnya batu ginjal.

Batu ginjal terbentuk dari konsentrasi mineral tinggi yang terkandung dalam urine, seperti asam urat dan kalsium oksalat.

Masalah pada ginjal ini mungkin tampak tidak serius dan masih bisa diobati atau keluar sendiri, jika ukurannya masih kecil.

Namun, dikutip dari Kidney Stone Melbourne, batu ginjal yang dibiarkan tidak diobati bisa mengakibatkan komplikasi serius.

Terkadang, batu ginjal bisa bergerak dan menyumbat saluran kemih yang mengakibatkan retensi urine dan rasa sakit luar biasa.

Batu ginjal juga bisa melukai organ di dalamnya sehingga mengakibatkan infeksi berat yang meningkatkan risiko keracunan darah (septikemia). Ini adalah kondisi yang mengancam jiwa.

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24E28120000068/apa-sering-menahan-kencing-sebabkan-penyakit-ginjal-ini-ulasannya-