Posted on Leave a comment

Perjuangan Aki Uyung Kakek 73 Tahun Penjual Rangi Keliling, Tak Peduli Jemari Bengkok dan Asam Urat

SURYA.CO.ID – Di usia yang tak lagi muda, Aki Uyung harus terus banting tulang demi memenuhi kebutuhannya.

Sehari-hari Aki Uyung keliling berjualan kue rangin.

Menurut Aki Uyung, ia tak punya pilihan lain untuk terus menyambung hidupnya selain berjualan rangin.

Padahal, kata Aki Uyung, dirinya memiliki riwayat sakit asam urat. Jemari kaki Aki Uyung pun tampak bengkok karena berjualan memikul tanpa menggunakan alas kaki.

Tayang: Rabu, 3 Juli 2024 16:56 WIB
Penulis: Arum Puspita
Editor: Musahadah

BACA SELENGKAPNYA: https://surabaya.tribunnews.com/2024/07/03/perjuangan-aki-uyung-kakek-73-tahun-penjual-rangi-keliling-tak-peduli-jemari-bengkok-dan-asam-urat

Posted on Leave a comment

Jangan Abaikan! Inilah Ciri-ciri Asam Urat di Usia Muda

TRIBUNJOGJA.COM – Asam urat, penyakit yang identik dengan persendian kaku dan nyeri tak tertahankan, umumnya dianggap sebagai penyakit orang tua.

Dikutip dari laman WebMD, penyakit ini akan meningkat seiring bertambahnya usia, dengan puncak pada umur 75 tahun.

Kendati begitu, asam urat juga bisa menyerang orang lebih muda, termasuk dewasa, remaja, bahkan anak-anak.

Namun, faktanya, kasus asam urat pada generasi muda kian meningkat. Hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi banyak orang.

Berbagai faktor, baik gaya hidup maupun kondisi medis, dapat meningkatkan risiko asam urat pada usia muda. Beberapa di antaranya seperti gaya hidup yang tidak sehat.

Ciri-ciri asam urat di usia muda

Dilansir dari kompas.com, penyakit asam urat terjadi karena penumpukan kristal asam urat di persendian, sehingga memicu rasa nyeri, bengkak, dan kemerahan.

Kristal asam urat sendiri terbentuk berkat kadar zat ini yang terlalu tinggi di dalam darah atau kerap disebut hiperurisemia.

Berdasarkan ulasan pada 2020, penyakit asam urat telah menyerang 696.277 orang muda antara usia 0-18 tahun di Jepang. Dari angka tersebut, sejumlah 48 orang atau sekitar 0,007 persen merupakan pasien yang masih anak-anak.

Berikut ciri-ciri asam urat yang menyerang persendian usia muda :

1. Rasa sakit atau nyeri amat parah

Baik muda maupun tua, penyakit asam urat biasanya terjadi di bagian jempol kaki. Kendati begitu, asam urat dapat menyerang dan berpengaruh terhadap bagian sendi lain. Rasa sakit paling parah yang dirasakan bisa berlangsung selama 4-12 jam pertama setelah serangan asam urat pertama mulai.

2. Pembengkakan

Dilansir dari Mayo Clinic, sendi yang terkena asam urat akan menjadi bengkak atau lebih besar dari ukuran sebelumnya.

3. Kemerahan

Bukan hanya bengkak, sendi atau area persendian juga akan menjadi kemerahan dan terasa lunak saat disentuh.

4. Hangat atau panas

Bagian sendi yang terserang asam urat juga akan terasa panas atau lebih hangat dibandingkan saat dalam kondisi normal.

5. Terasa kaku dan sulit bergerak

Saat penyakit asam urat menyerang, penderita di usia muda kemungkinan tidak dapat menggerakkan persendian secara normal.

Faktor risiko asam urat di usia muda

Masih dari Medical News Today, penyakit asam urat terjadi karena kadar asam urat yang terlalu tinggi dalam tubuh atau hiperurisemia.

Sementara zat asam urat, terbentuk ketika tubuh memecah senyawa kimia bernama purin. Purin secara alami ada dalam tubuh, tetapi ada pula dalam makanan yang kerap dikonsumsi manusia.

Meski umumnya karena hiperurisemia, sebenarnya hanya sebagian kecil penderita hiperurisemia yang benar-benar mengalami penyakit asam urat atau gout.

Beberapa faktor turut memengaruhi perkembangan penyakit asam urat, termasuk keturunan yang berpeluang meningkatkan penyakit ini 20 persen.

