Studi temukan kaitan antara halusinasi dan kondisi autoimun
Intinya Sih…
- Mimpi buruk dan halusinasi dapat menjadi tanda awal penyakit autoimun seperti lupus.
- Studi dilakukan pada 676 orang dengan lupus dan 400 penyedia layanan kesehatan, serta wawancara rinci dengan 69 orang yang hidup dengan penyakit autoimun sistemik.
- Kekambuhan penyakit autoimun dapat diindikasikan oleh gejala psikologis seperti kelelahan, suasana hati buruk, gangguan tidur dalam mimpi, dan halusinasi.
Timbulnya mimpi buruk dan halusinasi seperti mimpi saat sadar bisa menjadi tanda peringatan awal penyakit autoimun seperti lupus. Ini juga bisa menjadi tanda munculnya kekambuhan.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal eClinicalMedicine pada Mei 2024.
Gejala kejiwaan atau neurologis mungkin menjadi petunjuk awal seseorang akan mengalami kekambuhan penyakit autoimun. Mengenali gejala-gejalanya sejak dini bisa menghentikan perkembangan penyakit, atau membantu orang mendapatkan diagnosis akurat yang lebih cepat.
1. Peneliti melakukan survei terhadap 676 orang
Untuk studi baru ini, para peneliti melakukan survei pada 676 orang yang hidup dengan lupus dan 400 penyedia layanan kesehatan. Mereka juga melakukan wawancara rinci dengan 69 orang yang hidup dengan penyakit autoimun sistemik, termasuk lupus, dan 50 dokter.
Survei tersebut mencakup pertanyaan tentang waktu terjadinya 29 gejala kesehatan neurologis dan mental, termasuk depresi, halusinasi, dan kehilangan keseimbangan. Penelitian dilakukan dari tahun 2022 hingga 2023 menggunakan metode campuran.
2. Orang dengan kondisi autoimun bisa mengalami gejala psikologis
Menurut Melanie Sloan, PhD, penulis utama dari studi tersebut, orang yang memiliki penyakit autoimun, termasuk multiple sclerosis dan artritis reumatoid, dapat mengalami gejala psikologis.
Dari analisis yang telah dilakukan, kelelahan dan suasana hati yang buruk sering dilaporkan, yang dialami oleh 3 dari 5 peserta. Angka yang sama juga ditemukan pada orang yang mengalami gangguan tidur dalam mimpi.
Sepertiga dari mereka melaporkan mengalami gejala tersebut lebih dari setahun sebelum timbulnya lupus.
Hanya kurang dari 1 dari 4 pasien yang melaporkan halusinasi, meskipun dalam sebagian besar kasus (85 persen), gejala tersebut tidak muncul sampai sekitar awal penyakit atau setelahnya.
3. Kebanyakan peserta mengalami mimpi yang sangat jelas
Selama wawancara, peneliti menemukan pola tidur mimpi yang terganggu. Sekitar 3 dari 5 orang dengan lupus dan sepertiga orang dengan penyakit rematik lainnya melaporkan mimpi buruk yang sangat nyata dan menyedihkan. Mimpi tersebut terjadi tepat sebelum mereka mengalami halusinasi.
Salah satu pengalaman yang digambarkan peserta adalah rasa ngeri, seperti “pembunuhan, seperti kulit orang terkelupas, dan mengerikan”. Orang-orang juga sering mengalami mimpi ketika mereka merasa hancur atau terjebak.
“Banyak hal yang terjadi saat saya terjatuh dan tidak bisa mendarat, saat saya tidak dapat bernapas dan saat seseorang duduk di dada saya, berada di tempat yang menakutkan dan tidak dapat keluar,” kata salah satu orang yang diwawancarai di Inggris.
Studi baru menemukan adanya hubungan antara penyakit autoimun dan masalah kesehatan mental. Mimpi buruk dan halusinasi ditemukan menjadi pertanda akan adanya kekambuhan penyakit.
Referensi
Sloan, Melanie, James A. Bourgeois, et al. “Neuropsychiatric prodromes and symptom timings in relation to disease onset and/or flares in SLE: results from the mixed methods international INSPIRE study.” EClinicalMedicine, May 1, 2024, 102634.
Rifki Wuda Sudirman