Posted on Leave a comment

Terapi Kompres Jahe untuk Meredakan Rematik pada Lansia

AYOINDONESIA.COM — Arthritis rheumatoid atau rematik merupakan salah satu penyakit yang paling banyak ditemui dalam masyarakat dan merupakan salah satu kelompok penyakit yang selalu ditemukan dalam praktik dokter umum.

Penyakit ini ada yang menyerang sendi dan ada pula yang hanya menyerang jaringan sekitar sendi.

Melansir Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi, Selasa (2/7/2024), Arthritis
rheumatoid (RA) merupakan penyakit autoimun sistemik kronik tulang menyebabkan inflamasi jaringan ikat, terutama di sendi.

Faktor genetik dan lingkungan diyakini berperan dalam perkembangan penyakit ini.

Lansia tidak kebal dari terjadinya RA, insiden terus meningkat setelah usia 60 tahun.

Salah satu tindakan yang terbukti efektif untuk mengurangi nyeri sendiri secara nonfarmakologi adalah dengan menghangatkan yang sakit.

Terapi kompres jahe menjadi alternatif untuk mengurangi nyeri arthritis rheumatoid.

Manfaat jahe ada banyak karena memiliki kandungan enzim siklo oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada penderita arthritis rheumatoid.

Selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah.

Manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu 15 menit sesudah aflikasi panas.

Pemberian terapi kompres jahe terbukti memberi pengaruh signifikan terhadap penurunan skala nyeri yang terjadi pada lansia tanpa takut efek samping tertentu bagi tubuh.

Untuk mencapai kesehatan optimal, disarankan untuk lansia melakukan upaya pencegahan nyeri rematik dengan kompres jahe, sehingga terhindar dari penyakit atau gangguan nyeri sendi. ***

Selasa, 2 Juli 2024 | 17:11 WIB
Mega Safira
Editor: Arif Budhi Suryanto

SUMBER: https://www.ayoindonesia.com/lifestyle/0113042650/terapi-kompres-jahe-untuk-meredakan-rematik-pada-lansia

Posted on Leave a comment

Jaga Kesehatan Tulang dan Sendi dengan Menghindari “Mager”

KOMPAS.com – Penyakit pada bagian tulang dan sendi memang lebih umum dialami pada orang yang tua, namun pada orang muda pun bisa saja terjadi. Faktor yang bisa berkontribusi adalah kurangnya aktivitas fisik alias malas bergerak (mager) dan kekurangan kalsium serta vitamin D.

Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2018, 35 persen masyarakat Indonesia kurang beraktivitas fisik.

Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen dibandingkan dengan yang aktif. WHO bahkan menyebutkan malas bergerak atau gaya hidup sedentari sama bahayanya dengan kebiasaan merokok.

“Gaya hidup modern, termasuk kebiasaan duduk lama di depan komputer, memperburuk kesehatan sendi. Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup, serta postur tubuh yang tidak ergonomis,” ungkap dr. Adrian Setiaji, residen kedokteran fisik dan rehabilitasi, dalam acara talkshow yang diadakan Etawalin Jakarta Fair beberapa Waktu lalu.

Tulang mencapai kepadatan maksimumnya pada akhir usia 20-an. Jika pada masa pertumbuhan tulang tidak mencapai kepadatan yang optimal, risiko osteoporosis di kemudian hari meningkat.

Ada berbagai jenis olahraga yang disarankan untuk meningkatkan kepadatan tulang, misalnya latihan beban dengan alat atau menahan berat tubuh, hingga latihan keseimbangan dan fleksibilitas untuk mencegah jatuh dan cedera.

“Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, rutinlah melakukan latihan peregangan sederhana seperti stretching otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga,” katanya.

Pola makan

Memperhatikan asupan makanan juga wajib dilakukan untuk menjaga kesehatan tulang dan sendi. Sumber makanan yang tinggi kalsium antara lain susu, keju, yogurt, kacang-kacangan, sayuran hijau (seperti bayam dan brokoli), dan produk olahan kedelai seperti tahu dan tempe.

Sedangkan sumber vitamin D, terutama paparan sinar matahari, ikan berlemak (seperti salmon dan tuna), minyak hati ikan, serta susu dan jus yang diperkaya vitamin D.

Asupan nutrisi penting lainnya adalah magnesium dan Kalium yang terdapat pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan.

Salah satu suplemen yang bisa dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tulang dan mengatasi nyeri sendi adalah Etawalin.

“Etawalin diformulasikan dengan bahan alami yang efektif seperti susu kambing dan rempah, sehingga dapat membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif,” kata Direktur Utama PT Herbathos Untuk Indonesia, Ahmad Zaini, dalam acara yang sama.

03/07/2024, 15:00 WIB
Editor: Lusia Kus Anna

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24G03150000468/jaga-kesehatan-tulang-dan-sendi-dengan-menghindari-mager-

Posted on Leave a comment

Apa yang Menyebabkan Badan Terasa Pegal? Berikut 12 Daftarnya

KOMPAS.com – Badan yang terasa pegal dapat mengganggu aktivitas sehari-hari yang dilakukan. Namun, apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Ternyata, penyebab badan pegal yang kerap dialami, yakni stres, dehidrasi, dan trauma pada salah satu atau beberapa bagian tubuh.