Bukan hanya itu, sejumlah kondisi medis juga berpengaruh terhadap penyakit asam urat usia muda, yakni:

– Kegemukan atau obesitas

– Sindrom metabolik

– Sindrom down

– Penyakit jantung bawaan

– Penyakit ginjal

– Sindrom Lesch-Nyhan (kumpulan gangguan metabolisme akibat kekurangan enzim HPRT, sehingga produksi asam urat berlebihan).

Adapun untuk mendiagnosis penyakit asam urat terutama di usia muda, dokter akan bertanya tentang gejala, mengambil riwayat medis lengkap, dan melakukan beberapa pemeriksaan fisik pada tubuh.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Tayang: Rabu, 26 Juni 2024 12:28 WIB
Penulis: Santo Ari
Editor: Joko Widiyarso

SUMBER: https://jogja.tribunnews.com/2024/06/26/jangan-abaikan-inilah-ciri-ciri-asam-urat-di-usia-muda

Posted on Leave a comment

Polres Manggarai Barat Beri Pengobatan Gratis Bagi ODGJ dan Lansia di Labuan Bajo

POS-KUPANG.COM, LABUAN BAJO – Kepolisian Resor Manggarai Barat melakukan pemeriksaan dan pengobatan gratis bagi lansia, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), dan penyandang disabilitas di Labuan Bajo. Kegiatan tersebut dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78.

Bakti sosial yang diinisiasi oleh Seksi kedokteran dan kesehatan (Sidokkes) Polres Manggarai Barat itu berlangsung di dua lokasi yakni Panti Asuhan Disabilitas Biara Misionaries of the Poor (MOP), dan Biara Kkottongnae Indonesia Cabang Labuan Bajo.

“Kemarin kami hadir di dua lokasi untuk menggelar kegiatan bakti kesehatan dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-78 tahun 2024. Kegiatan itu bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dan dukungan moral kepada masyarakat, khususnya lansia, penyandang disabilitas dan ODGJ,” jelas Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko, Jumat 21 Juni 2024.

Mantan Kapolres Alor itu menjelaskan, layanan kesehatan tersebut berupa konsultasi dokter, pengobatan gratis, pemeriksaan kesehatan gigi, serta pengecekan kolesterol, gula darah, dan asam urat.

50 orang ambil bagian dalam kegiatan itu, rinciannya 21 penyandang disabilitas dan 29 orang lansia termasuk ODJG.

“Kami berusaha menghadirkan layanan kesehatan yang umum dibutuhkan, terutama bagi mereka yang membutuhkan perhatian khusus. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, bakti kesehatan ini adalah salah satu bentuk rasa syukur karena kehadiran Polri masih sangat dinanti dan diharapkan oleh masyarakat.

“Ini cara kami dalam mengucap syukur atas segala nikmat yang Tuhan berikan. Polri masih tetap dicintai oleh masyarakat. Polri ada karena ada masyarakat yang dilayani,” tandasnya. (uka)

Tayang: Jumat, 21 Juni 2024 23:15 WITA
Penulis: Berto Kalu
Editor: Hilarius Ninu

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Berto Kalu

Sumber: Pos Kupang

SUMBER: https://flores.tribunnews.com/2024/06/21/polres-manggarai-barat-beri-pengobatan-gratis-bagi-odgj-dan-lansia-di-labuan-bajo

Posted on Leave a comment

Manfaat Daun Kelor Untuk Kesehatan, Bisa Menyembuhkan Rematik Hingga Kolesterol

SERAMBINEWS.COM – Daun kelor biasanya sering dijadikan berbagai hidangan makanan.

Bukan hanya nikmat untuk disantap, daun kelor juga memberikan sejumlah khasiat bagi tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dilansir dari laman resminya, kelor baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan, vitamin B2, vitamin B6, protein, zat besi, dan magnesium.

Selain itu, daun kelor dipercaya mampu meringankan gejala hingga menyembuhkan berbagai jenis gangguan kesehatan atau penyakit.

Mulai dari kolesterol, diabetes, kanker dan sejumlah penyakit ringan dan berat lainnya.

Dengan sejumlah manfaat tu, tak heran jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menobatkan kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib karena memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Lalu, apa saja penyakit yang bisa diatasi oleh daun kelor?

Manfaat daun kelor

Daun kelor ternyata bisa meringankan atau menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Merangkum Medical News Today dan WebMD yang dilansir dari Kompas.com (20/5/2024), berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau diringankan gejalanya dengan daun kelor.

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah gangguan autoimun yang menyebabkan inflamasi pada sendi dan memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, kulit, pembuluh darah, dan lainnya.

Daun kelor sudah terbukti dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis yang dialami, seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

2. Diabetes

Ekstrak daun kelor dapat membantu untuk menstabilkan kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes.

Kandungan daun pohon kelor juga dapat melindungi organ-organ tubuh dari kerusakan, menurunkan risiko komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit diabetes itu sendiri.

Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa protein di dalam daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah.

Zat kimia yang ditemukan di dalam daun kelor dapat membantu untuk mengolah gula dengan lebih baik dan berdampak positif pada bagaimana tubuh memproduksi insulin.

3. Mencegah kanker

Daun kelor memiliki kandungan senyawa, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

Pada pemeriksaan laboratorium, ekstrak daun kelor dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi.

Kandungan beta-sitosterol yang terkandung dalam daun kelor juga dapat mengobati pembesaran prostat dan mengurangi pertumbuhan sel kanker di prostat dan usus besar.

Penelitian lain yang dilakukan juga menunjukkan bahwa daun kelor, tangkai, dan akarnya, memiliki kandungan anti-kanker yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu jenis obat.

4. Stres dan gangguan sistem saraf pusat

Daun kelor memiliki kandungan antioksidan dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi rasa stres dan inflamasi di dalam otak.

Beberapa gangguan saraf pusat, seperti sklerosis ganda, Alzheimer, dan depresi, juga bisa dikurangi gejalanya dengan konsumsi daun ini.

5. Gangguan pencernaan

Daun pohon kelor sudah terbukti dapat mengatasi dan meringankan gejala gangguan pencernaan, seperti sembelit, tukak lambung, dan kolitis ulseratif.

Kandungan daun kelor juga dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan sehingga risiko kanker usus juga akan berkurang.

6. Infeksi bakteri

Daun kelor memiliki kandungan senyawa yang dapat melawan beberapa jenis bakteri yang bisa ditularkan lewat makanan.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat dicegah dengan konsumsi daun pohon kelor, yakni Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

7. Gangguan kardiovaskular

Daun dari pohon kelor memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi, seperti quercetin, yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.

Kandungan quercetin pada daun kelor dapat mencegah terbentuknya lipid dan inflamasi, yang keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

8. Gangguan pernapasan

Daun kelor memiliki kandungan molekul yang dapat mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

Bahkan, salah satu penelitian sudah membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dapat membantu untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

9. Tekanan darah tinggi

Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Bahkan, mengonsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu pekan sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi dalam dua jam setelahnya.

10. Anemia dan anemia sel sabit

Daun kelor kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi dan mencegah anemia karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.

Penelitian laboratorium juga menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor sebagai makanan atau obat juga dapat mengelola penyakit anemia sel sabit.

11. Menjaga kesehatan mata

Melansir Kompas.com (21/5/2024), daun kelor juga dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan mata.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun kelor mengandung antioksidan yang tinggi.

Antioksidan ternyata membantu mencegah gangguan penglihatan dengan menghambat kerusakan pada retina dan kapiler.

12. Menurunkan kolesterol

Manfaat lain dari mengonsumsi daun kelor adalah bahan alami ini dapat menurunkan kolesterol.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) pada 2022.

Turunnya kolesterol baik untuk kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Dengan memahami penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan daun kelor, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum makan daun kelor setiap hari, khususnya jika memiliki riwayat medis atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Daun kelor juga bisa dikonsumsi setiap hari dengan efek samping yang ringan atau hampir tidak ada.

Daun kelor umumnya aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, atau sekitar 70 gram daun kelor saja per hari.

Efek samping daun kelor

Lalu apakah ada efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor berbeda-beda.

Hal itu tergantung pada bentuk yang dikonsumsi.

“Efek samping bisa saja berbeda tergantung bentuknya,” ujar Inggrid menanggapi perilah unggahan viral yang membahas mengenai efek samping mengonsumsi daun kelor, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (5/4/2024),

Inggrid mengatakan, biasanya orang-orang paling sering mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar sebagai sayuran.

Lalu ada dalam bentuk simplisia, yakni daun kelor yang dikeringkan kemudian dijadikan bubuk tanpa bahan tambahan apapun.

Terakhir, daun kelor yang diproduksi dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Inggrid menyampaikan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor.

Ia menjelaskan, mengonsumsi daun kelor secara berlebihan memang bisa menimbulkan keluhan seperti kembung, mual atau diare.

Hal itu dikarenakan daun kelor mengandung zat besi yang tinggi.