Namun, badan pegal juga bisa disebabkan oleh masalah kesehatan lainnya yang lebih serius, seperti infeksi, fibromyalgia, dan pneumonia.

Untuk lebih jelasnya, ketahui beberapa penyebab badan sakit semua berikut ini.

Apa yang menyebabkan badan terasa pegal?

Badan pegal-pegal umumnya bukan merupakan masalah medis yang serius dan dapat diatasi dengan melakukan perawatan dan pengobatan mandiri.

Namun, beberapa masalah kesehatan juga bisa menyebabkan badan pegal-pegal sehingga perlu pengobatan dan perawatan secara medis.

Disarikan dari Medical News Today dan Healthline, berikut adalah beberapa penyebab badan terasa pegal yang perlu diwaspadai.

Stres

Stres adalah masalah kesehatan mental yang dapat berdampak negatif pada kondisi fisik tubuh.

Stres juga dapat melemahkan sistem imun tubuh sehingga lebih rentan untuk mengalami infeksi dan inflamasi, sehingga risiko tubuh nyeri dan pegal akan meningkat.

Dehidrasi

Air putih dapat mendukung fungsi tubuh. Sebaliknya, dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dapat meningkatkan risiko kram otot.

Selain membuat badan sakit semua, dehidrasi juga bisa menyebabkan gejala lainnya, seperti urine yang gelap, pening, kelelahan, dan rasa haus yang berlebihan.

Kurang tidur

Remaja yang berusia di atas 18 tahun dan para orang dewasa memerlukan waktu tidur setidaknya selama tujuh jam setiap malam.

Kurang tidur dapat membuat tubuh lebih sensitif terhadap rasa sakit, serta memperparah rasa sakit yang sebelumnya dialami.

Fibromyalgia

Fibromyalgia adalah kondisi kronis di mana tubuh terasa lelah, sakit, dan sensitif.

Penyebab kondisi ini tidak diketahui secara pasti, tetapi orang tua dan penderita lupus atau rheumatoid arthritis bisa memiliki risiko yang lebih besar.

Infeksi dan virus

Selesma, flu, dan jenis infeksi lainnya dapat menyebabkan inflamasi sebagai respons tubuh untuk menghilangkannya.

Selain membuat tubuh terasa pegal, infeksi dan virus juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, demam, dan sakit kepala.

Konsumsi obat tertentu

Beberapa jenis obat, seperti statin dan obat untuk darah tinggi, bisa menyebabkan efek samping tertentu, seperti nyeri, kaku, dan sakit tubuh.

Selain itu, gejala penarikan terhadap obat-obatan terlarang atau minuman beralkohol juga bisa memberikan efek serupa.

Retensi cairan

Tubuh yang menahan cairan dapat mengalami pembengkakan dan inflamasi sehingga akan menyebabkan nyeri dan sakit otot.

Selain itu, retensi cairan juga akan menyebabkan rasa nyeri di salah satu atau beberapa bagian tubuh, dan kram.

Hipokalsemia

Hipokalsemia adalah kondisi di mana tubuh kekurangan kalsium dan vitamin D, baik dari paparan sinar matahari dan dari makanan yang dikonsumsi.

Kekurangan vitamin D juga bisa menimbulkan nyeri pada tulang dan otot, serta kram dan rasa lemas.

Sindrom kelelahan kronis

Sindrom kelelahan kronis, atau dikenal juga sebagai myalgic encephalomyelitis (ME), dapat membuat tubuh kelelahan dan lemas, meskipun sudah tidur dan istirahat cukup.

Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan rasa nyeri di otot dan sendi di seluruh tubuh, sakit kepala, dan kesulitan untuk berpikir atau mengingat.

Arthritis

Arthritis terjadi ketika sendi mengalami inflamasi. Ada beberapa jenis arthritis dan gejalanya berbeda-beda, tetapi semuanya menyebabkan nyeri sendi.

Kondisi ini juga akan menyebabkan gejala lainnya, seperti kaku dan pembengkakan di sekitar sendi, dan sulit untuk menggerakkan sendi.

Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang juga bisa berdampak negatif pada tubuh.

Selain menyebabkan nyeri dada dan nyeri otot, kondisi ini juga bisa menimbulkan gejala lainnya, seperti batuk, sakit kepala, demam, sulit bernapas, kelelahan, dan mual.

Gangguan autoimun

Beberapa gangguan autoimun dapat membuat tubuh terasa sakit, seperti lupus dan sklerosis ganda.

Gangguan autoimun tersebut juga bisa memicu inflamasi pada otot dan menyebabkan gejala lainnya, seperti kelelahan.

Memahami apa yang menyebabkan badan terasa pegal sangatlah penting agar bisa melakukan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Badan yang terasa pegal umumnya dapat diatasi dengan beristirahat dan mengoleskan krim antinyeri.

Namun, beberapa masalah kesehatan lainnya perlu segera diatasi secara medis sehingga bisa mendapatkan pengobatan dan perawatan yang tepat.

Sumber: Healthline,Medical News Today

15/06/2024, 19:30 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

SUMBER: https://health.kompas.com/read/24F15193000968/apa-yang-menyebabkan-badan-terasa-pegal-berikut-12-daftarnya-