“Daun kelor memang kaya akan zat besi yang dapat menimbulkan keluhan kembung, mual, atau diare jika dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.

Daun kelor juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar seperti sayur tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

“Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil,” terangnya.

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

“Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa,” kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

“Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi,” ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

“Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor,” ungkap Inggrid.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

Tayang: Rabu, 19 Juni 2024 11:40 WIB
Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah

SUMBER: https://aceh.tribunnews.com/2024/06/19/manfaat-daun-kelor-untuk-kesehatan-bisa-menyembuhkan-rematik-hingga-kolesterol?page=all

Posted on Leave a comment

Manfaat Daun Kelor Untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit, Mulai Rematik Hingga Kolesterol

SERAMBINEWS.COM – Daun kelor biasanya sering dijadikan berbagai hidangan makanan.

Bukan hanya nikmat untuk disantap, daun kelor juga memberikan sejumlah khasiat bagi tubuh.

Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebagaimana dilansir dari laman resminya, kelor baik untuk kesehatan karena mengandung antioksidan, vitamin B2, vitamin B6, protein, zat besi, dan magnesium.

Selain itu, daun kelor dipercaya mampu meringankan gejala hingga menyembuhkan berbagai jenis gangguan kesehatan atau penyakit.

Mulai dari kolesterol, diabetes, kanker dan sejumlah penyakit ringan dan berat lainnya.

Dengan sejumlah manfaat tu, tak heran jika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menobatkan kelor sebagai miracle tree atau pohon ajaib karena memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan.

Lalu, apa saja penyakit yang bisa diatasi oleh daun kelor?

Manfaat daun kelor

Daun kelor ternyata bisa meringankan atau menyembuhkan beberapa jenis penyakit.

Merangkum Medical News Today dan WebMD yang dilansir dari Kompas.com (20/5/2024), berikut adalah beberapa jenis penyakit yang bisa disembuhkan atau diringankan gejalanya dengan daun kelor.

1. Rheumatoid arthritis

Rheumatoid arthritis atau rematik adalah gangguan autoimun yang menyebabkan inflamasi pada sendi dan memengaruhi bagian tubuh lainnya, seperti jantung, paru-paru, kulit, pembuluh darah, dan lainnya.

Daun kelor sudah terbukti dapat meringankan gejala rheumatoid arthritis yang dialami, seperti pembengkakan, kemerahan, dan rasa nyeri.

2. Diabetes

Ekstrak daun kelor dapat membantu untuk menstabilkan kadar gula darah dan insulin pada penderita diabetes.

Kandungan daun pohon kelor juga dapat melindungi organ-organ tubuh dari kerusakan, menurunkan risiko komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit diabetes itu sendiri.

Beberapa penelitian sudah membuktikan bahwa protein di dalam daun kelor memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar gula darah.

Zat kimia yang ditemukan di dalam daun kelor dapat membantu untuk mengolah gula dengan lebih baik dan berdampak positif pada bagaimana tubuh memproduksi insulin.

3. Mencegah kanker

Daun kelor memiliki kandungan senyawa, seperti niazimicin, yang dapat mencegah perkembangan sel kanker.

Pada pemeriksaan laboratorium, ekstrak daun kelor dapat memperlambat pertumbuhan sel kanker dan meningkatkan efektivitas kemoterapi.

Kandungan beta-sitosterol yang terkandung dalam daun kelor juga dapat mengobati pembesaran prostat dan mengurangi pertumbuhan sel kanker di prostat dan usus besar.

Penelitian lain yang dilakukan juga menunjukkan bahwa daun kelor, tangkai, dan akarnya, memiliki kandungan anti-kanker yang mungkin bisa digunakan sebagai salah satu jenis obat.

4. Stres dan gangguan sistem saraf pusat

Daun kelor memiliki kandungan antioksidan dan zat kimia lainnya yang dapat mengurangi rasa stres dan inflamasi di dalam otak.

Beberapa gangguan saraf pusat, seperti sklerosis ganda, Alzheimer, dan depresi, juga bisa dikurangi gejalanya dengan konsumsi daun ini.

5. Gangguan pencernaan

Daun pohon kelor sudah terbukti dapat mengatasi dan meringankan gejala gangguan pencernaan, seperti sembelit, tukak lambung, dan kolitis ulseratif.

Kandungan daun kelor juga dapat meningkatkan kesehatan saluran pencernaan sehingga risiko kanker usus juga akan berkurang.

6. Infeksi bakteri

Daun kelor memiliki kandungan senyawa yang dapat melawan beberapa jenis bakteri yang bisa ditularkan lewat makanan.

Beberapa jenis infeksi bakteri yang dapat dicegah dengan konsumsi daun pohon kelor, yakni Staphylococcus aureus (S. aureus) dan Escherichia coli (E. coli).

7. Gangguan kardiovaskular

Daun dari pohon kelor memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi, seperti quercetin, yang dapat mendukung kesehatan kardiovaskular.

Kandungan quercetin pada daun kelor dapat mencegah terbentuknya lipid dan inflamasi, yang keduanya bisa meningkatkan risiko penyakit jantung.

8. Gangguan pernapasan

Daun kelor memiliki kandungan molekul yang dapat mengelola atau mencegah asma, bronkokonstriksi, dan inflamasi saluran pernapasan.

Bahkan, salah satu penelitian sudah membuktikan bahwa ekstrak daun kelor dapat membantu untuk meningkatkan fungsi paru-paru.

9. Tekanan darah tinggi

Daun kelor memiliki kandungan yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Bahkan, mengonsumsi 120 gram daun kelor matang selama satu pekan sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah tinggi dalam dua jam setelahnya.

10. Anemia dan anemia sel sabit

Daun kelor kerap digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk mengatasi dan mencegah anemia karena kandungan antioksidan yang dimilikinya.

Penelitian laboratorium juga menunjukkan bahwa konsumsi daun kelor sebagai makanan atau obat juga dapat mengelola penyakit anemia sel sabit.

11. Menjaga kesehatan mata

Melansir Kompas.com (21/5/2024), daun kelor juga dipercaya bisa membantu menjaga kesehatan mata.

Manfaat tersebut dapat dirasakan karena daun kelor mengandung antioksidan yang tinggi.

Antioksidan ternyata membantu mencegah gangguan penglihatan dengan menghambat kerusakan pada retina dan kapiler.

12. Menurunkan kolesterol

Manfaat lain dari mengonsumsi daun kelor adalah bahan alami ini dapat menurunkan kolesterol.

Hal tersebut dibuktikan dalam penelitian International Journal of Nursing and Health Services (IJNHS) pada 2022.

Turunnya kolesterol baik untuk kesehatan karena dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung.

Dengan memahami penyakit apa saja yang bisa disembuhkan dengan daun kelor, Anda bisa mulai mengonsumsinya secara rutin.

Meskipun begitu, Anda diimbau untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum makan daun kelor setiap hari, khususnya jika memiliki riwayat medis atau sedang mengonsumsi obat tertentu.

Daun kelor juga bisa dikonsumsi setiap hari dengan efek samping yang ringan atau hampir tidak ada.

Daun kelor umumnya aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, atau sekitar 70 gram daun kelor saja per hari.

Efek samping daun kelor

Lalu apakah ada efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor?

Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania mengatakan, efek samping yang ditimbulkan jika sering mengonsumsi daun kelor berbeda-beda.

Hal itu tergantung pada bentuk yang dikonsumsi.

“Efek samping bisa saja berbeda tergantung bentuknya,” ujar Inggrid menanggapi perilah unggahan viral yang membahas mengenai efek samping mengonsumsi daun kelor, sebagaimana dilansir dari Kompas.com (5/4/2024),

Inggrid mengatakan, biasanya orang-orang paling sering mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar sebagai sayuran.

Lalu ada dalam bentuk simplisia, yakni daun kelor yang dikeringkan kemudian dijadikan bubuk tanpa bahan tambahan apapun.

Terakhir, daun kelor yang diproduksi dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Inggrid menyampaikan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor.

Ia menjelaskan, mengonsumsi daun kelor secara berlebihan memang bisa menimbulkan keluhan seperti kembung, mual atau diare.

Hal itu dikarenakan daun kelor mengandung zat besi yang tinggi.

“Daun kelor memang kaya akan zat besi yang dapat menimbulkan keluhan kembung, mual, atau diare jika dikonsumsi berlebihan,” ujarnya.

Daun kelor juga aman dikonsumsi oleh ibu hamil.

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi daun kelor dalam bentuk segar seperti sayur tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

“Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil,” terangnya.

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

“Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa,” kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

“Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi,” ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

“Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor,” ungkap Inggrid.

Tayang: Jumat, 14 Juni 2024 15:31 WIB
Penulis: Yeni Hardika
Editor: Amirullah

SUMBER: https://aceh.tribunnews.com/2024/06/14/manfaat-daun-kelor-untuk-menyembuhkan-berbagai-penyakit-mulai-rematik-hingga-kolesterol?page=all